Wednesday, September 25, 2024

Friday, September 20, 2024

IShowSpeed dan Seni Membuat Konten yang Menarik di Era Digital

Darren Watkins Jr., atau lebih dikenal sebagai IShowSpeed, adalah YouTuber asal Amerika Serikat yang telah menarik perhatian lebih dari 20 juta pengikut. Fenomena ini menggambarkan bagaimana kesuksesan di dunia digital tidak hanya bergantung pada kualitas teknis semata, tetapi juga keterampilan kreator dalam menciptakan konten yang mampu memikat penonton.


IShowSpeed dikenal dengan gaya penyampaiannya yang ekspresif, seringkali melebih-lebihkan reaksinya saat bermain game dan melakukan
streaming langsung. Kontennya menghadirkan hiburan yang menarik bagi audiens muda, terutama mereka yang menyukai kejutan dan sensasi. Namun, di balik gaya tersebut, ada pemahaman mendalam tentang algoritma dan dinamika media sosial, yang mempengaruhi strategi pembuatan konten di platform seperti YouTube.

baca juga tips membuat konten video

Keberhasilan IShowSpeed tidak hanya berasal dari kecakapan bermain game atau teknis produksi, tetapi juga dari kemampuannya membangun koneksi emosional dengan audiens. Kreator konten seperti dia memahami pentingnya kepribadian dan orisinalitas untuk membedakan diri dari jutaan kreator lainnya.

Namun, IShowSpeed juga menghadapi tantangan terkait etika dalam kontennya, di mana beberapa videonya memicu kritik karena dianggap tidak pantas. Hal ini mengingatkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam dunia kreator konten, terutama dalam menjaga keseimbangan antara hiburan dan batasan moral.

baca juga Membuat konten dengan smartphone

Fenomena IShowSpeed menekankan pentingnya memahami audiens dan tren digital dalam menciptakan konten yang sukses dan relevan di era media sosial.

Thursday, September 19, 2024

5 Tiktoker Dengan Penghasilan tertinggi, Ingin Sukses Seperti Mereka?

TikTok telah menjadi platform yang sangat populer di Indonesia, dan beberapa TikToker meraih penghasilan besar berkat konten mereka yang viral. Berikut adalah beberapa TikToker Indonesia dengan jumlah followers dan penghasilan tertinggi:



  1. Ria Ricis (@riaricis)

Ria Ricis adalah salah satu TikToker terbesar di Indonesia dengan lebih dari 44 juta pengikut. Kontennya bervariasi, mulai dari challenge, momen bersama keluarga, hingga ulasan produk. Selain TikTok, Ricis juga aktif di YouTube. Berdasarkan estimasi, penghasilannya dari TikTok bisa mencapai ratusan juta rupiah per bulan​.

  1. Willie Salim (@williesalim)

Willie terkenal dengan konten filantropinya, seperti membeli habis dagangan para pedagang kecil. Dengan lebih dari 35 juta pengikut, kontennya sangat disukai karena menginspirasi dan memiliki nilai sosial tinggi. Penghasilan Willie dari TikTok juga diperkirakan sangat besar​.

  1. Meicy Villia (@vilmeijuga)

Meicy memiliki lebih dari 34 juta pengikut dan terkenal dengan konten makeup, challenge, serta giveaway yang sering ia adakan. Interaksi yang aktif dengan pengikutnya membuatnya sukses di platform ini​.

  1. Ibnu Wardani (@ibnuwardani)

Ibnu dikenal dengan konten komedinya yang cerdas dan menghibur. Dengan lebih dari 26 juta pengikut, ia sering membuat konten satir yang relevan dengan situasi sosial. Ibnu juga meraup pendapatan besar dari kerjasama dengan berbagai brand​.

  1. Sisca Kohl (@siscakohl)

Sisca populer berkat konten makanan mewah dan eksperimen kuliner yang tidak biasa, seperti membuat nasi goreng seharga ratusan juta rupiah. Dengan lebih dari 18 juta pengikut, ia tidak hanya menghibur tetapi juga memperkenalkan gaya hidup mewah kepada audiensnya​.

