Tuesday, May 30, 2023

Camcorder: Pengertian, Fitur, dan Keunggulan

Camcorder adalah perangkat elektronik yang dirancang khusus untuk merekam video dan audio secara langsung. Dalam perkembangan teknologi yang begitu pesat, camcorder telah mengalami perubahan signifikan dari masa ke masa. Artikel ini akan menjelaskan pengertian camcorder, fitur-fitur utamanya, dan keunggulan penggunaan camcorder modern.


Pengertian Camcorder:

Camcorder merupakan perpaduan antara kamera dan pemutar video yang terintegrasi dalam satu perangkat. Camcorder dirancang untuk memudahkan pengguna dalam merekam momen berharga dalam format video dengan kualitas tinggi. Camcorder modern juga sering dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan seperti stabilisasi gambar, zoom optik, dan kontrol manual.

Fitur-fitur Utama Camcorder:

 a. Resolusi Video: Camcorder modern umumnya menawarkan resolusi video tinggi seperti Full HD (1080p) hingga Ultra HD atau 4K. Resolusi yang tinggi memungkinkan hasil rekaman memiliki detail yang tajam dan jernih.

b. Sensor Gambar: Sensor gambar dalam camcorder berperan penting dalam menangkap cahaya dan menghasilkan gambar yang berkualitas. Sensor yang lebih besar umumnya menghasilkan kualitas gambar yang lebih baik, terutama dalam kondisi pencahayaan yang rendah.

c. Stabilisasi Gambar: Fitur stabilisasi gambar pada camcorder membantu mengurangi guncangan atau goyangan yang dapat mempengaruhi kualitas rekaman. Ada dua jenis stabilisasi yang umum digunakan: optik dan elektronik.

d. Zoom Optik: Camcorder dilengkapi dengan lensa zoom optik yang memungkinkan pengguna untuk memperbesar atau memperkecil objek yang direkam tanpa mengorbankan kualitas gambar. Zoom optik lebih baik daripada zoom digital yang sering mengorbankan kualitas.

e. Memori dan Penyimpanan: Camcorder modern menggunakan media penyimpanan seperti kartu SD atau SSD untuk menyimpan video yang direkam. Beberapa camcorder juga memiliki kapasitas penyimpanan internal yang lebih besar.

f. Konektivitas: Konektivitas yang disediakan oleh camcorder memungkinkan pengguna untuk mentransfer file rekaman ke komputer atau perangkat lainnya dengan mudah. Beberapa camcorder juga mendukung konektivitas nirkabel seperti Wi-Fi atau Bluetooth.

baca juga inovasi camcorder

Keunggulan Penggunaan Camcorder Modern:

 a. Kualitas Rekaman yang Superior: Camcorder modern menawarkan kualitas rekaman yang jauh lebih baik daripada ponsel cerdas atau kamera saku. Dengan sensor gambar yang lebih besar dan fitur-fitur canggih, camcorder menghasilkan video dengan kualitas yang tajam, detail, dan warna yang akurat.

b. Kemampuan Pengaturan Manual: Camcorder memberikan kontrol manual penuh kepada pengguna dalam mengatur eksposur, kecepatan rana, ISO, fokus, dan lainnya. Hal ini memungkinkan para pembuat video untuk memiliki kreativitas yang lebih besar dan menghasilkan rekaman yang sesuai dengan visi mereka.

c. Stabilisasi Gambar yang Efektif: Fitur stabilisasi gambar pada camcorder modern membantu menghasilkan video yang lebih stabil dan bebas goyangan. Hal ini sangat berguna saat merekam dalam kondisi gerakan atau saat menggunakan zoom.

d. Baterai yang Tahan Lama: Camcorder biasanya dilengkapi dengan baterai yang tahan lama, memungkinkan pengguna untuk merekam video dalam jangka waktu yang lebih lama tanpa perlu khawatir kehabisan daya.

e. Ergonomi yang Nyaman: Desain camcorder dirancang dengan ergonomi yang memungkinkan pengguna untuk menggenggamnya dengan nyaman dan merekam video dalam waktu yang lama tanpa merasa lelah.

Friday, May 19, 2023

Bedah buku karya dosen ATVI

Direktur Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Dr. Melitina Tecoalu, S.E., M.M mengatakan, dosen perguruan tinggi, khususnya para dosen ATVI harus memiliki aktivitas dan kebiasaan menulis yang terus menerus, baik menulis untuk jurnal ilmiah maupun buku teks dan buku bacaan bagi mahasiswa dan masyarakat umum.

