Monday, November 11, 2024

Siapa Sangka, Film Ternyata Berasal dari Pertanyaan Aneh tentang Kaki Kuda

Sejarah gambar bergerak ternyata punya awal yang cukup unik dan sederhana: sebuah pertanyaan tentang kuda. Pada akhir abad ke-19, orang-orang penasaran dengan satu hal sederhana, "Apakah semua kaki kuda benar-benar terangkat dari tanah saat berlari?" Pertanyaan ini mungkin terlihat biasa saja, tapi bagi ilmuwan dan fotografer pada masa itu, hal ini justru jadi tantangan yang memancing eksperimen yang luar biasa dan akhirnya membuka jalan untuk dunia gambar bergerak yang kita kenal sekarang.




Eadweard Muybridge dan Eksperimen dengan Kamera

Di tahun 1878, seorang fotografer dan ilmuwan asal Inggris bernama Eadweard Muybridge menerima tantangan dari seorang pengusaha kaya bernama Leland Stanford, yang juga penasaran dengan pertanyaan tentang kuda tersebut. Stanford ingin tahu apakah benar kuda pada satu titik akan terangkat seluruhnya dari tanah saat berlari. Untuk menjawabnya, Muybridge mengatur serangkaian kamera yang dipasang berurutan di lintasan lari kuda. Setiap kali kuda berlari melewati kamera, tali dipicu untuk mengambil gambar pada momen tertentu.



Hasil eksperimen ini mengejutkan semua orang! Muybridge berhasil menangkap momen di mana semua kaki kuda benar-benar terangkat dari tanah di satu waktu tertentu. Lebih menarik lagi, foto-foto berurutan ini memberikan ilusi gerakan saat diputar secara cepat. Ini adalah salah satu kali pertama orang melihat serangkaian gambar yang diatur sedemikian rupa hingga menghasilkan kesan bergerak.

baca juga Tahapan Produksi Film

Dari Sekadar Eksperimen ke Gambar Bergerak

Eksperimen Muybridge ini menarik perhatian penemu lain. Tidak lama kemudian, Lumière bersaudara dari Prancis menciptakan Kinetoskop, alat yang memungkinkan gambar bergerak diproyeksikan ke layar besar, yang kemudian menjadi cikal bakal bioskop. Film pertama mereka di tahun 1895 berisi adegan sederhana, seperti pekerja meninggalkan pabrik, tapi bagi penonton saat itu, ini adalah pengalaman luar biasa.

baca juga Drama & Nondrama

Perkembangan Dunia Film hingga Hari Ini

Sejak saat itu, teknologi film terus berkembang. Dari film bisu hingga film berwarna, dari film hitam putih hingga efek CGI modern yang kita nikmati hari ini. Namun, semuanya berawal dari satu pertanyaan sederhana tentang kuda. Gambar bergerak telah berkembang menjadi media yang begitu besar dan kompleks, menyentuh berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari hiburan, pendidikan, hingga seni dan budaya.

Kita mungkin tidak akan menyaksikan semua film blockbuster atau animasi canggih yang ada sekarang jika Muybridge tidak memulai eksperimennya dengan serangkaian foto kuda. Berawal dari pertanyaan sederhana, gambar bergerak telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern.

Kesimpulannya, sejarah gambar bergerak adalah bukti bahwa kadang hal-hal besar bisa dimulai dari pertanyaan yang kecil.

Sunday, November 10, 2024

Kuliah di IMDE kampusnya Emtek, Spesial Program Early Bird Diskon 60 % Sampai Lulus

Kalau kamu suka dunia kreatif, konten, dan media digital, kuliah di IMDE (Institut Media Digital Emtek) bisa jadi pilihan keren buat masa depan kamu. Di zaman yang serba digital kayak sekarang, dunia kreatif lagi naik daun, dan IMDE bakal bantu kamu siap masuk ke industri ini. Yuk, simak kenapa IMDE itu tempat yang pas banget buat kamu!