Para TikToker ini memanfaatkan kreativitas mereka untuk membuat konten yang relevan dan menghibur, serta membangun hubungan kuat dengan pengikut mereka. Penghasilan mereka bisa berasal dari endorse, kerjasama brand, dan monetisasi konten.

Ketrampilan Dalam Membuat Konten

Di balik kesuksesan konten-konten tersebut, ada keterampilan dan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk membuat konten TikTok yang menarik. Untuk itulah, penting memahami pembuatan konten yang baik.

Kuliah di prodi Produksi Media memberikan landasan yang kuat dalam memahami cara memproduksi konten secara profesional. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek teknis seperti pengambilan gambar, pencahayaan, ,  pengaturan suara, hingga editing video yang berkualitas. Semua keterampilan ini sangat diperlukan dalam menciptakan konten TikTok yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga berkualitas tinggi.

Selain itu, Prodi Produksi Media juga mengajarkan strategi komunikasi dan pemahaman tentang audiens. TikTok bukan hanya tentang membuat video, tetapi juga tentang bagaimana pesan disampaikan dengan tepat dan sesuai tren. Dengan latar belakang pendidikan ini, mahasiswa dapat menciptakan konten yang relevan, engaging, dan mampu bersaing di tengah persaingan ketat platform digital.

Memahami teknik produksi yang baik melalui kuliah di Prodi Produksi Media akan memudahkan kreator konten untuk tidak hanya viral, tetapi juga menghasilkan karya yang berkesan dan bermakna bagi audiensnya.

 

 

Monday, September 9, 2024

AI, ChatGPT, Copilot, dan Gemini: Bedanya Apa, Sih?

Kamu pasti sering dengar tentang AI (Artificial Intelligence), ChatGPT, Copilot, dan Gemini, kan? Teknologi ini lagi ramai banget, tapi apa sebenarnya mereka dan apa bedanya? Yuk, kita bahas dengan bahasa yang lebih santai!





1. Apa Itu AI?
AI adalah Kecerdasan Buatan, seperti kepanjangan AI yaitu Artificial Intelligence, AI merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.

AI (Artificial Intelligence) adalah teknologi yang bisa "berpikir" seperti otak manusia. AI bisa belajar dan menyelesaikan masalah dengan cepat. Contoh yang gampang kamu temui? Google Assistant, Siri, atau aplikasi kamera yang bisa mengenali wajah. AI udah dipakai di mana-mana, dari buat bantu cari jalan (Google Maps) sampai buat mobil jalan sendiri (Tesla).

baca juga Asiknya Kuliah D4 Produksi Media

2. ChatGPT

ChatGPT adalah AI yang dibuat sama OpenAI. Fungsinya? Ngajak kamu ngobrol! Jadi kalau kamu nanya sesuatu, ChatGPT bisa jawab seolah-olah kamu lagi ngobrol sama orang beneran.

ChatGPT bisa:
Bantu nulis tugas, artikel, atau skrip
Jawab pertanyaan soal banyak hal
Ngasih ide-ide kreatif

Pokoknya, ChatGPT ini jago dalam hal tulis-menulis dan ngobrol. Cocok buat kamu yang suka nanya-nanya atau cari ide.

baca juga Di masa depan, Cameraman cukup menguasai prompt saja?  

3. Copilot

Copilot adalah AI khusus buat programmer atau orang yang suka coding. Ini dibuat sama GitHub dan bisa ngebantu kamu nulis kode program. Jadi, kalau kamu lagi bikin aplikasi atau website, Copilot bisa ngasih saran kode atau bahkan ngetik otomatis buat kamu.