Aktivitas dan kreativitas menulis itu harus bagaikan passion atau Renjana dalam kosa Bahasa Indonesia yang diambil dari Bahasa Sansekerta yang dapat diartikan sebagai keinginan kuat untuk tiada henti melakukan sesuatu yang menyenangkan, halam hal ini aktivitas menulis.



Menulis dan mempublikasikannya dalam bentuk jurnal, apalagi buku, bagi para dosen, lanjut Melitina, merupakan bagian dari proses Tri Dharma Perguruan Tinggi. Jadi kata Renjana ini harus jadi passion para dosen melakukan kegiatan menulis yang terus-menerus.

“Buku yang dibedah ini, jadi legacy bagi para dosen ATVI, karena dapat dibaca siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Ini akan abadi,” papar Melitina Tecoalu ketika memberikan sambutan pada acara peluncuran dan bedah buku “Perspektif Komunikasi, Media Digital, dan Dinamika Budaya” di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa-Kemendikbud, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (17/5/2023).
Peluncuran dan bedah buku yang diseenggarakan atas kerja sama Akademi Televisi Indonesia (ATVI) dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa- Kemendikbud. Acara ini dimoderatori oleh Dr Dewi Puspita, S.S., M.A. dari Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra. dan selingan hiburan berupa musikalisasi puisi oleh Komunitas Van Der Wijck.

Sementara Sekretaris Hafidz Muksin, S.sos, M.Si mengatakan, buku “Perspektif Komunikasi, Media Digital, dan Dinamika Budaya” ini dari sisi konten dan karakteristik cukup beragam baik menyangkut cara membuat konten digital, begaimana membuat live streaming yang bagus, bisnis di era digital, jurnalisme warga, hingga soal alih wahana.



Dengan demikian kata Hafidz, buku ini memberi nuansa dan wacana yang sangat lengkap bagi kita semua.Inibermanfaat bagi komunitas Bahasa dan sastra yang ada di Badan Bahasa ini dan tak kalah penting bagi generasi milenial. Apalagi di Badan Bahasa punya Duta Bahasa yang tersebar di semua provinsi. Mereka talenta terbaik yang secara khusus kita beri dukungan dan fasilitasi untuk membuat konten-konten media kreatif yang bertemakan bahasa dan sastra, baik untuk penguatan literasi, kelestarian bahasa dan intenasionalisasi Bahasa Indonesia.

“Teknologi itu berkembang cepat, menguasai teknologi informasi itu sangat penting, juga mengupdatenya. Karena itu, buku ini memberi banyak petunjuk dan contoh bagaimana kita menguasai dan memanfaatkan teknologi dengan baik dan positif,” tambah Hafidz.

Editor buku ini, Suradi, MSi menjelaskan latar belakang dan proses kreatif lahirnya buku “Perspektif Komunikasi, Media Digital, dan Dinamika Budaya” ini sebagai bagian dari proses kegiatan menulis para dosen ATVI. Beragamnya tema yang diangkat dalam buku ini memang dimaksdukan memberikan kesempatan bagi para dosen untuk menuangkan pemikiran dan keahliannya yang selama ini diberikan kepada mahasiswa dalam perkuliahan.

“Dukungan kolega dosen, pimpinan ATVI, dan pimpinan penerbit Prenada Media, membuat proses penulisan dan penerbitan buku berjalan lancar. Juga kolaborasi dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa sangat apik, sehingga peluncuran dan bedah buku dalam rangka Dies Natalis ATVI ke-25 sangat menarik,” ungkap Suradi yang juga dosen ATVI.



Paradoks Era Digital

Sementara itu ahli komunikasi yang juga dosen ATVI, drs. Eduard Depari, MA mengungkapkan keresahannya menyikapi perkembangan masyarakat di era digital yang semakin menuntut kecepatan dan kebaruan. Kita melihat di tengah masyarakat, polarisasi berkembang, apalagi saat kontestasi politik baik Pilpres maupun Pilkada dan pemilihan anggota legislative pusat dan daerah.