Kenapa Kuliah di IMDE Itu Keren?

IMDE dirancang untuk menjawab kebutuhan dunia kerja di bidang media, produksi digital, dan hiburan. Kuliah di IMDE bukan hanya sekadar mengejar gelar, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis, wawasan terkini, dan pengalaman langsung yang sangat dibutuhkan di dunia kreatif saat ini. Dengan kurikulum yang fokus pada media, produksi digital, dan bisnis kreatif, mahasiswa akan dipersiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan di industri ini.

baca juga IMDE Adaptif, Kreatif, Kompetitif

Kuliah di IMDE nggak cuma soal belajar di kelas, tapi kamu bakal langsung praktek bikin konten, start up bisnis, sampai nyutradarain proyek sendiri. Keren kan? Kamu bakal diajarin pakai peralatan yang sama dengan yang dipakai di industri profesional. Jadi, lulus nanti kamu udah siap kerja atau bahkan bikin proyek sendiri!

Program Studi yang Kekinian

IMDE punya program studi yang pas banget buat kamu yang tertarik sama produksi konten, kajian film, seni pertunjukan, atau bisnis digital. Program studinya juga fokus banget sama hal-hal yang lagi tren, jadi kamu bisa stay up-to-date sama perkembangan industri kreatif. Saat ini IMDE memiliki 5 Program Studi, yakni Produksi Media (D4), Komunkasi Massa (D3), Kajian Film, TV, & Media (S1), Bisnis Digital (S1), dan Produksi Entertainmen (S1)

baca juga Mengenal Prodi Produksi Media (D4)

Fasilitas dan Pengalaman Nyata

IMDE punya fasilitas lengkap seperti studio produksi, lab computer, beragam peralatan produksi serta fasilitas studio di lingkungan Emtek City yang dapat digunakan sebagai tempat praktik. Kamu akan sering mengerjakan proyek langsung, kolaborasi bareng teman-teman dari jurusan lain, dan dibimbing oleh dosen yang punya pengalaman di industri kreatif. Ini bikin kamu terbiasa dengan tantangan yang ada di dunia kerja nanti.

Siap Jadi Profesional Kreatif

Setelah lulus dari IMDE, kamu bisa bekerja di berbagai bidang kreatif seperti pembuat konten, video streamer, actor atau bahkan punya bisnis sendiri di bidang media. IMDE juga punya banyak koneksi di industri, jadi kamu punya kesempatan untuk magang dan memperluas jaringan.

baca juga Beda S1 dan D4

Industri Kreatif yang Menjanjikan

Industri kreatif di Indonesia, seperti film, musik, dan konten digital, lagi berkembang banget. Banyak peluang terbuka buat kamu yang punya skill di bidang ini.  Apalagi pemerintah juga lagi support penuh industri kreatif. Jadi, masa depan di dunia kreatif ini cerah banget! Jadi, lulusan IMDE punya peluang besar untuk sukses di bidang ini.

Program Early Bird, Diskon 60% sampai lulus

Program Early Bird memberikan diskon biaya kuliah sebesar 60% hingga lulus bagi calon mahasiswa yang mendaftar sebelum akhir November 2024! Dengan potongan ini, biaya kuliah yang seharusnya sebesar 14 juta per semester menjadi hanya 5,6 juta. Kesempatan ini terbuka untuk membantu calon mahasiswa mengejar pendidikan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau, sekaligus menyiapkan diri untuk karier masa depan. Manfaatkan promo ini segera dan amankan kursi Anda di program studi impian dengan biaya yang lebih ringan!

baca juga Beragam Beasiswa IMDE

IMDE: Tempat Kamu Berkembang dan Berkarya

Kuliah di IMDE bukan cuma soal belajar, tapi tempat kamu buat berkembang, eksplorasi ide, dan jadi kreator masa depan. Di sini, kamu bakal diajak buat bikin karya yang nggak cuma keren tapi juga relevan buat industri kreatif, baik di Indonesia atau internasional.

