Friday, November 4, 2022

Pemerintah Harus Lakukan Pendekatan Agar TV Mau Beralih ke Siaran Digital

 


Merdeka.com - Pemerintah memutuskan mengalihkan siaran televisi analog ke digital. Pengalihan seluruh siaran analog ke digital resmi dimulai per tanggal 2 November 2022, malam.

Tetapi kenyataannya, sejumlah stasiun televisi swasta masih bertahan dengan siaran analog. Di antaranya, televisi milik grup MNC dan ANTV.

Praktisi sekaligus Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Teguh Setiawan, menilai pada dasarnya, keputusan pemerintah mematikan siaran analog sangat baik.

"Karena di satu sisi akan menghemat pemakaian frekuensi yang begitu besar untuk siaran analog. Kemudian, mungkin dengan ASO (analog switch off) ini, semakin bertumbuhnya para konten kreator di kalangan lokal karena semakin banyak seperti siaran tv digital," kata Teguh saat berbincang dengan merdeka.com lewat pesan singkat, Kamis (3/11).

Perihal pilihan sejumlah stasiun TV swasta yang masih bertahan dengan siaran analog, dia menduga kondisi tersebut karena adanya putusan Mahkamah Konstitusi No.91/PUU-XVIII/2020. Secara garis besar dalam putusan ini menggambarkan sebaiknya pelaksanaan terkait ASO ditunda sampai masyarakat siap dan pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur agar siaran tv digital dapat dinikmati.



"Pendapat saya mungkin mereka masih berpendapat bahwa aturan tentang pelaksanaan ASO masih bisa diperdebatkan. Artinya di sini mungkin masalah persepsi tentang UU. Payung hukumnya belum ada, sehingga mereka masih bisa melakukan siaran televisi analog," katanya menduga

Namun demikian, Teguh berharap pemerintah terus melakukan pendekatan agar semua perusahaan penyiaran menerima kebijakan ASO dan beralih ke televisi digital.

baca juga TV digital dan konten kreator

"Saya pikir mungkin harus ada pendekatan yang baik dari pemerintah agar para pemegang keputusan di beberapa stasiun televisi swasta bisa mematuhi peraturan ini," tegasnya.

baca juga TV analog akan dimatikan

Secara pribadi, Teguh menilai semangat siaran digital yang digagas pemerintah belum benar-benar siap di semua wilayah. Dia mengaku sudah membeli peralatan penunjang, tetapi baru sedikit siaran yang didapat pascaperalihan ke digital.

baca juga tv digital

"Saya Depok padahal, saya sudah menggunakan antena yang outdoor dan cukup tinggi tapi ternyata dari sekian banyak siaran televisi baru sedikit sekali yang bisa saya tangkap. Padahal kan kalau kita merujuk secara teknis bahwa digital itu kalau dia dapat ya bagus. Kalau tidak dapat sinyal ya dia jelek. Tapi ternyata masih ada beberapa stasiun televisi swasta yang tertangkap tetapi masih nge-freeze," katanya.

Sumber:merdeka.com

Tuesday, November 1, 2022

Televisi Digital Dan Konten Kreator

Migrasi televisi analog menuju digital merupakan sebuah keniscayaan. Presiden Joko Widodo telah mencanangkan percepatan transformasi digital Indonesia. Migrasi televisi analog menuju digital merupakan salah satu wujud dari transformasi digital dalam ruang lingkup tata kelola penyiaran.

Dalam konteks kualitas siaran sendiri, terdapat beberapa aspek yang harus dicapai, yakni regulasi, produksi, konsumsi, dan teknologi.

Migrasi televisi analog menuju digital merupakan bagian dari salah satu aspek guna menunjang kualitas siaran yang memadai dari aspek teknologi. Dengan demikian, kualitas siaran televisi digital akan lebih optimal. Migrasi televisi dapat meningkatkan efektivitas industri penyiaran. Dengan televisi digital kita bisa menonton tayangan yang lebih BERSIH, JERNIH, CANGGIH.