Kegunaan Copilot:
Melengkapi kode yang kamu tulis
Ngasih saran biar kode kamu lebih efisien
Mengurangi kesalahan saat nulis program

Jadi, Copilot ini asisten terbaik buat kamu yang lagi belajar coding!

baca juga Kuasai produksi media, agar cerah masa depanmu  

4. Gemini

Gemini adalah AI yang dibuat sama Google. Bedanya Gemini dengan AI lain? Dia bisa ngerti bukan cuma teks, tapi juga gambar, video, dan suara. Jadi lebih serbaguna.

Apa aja yang bisa Gemini lakukan?
Ngerti apa yang ada di gambar atau video
Bisa kasih jawaban lebih detail karena dia paham banyak bentuk informasi

Gemini ini kayak AI yang lebih "cerdas" karena bisa memahami lebih banyak hal, nggak cuma teks doang.

5. Singkatnya, Apa Bedanya?





Kesimpulan

Meski semuanya pakai AI, setiap teknologi ini punya fungsi khusus. ChatGPT cocok buat ngobrol dan nulis, Copilot buat ngebantu nulis kode program, dan Gemini bisa mengerti teks, gambar, dan video sekaligus. Jadi, tergantung kamu mau pakai buat apa!

Sunday, September 8, 2024

Apa Bedanya Freeware, Shareware, dan Open Source?

Kamu pasti sering dengar istilah freeware, shareware, dan open source saat mencari software di internet. Meski ketiganya punya kata "gratis", mereka sebenarnya berbeda dalam cara penggunaannya. Yuk, kita bahas apa bedanya!



Freeware: Software Gratis yang Nggak Bisa Diubah

Freeware adalah software yang bisa kamu download dan pakai secara gratis. Tapi, kamu nggak bisa mengubah atau mengakses kode di balik software tersebut. Jadi, kamu hanya bisa menggunakan sesuai dengan yang sudah dibuat oleh pengembangnya.

Contoh freeware yang mungkin kamu kenal adalah Google Chrome atau Spotify. Kamu bisa menggunakannya tanpa bayar, tapi nggak bisa menambah fitur atau mengubah tampilan sesuka hati.

Kelebihan Freeware:

  • Gratis selamanya!
  • Cukup untuk penggunaan sehari-hari.

Kekurangan Freeware:

  • Nggak bisa diubah atau disesuaikan.
  • Bergantung pada pengembang untuk update atau perbaikan.

Shareware: Coba Gratis, Beli Kalau Suka

Shareware adalah software yang bisa kamu coba secara gratis, tapi cuma sementara atau dengan fitur yang dibatasi. Setelah masa uji coba habis (biasanya 30 hari), kamu harus membayar untuk menggunakan versi lengkapnya.

Misalnya, software seperti WinRAR atau beberapa antivirus. Kamu bisa pakai gratis dulu, tapi setelah beberapa saat, kamu perlu bayar untuk terus pakai atau mendapatkan fitur penuh.

Kelebihan Shareware:

  • Bisa coba dulu sebelum beli.
  • Biasanya sudah cukup bagus untuk kebutuhan sederhana.

Kekurangan Shareware:

  • Harus bayar kalau mau terus pakai atau akses semua fitur.
  • Kadang ada batasan waktu penggunaan gratisnya.

Open Source: Bebas Pakai dan Modifikasi

Open source adalah software yang tidak hanya gratis, tapi juga memberikan kamu akses penuh ke kode sumbernya. Artinya, kamu bisa melihat, mengubah, bahkan mendistribusikan ulang versi yang sudah kamu modifikasi. Software open source biasanya dikembangkan secara kolaboratif oleh banyak orang di seluruh dunia.

Contoh terkenal dari open source adalah Linux dan VLC Media Player. Kamu bisa menggunakan software ini dengan bebas, dan jika kamu tahu coding, kamu bisa mengubahnya sesuai kebutuhanmu.

Kelebihan Open Source:

  • Bisa diubah dan disesuaikan sesuka hati.
  • Banyak komunitas yang ikut mengembangkan dan memperbaiki software.