Jadi, kalau kamu punya mimpi besar di dunia kreatif, IMDE adalah langkah pertama buat mewujudkannya. Let's create the future together!

 



Monday, November 4, 2024

Serunya Kuliah di Program D4 Produksi Media: Siapkan Diri Jadi Content Creator Profesional!

Kuliah di program D4 Produksi Media itu ibarat jalan pintas buat kamu yang punya passion di dunia digital, audio-visual, atau bahkan mimpi jadi content creator. Berbeda dari program  S1 pada umumnya, D4 menawarkan pendekatan praktis yang lebih intens selama 4 tahun, dan gelar yang diperoleh setara dengan S1. Bayangkan, kamu enggak cuma belajar teori, tapi bakal langsung praktek mengasah skill dan memahami realitas industri kreatif.

Di program D4 Produksi Media, kamu enggak hanya akan belajar soal teknik kamera, editing video, atau pembuatan konten kreatif, tapi juga tentang strategi bisnis media. Kamu akan diajarkan cara membaca tren, tentang hukum dan etika media, hingga bikin konten yang engaging dan bernilai jual tinggi. Selain itu, ada kesempatan untuk belajar produksi TV, manajemen produksi, hingga live streaming—semua keterampilan ini jadi hot skill buat para media kreator di era digital sekarang.

baca juga Beda S1 dan Sarjana Terapan

Tugas-tugas yang diberikan pun bukan sekedar teori, tetapi proyek nyata yang nantinya bisa kamu pakai buat portofolio. Mulai dari tugas bikin short movie, vlog kreatif, sampai produksi acara live streaming di kanal YouTube. Jadi, setelah lulus, kamu sudah siap terjun ke dunia kerja atau bahkan langsung jadi freelancer atau content creator mandiri.

Selain itu, kuliah di program ini juga bakal mempertemukan kamu dengan teman-teman se-passion, jadi serasa punya creative squad yang selalu mendukung ide-ide gila kamu. Asiknya lagi, lokasi kampus berada dalam lingkungan studio SCTV dan Indosiar sehingga kamu bakal merasakan suasana produksi sesungguhnya.

baca juga Mengenal D4 Produksi Media

Promo Early Bird: Potongan 60% dan Cicilan Terjangkau!

Tunggu apa lagi? Buat kamu yang daftar sekarang, ada promo early bird dengan potongan 60% (akhir Nov 2024) yang bikin biaya kuliah jadi makin ringan! Hanya 5.6 juta/semester atau  cicilan mulai dari Rp933.000/bulan, kamu sudah bisa menikmati pengalaman kuliah seru dan langsung belajar skill yang relevan di industri kreatif.

Jangan lewatkan kesempatan ini! Segera daftar dan wujudkan impianmu jadi kreator media profesional bersama D4 Produksi Media! 

Info Pendaftaran

Tuesday, October 29, 2024

Bener Gak Sih Gen Z Itu Malas ?

Pernah dengar stereotip yang bilang kalau Gen Z itu malas? 🤔 Stereotip ini sering muncul dari generasi sebelumnya yang mungkin belum sepenuhnya memahami cara kerja dan hidup Gen Z. Tapi, apa benar begitu? Yuk, kita bongkar mitos ini dan lihat sisi lain dari generasi yang katanya “pemalas” ini! 👇


1. Gen Z Itu Smart Worker, Bukan Hard Worker Saja

Gen Z punya pendekatan kerja yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih suka bekerja secara efisien, bahkan sering kali mengutamakan hasil daripada durasi jam kerja. Kalau ada teknologi yang bisa bantu mereka menyelesaikan tugas lebih cepat, kenapa nggak? 🚀

Sebagai contoh, mereka lebih memilih pekerjaan yang fleksibel atau remote, yang memberi kebebasan dalam menentukan waktu dan tempat kerja. Bagi mereka, ini bukan soal malas, tapi soal cerdas dalam mengelola waktu dan energi. Dengan begitu, mereka bisa menyelesaikan lebih banyak tugas tanpa harus terikat jadwal kerja yang kaku.