“Membedah buku “Perspektif Komunikasi, Media Digital, dan Dinamika Budaya” karya para dosen ATVI ini, kita seolah dihadapkan pada paradok. Di satu sisi akses untuk beragam informasi sangat terbuka luas, tetapi saat bersamaan, semangat dan kebiasaan membaca masyarakat sangat lemah.Ini diperparah dengan intervensi media televise yang menawarkan beragam acara dan dapat dilihat di berbagai platform via HP,” ujar Eduard.

Eduard yang mantan Direktur ATVI ini juga mengungkapkan, polarisasi di masyarakat semakin tajam karena peran media sosial yang tidak terkendali, terutama media social di tangan yang mampu membeli dan mengkonsumsi tapi tidak mampu mengendalikan pesannya.

Dia menekankan pentingnya literasi membaca atau reading literacy yaitu bagaimana kemampuan mengendalikan informasi. Lemahnya kebiasaan membaca akan menumpulkan kemampuan berfikir kritis. Karena ketidakmampuan berfikir kritis itu mengakibatkan ketidak mampuan membedakan fakta, opini, hoaks dan informasi yang menyesatkan.

Mengutip sebuah buku yang menglas media sosial, Eduard mengatakan media sosial itu menghubunkan kita atau memisahkan kita? Apakah produktif atau sebaliknya membuang waktu kita. Sebab penggunaaan waktu yang lama dan tak terkendali untuk kepentingan media sosial, membuat waktu kita untuk rekreasi keluarga dan kepentingan sosial yang bermanfaat, seperti membaca buku, bergaul, menjadi berkurang.



”Jadi media sosial itu digunakan antitesa media komunikasi massa. Sehingga kata media sosial itu menyimpang dari makna sebenarnya. Kalau media komunikasi massa sifatnya vertikal sedangkan media sosial horizontal. Bila media komunikasi massa itu sifatnya dominan, topdown sedangkan media sosial, interaktif, orang bisa terlibat dalam pegambilan keputusan,” paparnya.

Dalam paparan akhirnya, Eduard menilai tepat pengambilan judul dengan kata perspektif komunikasi, dan media digital, tepat, lalu perspektifnya di mana? Perspektif komunikasi media digital Kita dapat lihat karakter media digital. Dia meungkinkan banyak hal terjadi dan pada saat bersamaan bisa diakses dan digunakan bersama.

“Sayangnya akses informasi itu tidak digunakan secara bermanfaat, informasi apa yang dibaca,” kata Eduard.

Dinamika Budaya

Pembahas bedah buku ini, dosen Jurusan Desain ITB, Prof Yasraf Amir Piliang melihat aspek budaya dalam konteks perkembangan media digital. Dia menyebutkan buku yang dibedah ini mengulas banyak dimensi media digital, keresahan buku ini adalah proses digotalisasi.

”Pendekatan multi disiplin dan metodenya melihat peluang-peluang bagi proses kretif, tapi tujuan pengayaan keilmuan bidang komunikasi media digital,” katanya.

Yasraf melihat banyak sisi soal era digital saat ini. Misalnya bagaimana perbedaan antara media mainstream lama dengan media digital yang lebih praktis. Bahkan dengan perkembangan terakhir yang mencerminkan multi komunikasi, siapapun bisa membuat konten dan menilai konten lain melalui media digital.

Dimensi budaya yang nyata terasa saat ini lanjut Yasraf, misalnya sebelumnya kita menganggap bahwa kehidupan itu bagaikan waktu kronologis yang dilukiskan dari babakan masa lalu, masa kini dan masa depan. Tetapi saat ini kita sebut sebagai waktu chronoscopic,tidak lagi kronologis. Jadi sifat chronoscopic yaitu kita bisa berkomunikasi (atau hidup) di satu tempat yang sama (di layar TV/Komputer) meski tempatnya berjauhan, bahkan lintas negara. Perubahan budaya berkomunikasi saat ini juga mengubah sikap dan persepsi kita tentang dimensi kehudupan.

Yang menarik juga diungkapkan Yasraf, bagaimana perubahan cara berkomunikasi yang menyangkat tulisan dalam WA atau Twitter. Di WA atau Twitter, hampir semua dilakukan dengan mempersingkat kata.

“Jangan-jangan lama-kelamaan orang ingin membuat skripsi, tesis ataupun disertasi dengan singkat saja,” kata Yasraf bergurau.

Begitu juga dimensi lain dari pola komunikasi melalui pesan di media sosial yang justru bukan lagi mementingkan konten yang komunikatif dan baik, tapi bagaimana konten pesan itu segera dibalas.

