Jika anda ingin merekam sebuah
acara dengan durasi panjang sebaiknya tidak menggunakan DSLR. Durasi DSLR
berbeda dengan camcorder yang dapat merekam video tanpa ada batasan durasi.
DSLR dapat merekam video maksimal 29
menit 59 detik, sehingga saat durasi memasuki menit ke 30 maka otomatis akan
berhenti. Pengertian berhenti di sini
maksudnya jika anda ingin kembali merekam maka akan membentuk file baru lagi.
Mengapa DSLR/Mirorless durasinya
dibatasi?
Ini terkait dengan aturan yang
dikeluarkan oleh Uni Eropa pada tahun
2007 yang menetapkan kriteria untuk membedakan antara camcorder dan
kamera foto (dslr/mirrorless). Dalam aturan tersebut dikatakan bahwa kamera foto
hanya boleh merekam video dengan durasi maksimal 29 menit 59 detik. Jika
melebihi batas durasi tersebut makan akan dikenakan pajak bea masuk sehingga
harganya menjadi lebih mahal.
baca juga Mengapa DSLR sangat populer
Perkembangan teknologi
memungkinkan kamera foto dapat merekam dengan durasi yang panjang, sehingga
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
rencananya akan merevisi aturan dalam Perjanjian Teknologi Informasi (ITA), entah akan terealisasi mulai kapan?
Selain
alasan utama di atas banyak hal lain mengapa durasi video dslr tidak bisa
seperti camcorder, diantaranya adalah:
1.Kecepatan Memori
Kecepatan tulis kartu memori
kurang. Saat kita merekam video menggunakan kamera Canon dengan pengaturan
resolusi video HD (1280x720) atau fullHD (1920x1080) maka kita membutuhkan
kartu memori dengan spesifikasi minimal Class 6, karena bitrate video yang
dihasilkan kamera Canon ini lumayan besar sehingga membutuhkan kartu memori
yang bisa ditulis dengan cepat. Jika saat membeli kamera dalam bentuk paketan
(tripod, kartu memori, screen guard), biasanya kita hanya diberi kartu memori
dengan Class 4 yang mempunyai kecepatan baca tulis cukup lambat. Memori Class 4
ini hanya cocok digunakan untuk Photo saja, atau jika nekat mau digunakan untuk
video, dia hanya mampu untuk resolusi SD (640x480). Karena memori Class 6 cukup
sulit didapatkan, maka paling masuk akal adalah membeli kartu memori dengan
Class 10. Saya sendiri menggunakan kartu memori merk Transcend 16 GB Class 10
dengan kecepatan baca tulis sekitar 20 MB/s.
2. Sering Menghapus Tanpa FormatTerlalu sering menghapus data photo atau video pada kartu memori tanpa memformatnya
juga bisa menyebabkan perekaman berhenti sendiri. Menurut yang saya baca,
alasannya adalah ruang data di kartu memori terbelah² menjadi beberapa bagian
ketika kita menghapus file, sehingga saat kamera akan berhenti sendiri ketika
mengisi ruang kosong yang berukuran kecil karena ruangan itu tidak mampu
menampung data lagi.
baca juga DSLR vs Camcorder
3.Kamera Kepanasan
Kamera kepanasan. Suhu yang
terlalu panas bisa menyebabkan kamera mengalami overheat (melewati batas
kemampuan kamera menahan panas). Saya pernah mengalaminya pada malam hari saat
merekam di dalam masjid saat pengajian yang dihadiri cukup banyak orang.
4. Ukuran file sudah mencapai
4GB.
Kartu memori yang digunakan oleh kamera rata² menggunakan format FAT.
Format FAT ini hanya mampu menyimpan 1 file dengan ukuran maksimal 4 GB atau
kira² 12 menit video fullHD. Pada kamera Canon model lama (550D dan 600D)
perekaman video akan otomatis berhenti ketika ukuran file sudah mencapai 4GB.
Sedangkan pada kamera Canon yang lebih baru perekaman akan dilanjutkan hingga
30 menit dengan catatan video akan terbagi menjadi beberapa file (4 GB per
file).
5. Durasi Sudah Mencapai 29 Menit 59 Detik
Perekaman sudah mencapai batas 29 menit 59
detik. Di Eropa sana ada peraturan yang menyatakan bahwa kamera photo hanya
boleh merekam video maksimal 29:59, jika lebih dari itu maka akan dianggap sebagai
kamera video dan akan dikenakan pajak yang jauh lebih tinggi. Oleh karena itu,
maka kebanyakan kamera photo yang mempunyai kemampuan merekam video akan
membatasi durasinya untuk menekan harga.Itu tadi beberapa hal yang bisa
menyebabkan kamera DSLR Canon berhenti merekam video secara otomatis (Movie
recording has stopped automatically).