baca juga masa depan profesi Cameraman

2. Keseimbangan Hidup Itu Penting (Bukan Tanda Malas!)

Satu hal yang jadi fokus utama Gen Z adalah work-life balance. Generasi ini sadar banget soal pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik. Mereka nggak mau lagi mengorbankan kesehatan untuk pekerjaan. Di sini, Gen Z sangat berbeda dari generasi sebelumnya yang mungkin lebih berfokus pada karier, bahkan sampai lembur demi mengejar posisi tertentu. ✨

Jadi, ketika Gen Z memilih untuk istirahat, olahraga, atau melakukan hobi di tengah pekerjaan, itu bukan tanda kemalasan. Malah, mereka percaya bahwa keseimbangan hidup ini bisa membuat mereka lebih produktif dan bahagia.

3. Teknologi Bukan Cuma Buat Hiburan, Tapi Juga Produktivitas

Buat Gen Z, teknologi itu bukan cuma hiburan atau media sosial. Mereka benar-benar memanfaatkan teknologi buat segala hal, termasuk pekerjaan. Mulai dari tools otomatisasi hingga aplikasi produktivitas, semua mereka manfaatkan untuk mempercepat pekerjaan. 📱💡

Bahkan, banyak dari mereka yang sudah sangat fasih dengan teknologi seperti AI atau software lain yang bisa membantu menyelesaikan tugas lebih cepat. Teknologi ini membuat mereka bisa “kerja lebih sedikit, tapi hasil lebih banyak.” Kalau ada yang bilang ini malas, mungkin mereka belum melihat seberapa efektif hasil akhirnya!

4. Gen Z = Generasi Perubahan

Selain cara kerja yang beda, Gen Z juga terkenal karena semangat mereka dalam menggerakkan perubahan. Generasi ini sering kali vokal terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan kesehatan mental. Mereka nggak ragu untuk berdiri di barisan depan dalam mendukung kampanye atau aksi positif.

Lewat media sosial, Gen Z memanfaatkan platform untuk menyuarakan hal-hal penting yang kadang dianggap tabu oleh generasi sebelumnya. Jadi, mereka jelas bukan malas, tapi punya cara unik untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. 💪

Gen Z Cocok Bekerja di Dunia Kreatif

Gen Z punya karakter yang pas banget untuk terjun ke dunia kreatif, terutama karena mereka dikenal inovatif, tech-savvy, dan berani bereksperimen dengan ide-ide baru. Industri kreatif seperti produksi media adalah bidang yang membutuhkan pemikiran segar, fleksibilitas, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi – hal-hal yang sudah jadi kekuatan utama Gen Z. Kuliah di jurusan produksi media juga memberikan Gen Z kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai platform dan teknologi, mulai dari media sosial, editing video, hingga teknik produksi digital. Ini adalah tempat yang tepat buat mereka menyalurkan kreativitas sekaligus mengasah keterampilan teknis yang semakin dibutuhkan di era digital sekarang.

Kesimpulan

Jadi, apakah Gen Z itu malas? Tidak! Mereka punya cara yang berbeda dalam bekerja dan menjalani hidup. Dari memilih pekerjaan yang lebih fleksibel, fokus ke keseimbangan hidup, hingga memanfaatkan teknologi, semuanya adalah pilihan yang dibuat dengan pertimbangan matang.

Stereotip “malas” sepertinya muncul karena perbedaan perspektif generasi, tapi bukan berarti benar! Setiap generasi punya caranya masing-masing, dan Gen Z jelas membawa cara kerja baru yang lebih adaptif. ✨

sumber

Sunday, October 27, 2024

"Ternyata, Handycam Bukan Nama Jenis Kamera! Kamu Salah Kaprah Selama Ini?"