Sebagai sosialisasi dalam mewujudkan 2022 Beralih Ke Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema Televisi Digital dan Konten Kreator yang telah dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Oktober 2021 lalu. Sebagai pembicara pertama Dr. Nursodik Gunarjo, M.Si. selaku Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam pemaparannya Nursodik menjelaskan berbagai keberagaman konten dan fitur canggih dalam TV digital.

Sebagai pembicara kedua Apni Jaya Putra, mantan Direktur TVRI yang sekarang menjadi anggota Pokja Komunikasi Publik Migrasi Penyiaran TV Digital memaparkan tentang 4 skenario penyiaran TV dan industry video 2030. Dilanjutkan dengan pembicara terakhir Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom seorang praktisi dan juga dosen di Akademi Televisi Indonesia memaparkan tentang TV Digital dan Peluang Bagi Konten Kreator.

Webinar diikuti oleh sekitar 500 orang peserta terdiri dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Diharapkan webinar tersebut bisa menyebarkan informasi terkait progres tata kelola penyiaran digital di Indonesia. Sosialisasi pesan kebijakan ASO tahap pertama ini diharapkan mampu membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi publik untuk secara bersama-sama bersiap beralih menggunakan siaran televisi analog ke digital.

Peralihan siaran televisi analog ke digital membawa sejumlah manfaat. Salah satu manfaat yang dihadirkan dari teknologi siaran digital adalah diversifikasi konten siaran. Program penghentian siaran televisi analog akan mendorong keberagaman konten dari industri penyiaran dalam negeri. Diversifikasi konten yang berpotensi memunculkan konten-konten edukatif, kreatif, dan variatif. Hal itu sangat bermanfaat bagi kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan akses tontonan atau televisi menjadi satu-satunya akses tontonan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah pertumbuhan industri penyiaran, termasuk industri penyiaran lokal. Jika selama ini pelaku industri penyiaran hanya tumbuh di kota-kota besar, penghentian siaran analog berpotensi menumbuhkan ekosistem penyiaran baru di tingkat lokal atau daerah. Hal itu tidak hanya dari rumah produksi, akan tetapi mencakup pembuat konten hingga sumber daya manusia penopang industri penyiaran. Kesempatan besar terbuka lebar bagi para konten kreator untuk berkreasi menghasilkan karya terbaiknya untuk bisa menghibur dan mengedukasi masyarakat.

Selain manfaat yang akan diterima, terdapat tantangan utama terkait dampak keberagaman konten, yakni pengawasan penyiaran. Keberagaman isi siaran yang dihasilkan dari siaran televisi digital membutuhkan pengawasan yang lebih massif daripada sebelumnya. Hal itu harus dilakukan sebagai upaya untuk menjamin kualitas konten siaran. Potensi keragaman konten yang ditimbulkan dari program Migrasi TV Digital harus diimbangi dengan sistem dan kebijakan pengawasan yang terstruktur. Nantinya, sistem pengawasan penyiaran di era siaran TV Digital tersebut dapat memanfaatkan partisipasi publik. Potensi keragaman tersebut harus diikuti dengan peningkatan kemampuan literasi masyarakat (memilih dan memilah informasi).

Mulai 2 November 2022 pukul 24.00 televisi analog akan dimatikan dan berganti dengan tv digital, mari kita sambut era TV DIGITAL

sumber : kominfo

Wednesday, October 26, 2022

Asal usul kata “Mastepedia”

 

Arti kata “Pedia” dan asal usul kata “Mastepedia”

Asal usul kata “Pedia”

Secara etimologi, kata pedia berasal dari bahasa Yunani kuno “paideia” yang berarti “pendidikan umum”.

Pengertian paideia sebenarnya adalah sistem pendidikan dan pelatihan budaya di Yunani kuno dan Romawi. Paideia juga digunakan dalam mata pelajaran matematika, geografi, sejarah alam, tata bahasa, retorika dan filsafat. Bahkan juga digunakan untuk istilah pada latihan seperti senam, musik.