Kekurangan Open Source:

  • Kadang butuh kemampuan teknis kalau mau modifikasi.
  • Dukungan teknis mungkin nggak sebaik software berbayar.

Kesimpulan: Apa Bedanya Freeware, Shareware, dan Open Source?

  • Freeware: Gratis, tapi nggak bisa diubah atau diakses kode sumbernya.
  • Shareware: Gratis untuk dicoba, tapi kalau mau fitur penuh harus bayar.
  • Open Source: Gratis dan bisa diubah, bahkan didistribusikan ulang. Cocok buat kamu yang suka utak-atik software.

Jadi, semuanya tergantung kebutuhanmu! Kalau butuh software gratis dan praktis, freeware bisa jadi pilihan. Kalau mau coba software sebelum beli, shareware cocok buatmu. Tapi kalau suka kebebasan untuk mengubah dan belajar dari kode, pilih open source!

Monday, August 26, 2024

Lowongan Production Assistant, Content Creator & Host Live, Freelance Talent

Looking for :
E-commerce officer
Host live streaming & content creator

Qualification :
- Have experience or knowledge on ecommerce markerplace like shopee , tokopedia , tiktok
- Have analytic skills
- Good communication
- Creative

Domicile : PIK , Jakarta utara

Drop your cv to octahrd@gmail.com
We are looking forward to work with you


Cimory Group ada kabar baik nih!

Bagi Ka-Moo yang terbiasa tampil di depan kamera & tertarik dalam bidang Learning, posisi ini akan cocok untuk Ka-Moo!

Freelance Talent (for Video Learning)
Location: Work From Anywhere (WFA)

Tunggu apalagi? Yuk segera apply!

Link pendaftaran: https://lnkd.in/gY4KG9Xg

Sumber: Linkedin







Saturday, August 24, 2024

Pentingnya Kompetensi di Era Persaingan Global

Ciledug, 21 Agustus 2024 - Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sukses menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguji Uji Kompetensi di Hotel Horison, Ciledug, dari tanggal 19 hingga 21 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penguji uji kompetensi di bidang keterampilan Broadcasting, Barista, dan Tata Operasi Darat (TOD) yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri di Indonesia.



Acara ini diikuti 32 LKP bidang Tata Operasi Darat (TOD), Penyiaran (Broadcasting) dan Barista. Jumlah pesertanya sebanyak 54 orang terdiri dari 12 orang panitia dan 6 orang nara sumber per bidangnya. Mereka tidak hanya berasal dari Jabodetabek saja. Tapi juga dari luar Jawa seperti Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera dan daerah lainnya. 

baca juga Kuasai Keterampilan Produksi Media, Buka Peluang Karir Impianmu

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dr. Nahdiana, S.Pd., M.Pd., Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi. Dalam sambutannya, Dr. Nahdiana mengatakan bahwa kursus dan pelatihan merupakan bagian dari proses pendidikan masyarakat. Dan dari kursus dan pelatihan akan menghasilkan lulusan dan pengguna lulusan. Baik itu dalam dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Untuk itu para penguji harus dibekali porsi yang proporsional terhadap ukuran dari sebuah sikap dan komitmen.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan yang menarik dan bermanfaat. Aji Samsurizal, S.E., MM.Par, memberikan materi mengenai Tata Kelola Uji Kompetensi. “Bimbingan teknis diharapkan dapat menciptakan penguji-penguji yang siap ditugaskan dan tentu saja memiliki integritas yang baik. Karena di saat pelaksanaan pengujian, mengukur kompetensi peserta didik harus sesuai dengan ruh atau marwah pelaksanaan uji kompetensi.” Ujar Aji.


Selanjutnya, Dr. Rino F. Boer dari LSPR (London School of Public Relations) memaparkan materi mengenai Etika dan Komunikasi Efektif Penguji. Dalam sesi ini, Dr. Rino menjelaskan pentingnya etika profesional dalam pelaksanaan uji kompetensi, serta bagaimana penguji harus berkomunikasi secara efektif dengan peserta uji agar proses penilaian berjalan lancar dan objektif.

baca juga Program Studi Produksi Media, Mata Kuliah, dan Prospek Kerjanya.