Handycam memang kerap dianggap sebagai nama jenis kamera video, padahal sebenarnya, Handycam adalah merek dagang khusus dari Sony untuk lini kamera video portabel mereka yang dikenal juga sebagai camcorder. Banyak yang menyebut semua camcorder sebagai "handycam," sama seperti banyak orang menyebut semua air mineral dengan merek Aqua atau semua fotokopi dengan kata Xerox. Merek Handycam ini sendiri sudah dipatenkan oleh Sony sejak era 1980-an, dan hingga saat ini, masih menjadi ikon dalam dunia videografi portabel.


1. Sejarah Singkat Handycam dan Peran Sony

Sony pertama kali memperkenalkan camcorder Handycam pada 1985, bertujuan untuk menyediakan kamera video yang kecil, praktis, dan mudah dibawa ke mana-mana. Dengan teknologi yang mumpuni, produk-produk Handycam saat itu menjadi pelopor camcorder compact yang populer digunakan di rumah-rumah untuk keperluan dokumentasi keluarga hingga video amatir. Seiring waktu, Handycam juga banyak digunakan oleh jurnalis, kreator konten, hingga pelajar.

baca juga Camcorder dan Handycam

2. Mengapa Banyak yang Salah Persepsi?

Kesuksesan produk Sony dalam lini Handycam membuatnya terkenal hingga ke seluruh dunia. Nama Handycam pun cepat melekat di pikiran konsumen. Fenomena ini dikenal dalam pemasaran sebagai generic trademark, di mana merek yang sangat terkenal hingga mempengaruhi persepsi orang terhadap seluruh kategori produk tersebut. Sebut saja seperti GoPro yang sering diasosiasikan dengan action camera atau Polaroid yang identik dengan kamera instan.

3. Camcorder Lain di Luar Handycam

Meskipun Handycam adalah salah satu yang populer, camcorder tidak hanya terbatas pada merek Sony. Merek-merek lain seperti Canon, Panasonic, dan JVC juga memproduksi camcorder yang memiliki berbagai fitur berbeda. Beberapa kamera bahkan sudah disesuaikan untuk penggunaan khusus seperti camcorder untuk produksi berita, sinematografi, hingga konten digital. Variasi camcorder dari brand-brand ini sangat luas, menawarkan beragam fitur seperti stabilisasi gambar, zoom optik, dan kualitas resolusi yang bervariasi dari Full HD hingga 4K.

baca juga Tips Menggunakan Camcorder

4. Perkembangan Handycam dan Teknologi di Dalamnya

Selama bertahun-tahun, Sony terus mengembangkan teknologi dalam lini Handycam-nya, menghadirkan fitur-fitur mutakhir seperti optical steady shot, touch screen display, hingga kemampuan merekam video dalam resolusi tinggi. Salah satu fitur unggulan dari Handycam adalah Balanced Optical SteadyShot yang sangat membantu dalam menghasilkan video yang stabil bahkan ketika sedang berjalan. Fitur ini menjadi salah satu yang membedakan Handycam dari camcorder biasa lainnya.


Thursday, October 24, 2024

Ingin Menjadi Bagian Industri Kreatif di Era Digital? Kuliah di IMDE

Dunia kreatif saat ini berkembang pesat, mulai dari produksi konten, film, televisi, hingga bisnis digital. Semua aspek kehidupan kini dipengaruhi oleh kreativitas, dan di sinilah Institut Media Digital EMTEK (IMDE) hadir sebagai tempat yang tepat bagi generasi muda yang ingin terlibat langsung dalam industri kreatif. Berada di bawah naungan grup media raksasa EMTEK, IMDE menawarkan program studi yang mendukung pengembangan potensi kreatif dan profesional di bidang media dan digital.