Istilah paideia kemudian dikombinasikan dengan kata bahasa Yunani lain yaitu “enkyklios” yang memiliki arti melingkar, berulang, diperlukan secara teratur, umum.



Secara harfiah pengertian kata ‘pedia’ diartikan sebagai pengetahuan yang lengkap tentang suatu hal. Oleh karena itu karena kata pedia ini sangat unik untuk artinya, maka kini semakin banyak yang memakai kata ‘pedia’ tersebut.

baca juga self branding

Asal usul kata “Maste”

Kata “maste” sebenarnya merupakan kependekan dari dua kata “mas” dan “teguh”, mas merupakan kata sapaan hormat untuk laki-laki sedangkan teguh merupakan nama panggilan saya. Sebagian besar orang memanggil saya dengan lengkap “mas teguh” atau “teguh” saja. Namun ada salah satu rekan dosen bernama Dr. Ratih Damayanti M.Pd, sengaja saya tulis lengkap dengan gelarnya karena beliau sebagai salah satu inspirator dan teman diskusi yang selalu memanggil saya dengan kata”maste”. Sehingga terpikir unik juga ya kalau kata maste digabung dengan kata pedia menjadi mastepedia yang secara umum artinya sumber pengetahuan yang diberikan oleh mas teguh.

Baca juga instagram kece

Latarbelakang saya seorang cameraman, praktisi, dan juga dosen dibidang penyiaran dan multimedia secara umum maka materi yang saya share selalu berhubungan dengan dunia tersebut. Kemudian terpikir juga untuk menjadikan kata”mastepedia” sebagai branding diri saya, sehingga semua nama akun media sosial semua saya ubah dengan nama mastepedia, baik akun instagram, Youtube, dan Tik Tok.

baca juga Youtube kereen

Harapan saya semoga semua tulisan yang ada dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan, karena menurut salah satu Hadist mengatakan salah satu amalan yang tidak terputus adalah ilmu yang bermanfaat, semoga

Thursday, October 6, 2022

Lowongan Campers, Editor, Producer, di Nusantara TV

 

Nusantara TV adalah sebuah jaringan televisi swasta digital nasional di Indonesia yang dimiliki oleh NT Corp. Jaringan ini telah mendapatkan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Tetap dari Pemerintah Indonesia pada tahun 2019. Nusantara TV mulai resmi disiarkan sejak tanggal 10 November 2015, dengan moto "Sahabat Kita". Saat ini NTV membuka lowongan untuk beberapa posisi, diantaranya:

1.       Producer News

2.       Reporter

3.       Producer Production

4.       Creative Officer

5.       Video Editor

6.       Camera Person

7.       Traffic Officer

8.       Research Development

9.       Transcription& Library


Bagi kamu yang berminat ,silahkan kirim CV dan portofolio sesuai bidang yang diminati, melalui email:

Email      :joewijaya@nusantaratv.com

Subject   : Posisi yang dilamar_nama

sumber

Wednesday, September 7, 2022

7 Tips Untuk Membuat Konten Video Berkualitas Dengan Smartphone

 

Konten video yang baik adalah dimana isinya selalu berisi hal hal baru dan konsisten dengan alurnya. Tujuannya adalah untuk membuat audiens selalu menonton. Tidak dapat dipungkiri bahwa video yang dikerjakan secara profesional dan berkualitas tinggi dapat mengikat penonton sehingga menambah viewer. Namun keterbatasan biaya dan waktu merupakan hambatan yang pada akhirnya kita tidak dapat membuat secara teratur, untuk itu smartphone merupakan salah satu cara mengatasinya.

Teknologi kamera smartphone telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Hasilnya anda dapat merekam video berkualitas tanpa perlu memiliki peralatan yang mahal dan pengetahuan teknis apapun. Kini anda cukup dibelakang layar untuk membuat konten , seperti tanya jawab, tutorial, aktifitas harian atau apapun yang akan membuat audiens tetap terhibur.