Selain itu, acara Bimtek ini juga dihadiri oleh para master penguji dari bidang Broadcasting, Barista, dan Tata Operasi Darat. Mereka memberikan panduan langsung dan berbagi pengalaman praktis kepada para peserta, sehingga peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif mengenai standar dan teknik pengujian di masing-masing bidang.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga diisi dengan berbagai sesi praktikum dan simulasi uji kompetensi. Pada sesi ini, para peserta dapat mempraktekkan langsung keterampilan yang telah dipelajari, dengan bimbingan dari para master penguji. Hal ini bertujuan agar peserta siap untuk menghadapi situasi nyata di lapangan.

baca juga Buku Wajib Bagi Kreator Konten

“uji kompetensi sangat penting bagi masyarakat dan lulusan perguruan tinggi, karena uji tersebut memastikan bahwa individu memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar industri. Uji ini juga membantu meningkatkan daya saing di pasar kerja, menjamin kualitas profesional, dan memberikan kepercayaan kepada pemberi kerja bahwa mereka mempekerjakan tenaga yang kompeten dan siap pakai” ujar Teguh Setiawan, salah satu peserta bimtek ,yang juga dosen dari Akademi Televisi Indonesia.

Dengan terselenggaranya acara Bimtek ini, diharapkan kemampuan dan kompetensi para penguji uji kompetensi semakin meningkat, sehingga dapat mendukung terciptanya tenaga kerja yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

LSK Broadcasting

Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Broadcasting, di bawah kepemimpinan RoeWono Soedarto, S.Sos., M.Ikom, berperan penting dalam sertifikasi kompetensi di bidang penyiaran, termasuk televisi, radio, dan media digital. RoeWono, dengan latar belakang pendidikan Sarjana Sosial dan Magister Ilmu Komunikasi, membawa visi untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. LSK Broadcasting berkomitmen memastikan tenaga kerja di industri ini memenuhi standar nasional dan internasional.

baca juga Di masa depan, Cameraman cukup menguasai prompt saja?



Dengan fokus pada peningkatan kualitas uji kompetensi, LSK menyusun materi yang relevan dan up-to-date serta melibatkan praktisi dan akademisi. RoeWono juga mendorong kolaborasi dengan institusi pendidikan dan industri untuk memperkuat jaringan sertifikasi di seluruh Indonesia, menjadikan LSK Broadcasting lembaga unggul yang menghasilkan tenaga profesional siap bersaing di industri penyiaran globa

Akademi Televisi Indonesia (ATVI)

Akademi Televisi Indonesia (ATVI) yang akan segera bertransformasi menjadi Institut Media Digital Emtek (IMDE) selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pelatihan di bidang penyiaran dan produksi konten. Sebagai kampus vokasi terkemuka, ATVI mengakui pentingnya pengembangan kompetensi dosen untuk memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pendidikan yang relevan dan mutakhir. Dalam upaya tersebut, para dosen ATVI secara aktif berpartisipasi dalam bimbingan teknis (bimtek) uji kompetensi, yang merupakan bagian dari strategi untuk memperbarui dan meningkatkan keahlian mereka.

baca juga IMDE, kampusnya Indosiar SCTV

Bimtek ini dirancang untuk memperkenalkan metode dan standar terbaru dalam industri media, memungkinkan dosen untuk lebih memahami kebutuhan pasar dan teknologi terbaru. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari bimtek ini, para dosen diharapkan dapat menyampaikan informasi yang lebih akurat dan aplikatif kepada mahasiswa, serta mempersiapkan mereka dengan lebih baik untuk memasuki dunia kerja yang semakin dinamis. Transformasi menjadi IMDE semakin memperkuat komitmen ATVI dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi di era digital, memastikan bahwa lulusan siap menghadapi tantangan dan peluang dalam industri media modern.