Bagi kamu yang memiliki mimpi untuk berkarir di industri kreatif, berikut beberapa alasan mengapa IMDE bisa menjadi pilihan terbaik.

baca juga Prodi keren dan banyak peminatnya

Kampus kreatif masa depan

IMDE memiliki beberapa program studi unggulan yang relevan dengan kebutuhan dunia kreatif saat ini. Kamu bisa memilih program studi yang paling sesuai dengan passion dan bakatmu:

·         Produksi Media: Prodi yang menghasilkan lulusan sarjana terapan profesional yang mampu berkiprah di industri kreatif dalam bidang produksi media. Memiliki kompetensi dalam membuat perencanaan, memroduksi, dan mampu mengevaluasi konten media untuk berbagai platform. 

·         Kajian Film, TV, & Media: yang mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi profesional yang kreatif dan kritis dalam industry film, televisi dan media.

·         Produksi Entertainment: Di sini, kamu belajar  mempelajari tentang berbagai keilmuan di bidang Produksi Entertainmen, baik itu seni teater, musik, tari, dan seni pertunjukan lainnya. 

·         Bisnis Digital: Prodi ini mengajarkan dalam merancang dan menjalankan bisnis yang berbasis digital. Ilmu yang akan diperoleh merupakan perpaduan dari manajemen, bisnis, teknik informatika, dan sistem informasi. 

·         Komunikasi Massa: Ahli Madya di bidang penyiaran, periklanan dan media digital yang terampil dalam membuat konten kreatif yang bisa dipakai dalam acara televisi atau media massa lainnya, ditambah dengan bekal ilmu periklanan seperti copywriting, strategi pemasaran, produksi iklan.

baca jugaBeda gelar S.Tr.I.Kom dan S.I.Kom

Belajar Langsung dari Industri

Salah satu keunggulan IMDE yang sulit disaingi kampus lain adalah kedekatannya dengan industri. Sebagai bagian dari EMTEK Group yang membawahi SCTV, Indosiar, Mentari, Moji dan berbagai platform digital lainnya, mahasiswa IMDE mendapatkan pengalaman praktis yang nyata. Ini termasuk kesempatan magang, kolaborasi dalam produksi, dan networking langsung dengan para profesional di industri kreatif.

Bayangkan, saat kuliah, kamu bisa terlibat dalam produksi konten untuk platform besar, atau bahkan berpartisipasi dalam acara yang disiarkan secara nasional. Ini bukan hanya pengalaman, tetapi langkah awal untuk menjejakkan kakimu dalam dunia industri kreatif.

Lokasi Kampus dalam lingkungan industri

IMDE memiliki keunggulan unik karena berlokasi di lingkungan kompleks Indosiar-SCTV, yang memberikan mahasiswa akses langsung ke industri media dan hiburan. Dengan fasilitas profesional yang digunakan oleh dua stasiun televisi nasional, mahasiswa dapat belajar dalam suasana nyata dunia kerja, mulai dari produksi konten, penyutradaraan, hingga penyiaran. Selain itu, kedekatan dengan Indosiar dan SCTV membuka peluang magang, kolaborasi, serta pengalaman langsung di lapangan, menjadikan IMDE tempat yang ideal untuk membangun jaringan dan keterampilan yang relevan dengan industri kreatif dan media

Kurikulum yang Selalu Update dengan Perkembangan Industri

Di dunia kreatif, teknologi dan tren terus berubah. IMDE menyadari hal ini dan selalu memperbarui kurikulum agar mahasiswa mendapatkan materi yang relevan dengan perkembangan industri terkini. IMDE juga mendorong kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai prodi, agar terbiasa bekerja dalam tim lintas disiplin—persis seperti yang terjadi di dunia industri kreatif yang sesungguhnya.

lihat juga media sosial produksi media

Menjadi Bagian dari Komunitas Kreatif yang Berkembang

Kreativitas tidak hanya muncul dari proses belajar di kelas, tapi juga dari lingkungan yang mendukung. Di IMDE, kamu akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan semangat yang sama dalam menciptakan karya. Kolaborasi, pertukaran ide, dan dukungan antar mahasiswa menjadi bagian penting dari pengalaman kuliah di sini.