“Jadi yang penting itu membalas apa saja, bukan memperhatikan pesan yang sebetulnya sangat pokok,” ujar Yasraf.

Sedangkan pembahas Dr. Ahmad Khoironi A, S.Hum., M.A, Anggota KKLP Pembahu (Pembinaan Bahasa Hukum) dari Badan Pembinaan Bahasa dan Sastra, membedah buku ini dengan tema Dunia Komunikasi dari Sudut Pandang Linguistik, Pemilihan Bahasa dan Budaya. Dia membagi tiga kerangka komunikasi yaitu komunikasi dan Bahasa dalam kajian linguistik, sistematika penulisan artikel sosial-humaniora, dan pembinaan Bahasa dalam ranah tulis.

Diakui oleh Khoiri, tidak mudah untuk menuangkan gagasan/ide atau suatu hal dalam bentuk tulisan yang mudah dibaca dandimengerti banyak orang. “Jadi Mendedah pikiran kita dalam sebuah buku yang komunikatif itu sulit. Karena itu saya apresiasi karya buku ini sebagai legacy dari para dosen ATVI,” katanya.

Khoironi mengulas Komunikasi dan Bahasa. Komunikasi itu katanya yaitu proses komunikasi yang menjelaskan siapa, mengapa, kepada siapa melalui saluran apa, sedangkan Bahasa yaitu sistem komunikasi antaranggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

“Komunikasi dapat berjalan efektif jika topik relevan, lawan tutur satu frekuensi dan cara bertutur baik,” katanya. 

Monday, May 8, 2023

Berbagai Pilihan Beasiswa , Kuliah di ATVI

Akademi Televisi Indonesia (ATVI) kembali membuka peluang bagi para calon mahasiswa yang ingin mengembangkan keterampilan di bidang penyiaran dan Produksi Media. Kali ini, ATVI menawarkan berbagai macam beasiswa yang bisa dimanfaatkan oleh para pelajar untuk memperoleh pendidikan di institusi tersebut.


ATVI menyadari bahwa biaya kuliah masih menjadi kendala bagi sebagian besar calon mahasiswa, oleh karena itu untuk membantu dalam mewujudkan impian mereka untuk mengenyam pendidikan di bangku kuliah ATVI menyediakan berbagai macam beasiswa.

Beberapa jenis beasiswa yang ditawarkan oleh ATVI antara lain:

Beasiswa Prestasi Akademik

Beasiswa ini diberikan bagi para pelajar yang memiliki prestasi secara akademik, dengan rangking 1-10. Untuk pelajar yang memiliki prestasi ranking 1-5 akan mendapatkan beasiswa potongan sebesar 40% selama kuliah, dan ranking 6-10 mendapatkan beasiswa potongan sebesar 30%. Beasiswa diberikan selama kuliah yakni 6 semester untuk jenjang D3 dan 8 semester untuk jenjang Sarjana Terapan.


baca juga Sarjana Terapan VS Sarjana Komunikasi


Beasiswa Unggulan

Diperuntukan bagi calon mahasiswa yang memiliki prestasi akademik namun memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi. Beasiswa terdiri dari dua jenis yakni melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Pundi  Amal Peduli Kasih YPP.


Beasiswa Jakarta

Beasiswa yang diberikan oleh Yayasan Beasiswa Jakarta, diperuntukan bagi calon mahasiswa yang memiliki prestasi akademik dan bertempat tinggal di wilayah DKI Jakarta.


Beasiswa EMTEK Grup

Beasiswa yang berikan khusus bagi seluruh keluarga besar karyawan di lingkungan EMTEK GRUP (seluruh perusahaan yang bernaung dalam EMTEK). Penerima beasiswa adalah karyawan dan keluarganya dengan beasiswa sebesar 40 % selama kuliah berlangsung.


Beasiswa ATVI

Beasiswa yang diberikan bagi keluarga besar karyawan, staf, dosen, dan seluruh alumni  Akademi Televisi Indonesia (ATVI)


BEASISWA ASAK KAJ

Beasiswa yang diberikan atas kerjasama Program Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK)- Keuskupan Agung Jakarta.


baca juga D4 dan S1, apa bedanya?


Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang beasiswa di Akademi Televisi Indonesia, para calon mahasiswa dapat mengunjungi situs resmi ATVI atau langsung menghubungi bagian Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk mendapatkan informasi lebih lengkap. Peluang ini sangat terbuka lebar bagi seluruh masyarakat Indonesia yang memiliki semangat untuk mengembangkan diri di bidang Penyiaran dan Produksi Media.

Sunday, April 30, 2023

Inovasi Terbaru dalam Teknologi Camcorder

Camcorder telah menjadi alat yang sangat penting dalam dunia perekaman video, baik untuk keperluan profesional maupun pribadi. Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi camcorder telah berkembang pesat, dengan inovasi yang terus menerus diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas dan kemudahan penggunaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa teknologi terbaru dalam camcorder yang akan mengubah cara kita merekam dan menikmati video.



  1. Resolusi Tinggi dan Frame Rate yang Lebih Cepat
Salah satu tren terbesar dalam teknologi camcorder adalah peningkatan resolusi dan frame rate. Camcorder 4K dan 8K kini semakin umum, memberikan kualitas gambar yang jauh lebih tajam dan detail. Selain itu, camcorder dengan frame rate tinggi (120fps atau lebih) memungkinkan pengguna untuk merekam video slow motion dengan kualitas yang sangat baik.

  1. Stabilisasi Gambar yang Lebih Baik
Stabilisasi gambar merupakan aspek penting dalam perekaman video, terutama saat merekam adegan yang melibatkan gerakan cepat atau getaran. Teknologi stabilisasi gambar terbaru, seperti gimbal dan sensor stabilisasi 5-axis, memungkinkan pengguna untuk merekam video yang lebih stabil dan halus, bahkan saat bergerak.

  1. Konektivitas Nirkabel dan Live Streaming
Camcorder modern kini dilengkapi dengan konektivitas nirkabel, seperti Wi-Fi dan Bluetooth, yang memungkinkan pengguna untuk mengontrol camcorder dari jarak jauh, mentransfer file, dan bahkan melakukan live streaming secara langsung ke platform media sosial atau situs web. Fitur ini sangat berguna untuk jurnalis, vlogger, dan siapa saja yang ingin berbagi konten video secara real-time.


  1. Teknologi Low Light yang Lebih Baik
Perekaman video dalam kondisi cahaya rendah sering kali menjadi tantangan bagi camcorder tradisional. Namun, teknologi terbaru dalam camcorder, seperti sensor gambar yang lebih besar dan algoritma pemrosesan gambar yang lebih canggih, memungkinkan pengguna untuk merekam video berkualitas tinggi bahkan dalam kondisi pencahayaan yang kurang optimal.

  1. Fitur Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)
Camcorder masa depan akan semakin terintegrasi dengan teknologi AR dan VR. Beberapa camcorder kini dilengkapi dengan fitur AR, seperti pelacakan objek dan penambahan grafis virtual ke dalam video. Selain itu, camcorder 360 derajat yang dirancang khusus untuk merekam video VR semakin populer, memungkinkan pengguna untuk menciptakan pengalaman video yang lebih mendalam dan imersif.

Kesimpulan
Teknologi camcorder terus berkembang, membawa inovasi yang meningkatkan kualitas dan kemudahan penggunaan. Dari resolusi tinggi dan frame rate yang lebih cepat hingga konektivitas nirkabel dan fitur AR/VR, camcorder masa depan akan terus mengubah cara kita merekam dan menikmati video. Pastikan untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru dalam teknologi camcorder agar Anda selalu mendapatkan hasil terbaik dari perekaman video Anda.

(dikutip dari berbagai sumber)

Friday, April 14, 2023

Lowongan Cameraman dan Program Director

 

Cameraman

Uraian Tugas:

·         Berkolaborasi dengan tim produksi selama proses syuting

·         Menangani pengoperasian kamera untuk studio dalam ruangan dan pengaturan luar ruangan, tergantung pada proyeknya

·         Memelihara, membersihkan, dan menguji semua peralatan siaran di studio atau set luar ruangan


Persyaratan:

·         Gelar Sarjana dari jurusan apa pun

·         Min. 1 tahun pengalaman dalam menangani produksi sebagai juru kamera (lulusan baru dipersilakan)

·         Memiliki pengetahuan dasar tentang arah pengoperasian kamera dan peralatan pendukung lainnya

·         Pengetahuan mengedit audio & video merupakan nilai tambah

·         Mampu bekerja di bawah tekanan dengan tenggat waktu yang ketat

Kirim CV Anda ke career@scm.co.id Subject: (Name)_Program Director

 

Program Director

Uraian Tugas:

·         Mengkoordinir Floor Director, Editor dan Visual Mixer dalam rangka pembuatan program produksi televisi yang kreatif.