Sunday, September 4, 2022

4 hal yang harus diperhatikan dalam memilih komputer untuk editing

 

Bagi anda yang yang berkecimpung dalam dunia editing video tentunya sangat membutuhkan PC berkinerja tinggi untuk memastikan semua pekerjaan berjalan lancar, aman dan nyaman. Idealnya memang demikian, namun bagaimana jika budget belum mencukupi untuk membeli peralatan tersebut? Anda tetap dapat bekerja dengan menggunakan komputer anda, yang terpenting memenuhi syarat minimum sesuai kebutuhan software editing dan pendukungnya. Spesifikasi minimum harusnya masih dapat digunakan untuk bekerja. Namun, mungkin tidak terlalu nyaman jika digunakan untuk membuat konten dengan kualitas atau resolusi tinggi. Sebaiknya, komputer untuk pekerjaan desain/editing memiliki spesifikasi yang mumpuni.


Friday, July 8, 2022

Stabilizer Pada Smartphone, Secara Optical, Elektronik, dan Hybrid

Teknologi kamera pada smartphone saat ini semakin canggih. Sensor yang makin besar, system pemfokusan laser, penggunaan berbagai macam jenis lensa sampai system stabilisasi gambar. Stabilisasi gambar menjadi salah satu hal penting dari sebuah kamera untuk menghasilkan gambar yang baik. Stabilisasi gambar sangat penting, tanpa itu bidikan ataupun selfie akan menjadi blur.

Pada saat kamera digunakan maka rana akan terbuka untuk menangkap cahaya, saat ini terjadi maka gerakan sekecil apapun akan mempengaruhi hasil. Hal ini terutama saat rana terbuka untuk waktu yang cukup lama, misalnya saat kondisi kurang pencahayaan. Walaupun hal ini bisa disiasati dengan penggunaan tripod. Akan tetapi tidak akan selalu nyaman untuk kondisi tertentu, sehingga fitur stabilisasi menjadi sesuatu hal yang penting.


Pada smartphone kita mengenal ada tiga jenis system stabilisasi, yakni Optical Image Stabilization (OIS), Electronic Image Stabilization (EIS), dan Hybrid Image Stabilization (HIS).

baca juga tips mudah membuat sertifikat

OIS (Optical Image Stabilization)

Optical Image Stabilization atau biasa disingkat OIS merupakan salah satu jenis stabilisasi gambar yang berguna untuk mengurangi efek buram/blur akibat gerakan tangan pada saat pengambilan gambar. OIS bekerja dengan sistem mikro elektromekanis atau MEMS dengan sensor yang dapat mendeteksi gerakan. Fitur Ini membuatnya dapat menyesuaikan sistem kamera untuk mengurangi efek blur saat terdapat gerakan.

EIS (Electronic Image Stabilization)

EIS yaitu singkatan dari Electronic Image Stabilization. EIS merupakan jenis stabilisasi gambar yang dapat mengakurasi objek gambar dengan baik. Fitur Ini dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi gerakan, kemudian menginterpretasikannya lalu memperbaikinya secara otomatis. Stabilisasi ini sangat berguna agar gambar yang dihasilkan menjadi lebih tajam dan fokus.


baca juga jenis stabilizer camera

HIS (Hybrid Image Stabilization)

Hybrid Image Stabilization, seperti namanya, merupakan kombinasi dari OIS dan EIS. Ini merupakan solusi menyeluruh yang sangat baik, OIS mengandalkan perangkat keras dan kemudian EIS akan memperhalus rekaman video tersebut menggunakan software. HIS merupakan stabilisasi yang sangat baik, namun fitur ini memang hanya terdapat pada smartphone kelas atas. Google Pixel, merupakan ponsel raksasa Android pertama yang menggunakan sistem hibrida OIS dan EIS.

Secara umum smartphone yang beredar saat ini memang hanya menggunakan dua fitur stabilisasi yakni, EIS dan OIS. Perbedaan antara keduanya terletak pada cara kerja fitur tersebut. Cara kerja OIS dilakukan dari mekanis di dalam lensa. Sedangkan cara kerja EIS dilakukan menggunakan teknologi software atau perangkat lunak yang meredam gerakan pada pengambilan gambar.