Dengan bergabung di berbagai kegiatan kampus, seperti Fotografi, Videografi, Bropela, dan  Kesenian. Kamu akan merasa menjadi bagian dari komunitas kreatif yang dinamis dan terus berkembang.

Prospek Karier yang Cerah di Industri Kreatif

IMDE tidak hanya membekali mahasiswanya dengan keterampilan teknis dan kreatif, tetapi juga membuka jalan untuk karier yang sukses. Lulusan IMDE memiliki peluang besar untuk bekerja di berbagai bidang kreatif, mulai dari perusahaan media besar, PH, startup teknologi, hingga membangun bisnis kreatif sendiri.

Kedekatan IMDE dengan industri juga memastikan kamu mendapatkan akses eksklusif ke peluang kerja, proyek kolaboratif, dan jaringan profesional yang luas. Lulusan IMDE siap bersaing di dunia kerja karena sudah memiliki portofolio dan pengalaman yang nyata selama masa studi.

Prodi Produksi Media: Menjawab Kebutuhan Konten di Era Digital

Di era digital, kebutuhan akan konten yang menarik, berkualitas, dan relevan semakin tinggi. Berbagai platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, hingga layanan streaming membutuhkan konten yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga memiliki nilai produksi yang baik. Inilah mengapa Prodi Produksi Media menjadi sangat dibutuhkan.

Di tengah pesatnya perkembangan digital, storytelling melalui video menjadi alat penting dalam pemasaran dan komunikasi. Lulusan prodi ini memiliki peluang karier yang luas, mulai dari produser konten, videografer, hingga editor, di industri media, hiburan, dan periklanan, serta berperan penting dalam produksi konten orisinal di platform streaming.

 

 

 

 



Tuesday, October 22, 2024

Revolusi Broadcast: Peluang Emas di Tengah Tantangan Era Digital

Di era digital seperti sekarang, dunia broadcast telah mengalami perubahan yang sangat pesat. Dari TV tradisional hingga layanan streaming dan podcasting, industri ini menawarkan peluang besar bagi siapa saja yang tertarik. Tapi, di balik semua peluang itu, tentu ada tantangan yang harus dihadapi. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang profesi, peluang, dan tantangan yang ada di dunia broadcast!




Apa Itu Dunia Broadcast?

Broadcast adalah proses menyebarkan informasi atau hiburan melalui media massa seperti televisi, radio, atau platform digital. Bayangkan, program yang kamu tonton di TV atau podcast yang kamu dengarkan setiap pagi, semua itu adalah hasil dari kerja keras tim broadcast. Teknologi yang digunakan dalam penyiaran ini juga terus berkembang, dari siaran analog hingga digital, dan sekarang, semakin banyak orang beralih ke OTT (Over The Top) seperti Netflix, YouTube, dan layanan streaming lainnya.


Profesi-Profesi Menarik di Dunia Broadcast

Industri broadcast nggak hanya soal tampil di depan kamera, lho! Banyak profesi lain yang berperan penting di balik layar. Beberapa di antaranya adalah:

Produser

Profesi sebagai produser memiliki peran kunci dalam kesuksesan sebuah acara televisi. Produser bertanggung jawab atas keseluruhan proses produksi, mulai dari perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Dalam kesehariannya, produser memastikan kelengkapan siaran, memberi pengarahan kepada kru, memantau jalannya acara, dan mengevaluasi hasil produksi. Dengan tanggung jawab yang besar ini, kemampuan leadership yang baik sangat diperlukan agar produser dapat mengelola tim produksi secara efektif.

Program Director (PD)

Program Director memiliki tanggung jawab dalam mengawasi aspek kreatif dari sebuah acara atau film di bawah produser. Mereka berwenang untuk menentukan bagaimana jalannya acara tersebut. Selain itu, Director juga bertugas memastikan bahwa naskah yang telah dibuat diimplementasikan sesuai dengan proses pengambilan gambar.