·         Membentuk desain produksi dengan produser dan tim kreatif.

·         Rincian daftar pemotretan, daftar properti, daftar efek khusus dan papan cerita untuk rekan kerja.

·         Menyusun jadwal kerja unit berdasarkan rencana produksi dan tahapan shooting.


 baca juga Prodi Produksi Media ATVI


Persyaratan:

·         Pengalaman minimal 1-2 tahun di Media sebagai Direktur Program.

·         Kemampuan untuk memerintahkan rasa hormat dan menciptakan rasa kebersamaan di antara anggota proyek.

·         Pengetahuan dan teknik yang baik untuk perencanaan, pemantauan, dan pengendalian program.

·         Kreatif dan inovatif dalam menyutradarai acara TV

Kirim CV Anda ke career@scm.co.id Subject: (Name)_Program Director


Program Studi Sarjana Terapan Produksi Media ATVI

Menurut hasil penelitian terbaru, prodi produksi media memiliki peluang kerja yang cukup banyak di era digital saat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan konten digital seperti video, podcast, dan media sosial semakin meningkat, sehingga memunculkan banyak peluang kerja untuk lulusan produksi media.

baca juga Menjadi Sarjana Komunikasi Terapan

Beberapa jenis pekerjaan yang dapat ditempuh oleh lulusan produksi media di antaranya adalah produser video, editor video, penulis naskah, dan manajer media sosial. Selain itu, dengan kemajuan teknologi dan munculnya platform baru, seperti TikTok, juga terbuka peluang kerja baru untuk lulusan produksi media yang dapat memanfaatkan kemampuan kreativitas dan teknis mereka.

baca juga Testimoni Mahasiswa Tentang Prodi Produksi Media ATVI

Perlu diketahui bahwa persaingan dalam industri media sangat ketat, oleh karena itu para lulusan perlu memiliki keterampilan dan pengalaman yang baik dalam menghasilkan konten media yang berkualitas dan mampu menarik minat pasar. Namun, dengan peluang kerja yang banyak dan terus berkembang, Prodi Produksi Media ATVI dapat menjadi pilihan untuk belajar di bidang media dan kreativitas, apalagi saat ini jenjangnya sudah Sarjana sehingga sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

 

Saturday, February 18, 2023

Gathering Warga Griya Kencana Depok

Warga Griya Kencana, sebuah perumahan di kawasan Depok, mengadakan gathering dalam rangka serah terima pengurus Rt dan  mempererat hubungan antar warga. Acara gathering yang diadakan pada Sabtu, 18 Pebruari 2023 dihadiri oleh sekitar 40 warga Griya Kencana dan berlangsung meriah.


Acara gathering dimulai dengan sambutan dari Ketua panitia pemilihan Rt yang diwakili Bapak Endang, yang menyampaikan bahwa  siapapun dapat menjadi ketua Rt dan berharap kepengurusan berikutnya dapat dijabat oleh para ibu. Setelah  itu dilanjutkan dengan sambutan ketua Rt sebelumnya yang dijabat Bapak Jhon Safril, serah terima, sambutan ketua Rt yang baru periode 2023-2028  Bapak Arwan Fathimy yang akrab dipanggil pak Temy dan di tutup dengan foto bersama.

baca juga Prodi baru di ATVI


baca juga Personal branding melalui video

Acara gathering juga menyajikan berbagai macam hidangan dan minuman, dari makanan ringan hingga hidangan utama dan minuman segar. Semua makanan dan minuman disiapkan oleh panitia acara dan disajikan dalam suasana yang hangat dan ramah.

baca juga Chat GPT, Software yang bisa diajak curhat

Kegiatan gathering diakhiri dengan doa dan foto bersama. Acara ini dianggap sukses dan berhasil mempererat hubungan antar warga Griya Kencana. Menurut salah satu warga, Ibu Sasi, acara gathering ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan solidaritas antar tetangga dan mempererat persaudaraan. Beliau juga berharap acara seperti ini dapat diadakan secara berkala untuk menjaga keakraban dan hubungan yang baik antar warga Griya Kencana.