Cameraman

Profesi ini bisa dibilang sebagai salah satu peran paling penting dalam produksi acara televisi. Tidak akan ada tayangan televisi tanpa adanya cameraman atau kamerawan. Seorang cameraman bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera. Biasanya, cameraman suatu acara tidak bekerja sendirian,tetapi terdiri dari beberapa tim.

Script Writer

Pekerjaan ini cocok bagi kamu yang memiliki kemampuan menulis. Penulis naskah atau script writer bertugas untuk menulis naskah yang akan ditayangkan. Selain memiliki kemampuan menulis yang baik, scriptwriter juga harus kreatif dan mampu bekerja sesuai deadline. Namun untuk acara di TV yang sebagian besar formatnya nondrama posisi ini juga disebut Creative Writer.

dan masih banyak profesi lainnya...Semua profesi ini saling bekerja sama untuk menghasilkan program yang kita nikmati sehari-hari, dari berita hingga acara hiburan.


Peluang di Dunia Broadcast

Dengan perkembangan teknologi, dunia broadcast semakin terbuka bagi siapa saja yang punya kreativitas. Beberapa peluang menarik antara lain:Konten Digital: Banyak orang sekarang lebih sering menonton konten lewat YouTube atau platform streaming. Ini membuka peluang bagi content creator yang ingin membuat program sendiri tanpa bergantung pada stasiun TV besar.

Freelance: Banyak profesi di dunia broadcast bisa dikerjakan dari mana saja. Misalnya, editor video, penulis naskah, atau motion graphic designer bisa bekerja secara remote atau freelance.

Global Audience: Internet memungkinkan kita untuk menjangkau penonton dari seluruh dunia, sehingga peluang untuk mendapatkan audiens lebih besar.

Monetisasi: Platform seperti YouTube atau podcast memberikan kesempatan bagi kreator untuk menghasilkan uang dari iklan, sponsorship, atau donasi dari penonton.
Tantangan di Dunia Broadcast

Tentu, dunia broadcast tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah persaingan yang ketat. Dengan banyaknya platform dan kreator konten, kamu harus punya ide yang unik dan menarik agar bisa bersaing. Selain itu, teknologi yang terus berkembang menuntut para profesional di bidang ini untuk selalu belajar dan beradaptasi dengan software dan peralatan baru.

Tantangan lainnya adalah perubahan kebiasaan konsumsi konten. Dulu, kita lebih sering menonton TV di rumah, tapi sekarang banyak yang beralih ke ponsel untuk menonton konten on-demand. Hal ini membuat banyak stasiun TV atau media tradisional harus berpikir ulang tentang cara mereka menyajikan konten.


Tren Masa Depan di Dunia Broadcast

Ke depannya, dunia broadcast akan semakin menarik dengan adanya teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR). AI bisa digunakan untuk menganalisis audiens dan membuat konten yang lebih personal, sementara VR dan AR memberikan pengalaman menonton yang lebih interaktif. Selain itu, konten interaktif dan berbasis komunitas diprediksi akan semakin digemari.

Kuliah di Produksi Media Menghadapi Tantangan Digitalisasi

Dengan perkembangan industri broadcast yang pesat dan berbagai peluang yang muncul, seperti konten digital, streaming, dan pekerjaan freelance, berkuliah di Prodi Produksi Media menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan meraih peluang tersebut. Di prodi ini, kamu akan belajar keterampilan teknis dari praproduksi, produksi, sampai pascaproduksi, seperti merancang naskah, pengoperasian kamera, editing video, hingga manajemen produksi, yang semuanya sangat dibutuhkan di dunia broadcast modern. Selain itu, kamu juga akan dilatih untuk berpikir kreatif dan beradaptasi dengan teknologi baru seperti live streaming dan platform OTT (Over The Top), yang memungkinkan kamu menjadi kreator atau profesional broadcast siap bersaing di pasar globa