Sunday, February 12, 2023

Sarjana Strata Satu (s1) dan Sarjana Terapan (D4), apa bedanya?

Melanjutkan kuliah merupakan cita-cita yang diidamkan oleh semua pelajar di Indonesia. Perguruan tinggi di Indonesia terdiri dari beberapa tingkatan, mulai diploma, sarjana, magister, doctor, dan seterusnya. Untuk sarjana terbagi menjadi dua gelar, yaitu sarjana murni (S1) dan sarjana terapan (D4).

Meskipun sama sama bergelar sarjana dan kuliahnya selama empat tahun, keduanya jelas memiliki beberapa perbedaan. Ironisnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahu perbedaan tersebut.


baca juga Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi

Persamaan Sarjana Strata 1 dan sarjana terapan (D4)

Mengutip Youtube Dirjen Pendidikan Vokasi ada beberapa persamaan, diantaranya:

1.       Berada pada level yang sama yakni kerangka kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level 6.

2.       Keduanya adalah program sarjana

3.       Keduanya ditempuh selama 8 semester.

4.       Keduanya juga memiliki gelar sarjana.

5.       Keduanya juga dapat melanjutkan ke magister (S2).

baca juga Lomba Konten Kreator

Perbedaan Sarjana Strata 1 dan sarjana terapan (D4)

Beberapa perbedaan antara D4 dan S1, di antaranya:

1.       Porsi praktik lebih banyak

Kurikulum sarjana terapan disusun dengan porsi 60% praktik dan 40% teori.  Jadi kalau karakter kalian lebih menyenangi hal-hal yang praktis dan dengan porsi teori yang secukupnya Ya sudah jelas sarjana terapan adalah pilihannya.

2.       Selain ijasah juga mendapatkan sertifikat kompetensi

Selain mendapatkan ijazah ketika lulus dan diwisuda kelak mereka sarjana terapan akan juga mendapatkan atau memiliki beberapa sertifikasi kompetensi di bidang keahlian mereka sesuai bidsang kompetensinya.  Sarjana terapan bukan sekadar menciptakan tukang atau teknisi tetapi lebih pada penciptaan supervisor atau manajer di lapangan.

3.       Syarat kelulusan

Satu syarat wajib kelulusan pendidikan sarjana (S1) adalah skripsi, sedangkan sarjana terapan diwajibkan untuk membuat tugas akhir sebagai syarat kelulusan.

4.       Gelar pendidikan

Jika mahasiswa S1 mendapatkan gelar sesuai dengan program studi atau jurusan yang diambil, misalnya Sarjana Ilmu Komunikasi gelarnya adalah S.I.Kom. Lulusan sarjana terapan juga mendapatkan gelar dengan gelar sarjana terapan (S.Tr) misalnya Sarjana Ilmu Komunikasi akan mendapatkan gelar S.Tr.I.Kom atau sarjana ilmu komunikasi terapan.

Mahasiswa D4 juga memperoleh gelar Sarjana, yakni Sarjana Terapan. Penulisan gelarnya juga tergantung dari program studi yang dijalani, misalnya program studi teknik akan menerima gelar Sarjana Terapan Teknik (S.Tr.T).

baca juga Chat GPT yg mengguncang dunia

ATVI membuka Program Sarjana Terapan

Akademi Televisi Indonesia (ATVI) siap mencetak mahasiswa yang terampil di bidang media digital dan penyiaran. Semula hanya melayani pendidikan vokasi diploma 3 (D3), kini sudah meningkat dengan membuka pendidikan strata satu atau sarjana terapan. Bulan April 2022 ATVI mendapatkan ijin pembukaan program studi Sarjana Terapan Produksi Media. Prodi ini diharapkan mencetak sarjana terapan profesional yang kompeten dibidang media.

Profil lulusan program sarjana Produksi Media adalah kompeten sebagai TV Broadcaster, Content Creator, Media Sosial Influencer, Content Produser, Broadcast Expertise, Pengelola Event, Show Director dan berbagai profesi lain yang dibutuhkan pada era digital.

Untuk mendukung hal tersebut Akademi Televisi Indonesia (ATVI) membangun gedung kampus baru dengan fasilitas lengkap guna menunjang perkuliahan. Semua ini guna menghasilkan sumber daya manusia yang terampil dalam bidang media digital, broadcast, berwatak cerdas, dan berkarakter mulia.