Saturday, January 22, 2022

Konsep Dasar Multi Kamera

Berbagai macam teknik produksi digunakan dalam membuat sebuah program televisi. Teknik yang digunakan bisa berdasarkan format program, besar kecilnya program, peralatan yang digunakan, dan budget. Menurut buku “video production handbook” karya Gerald Millerson dan Jim Owens,  teknik produksi terdiri dari single kamera, multi camera, multi kamera ISO dan multi kamera tanpa switcher. Beberapa tulisan hanya membagi dua cara berproduksi sebuah program hanya menjadi dua yaitu teknik single kamera dan teknik multi kamera.



Untuk Jadi Konten Kreator, Ini yang Perlu Diperhatikan

Besarnya perkembangan internet di Indonesia membuat para pelaku bisnis memiliki keleluasaan dalam memilih suatu media dan format apa yang akan digunakan dalam penyampaian pesan terbaik kepada para konsumenny. Salah satu format yang saat ini menjadi favorit Para pemilik merek sendiri adalah endorsment via konten kreator.

Seorang konten kreator kini tidak harus publik figur atau selebritis yang sudah terkenal namun mereka yang memiliki ketrampilan dan kreativitas dalam menciptakan sebuah konten. Untuk menjadi konten kreator harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang audio visual diantaranya konten, kamera, audio dan video editing.


Lembaga Pendidikan David Klein (LPDK) bekerjasama dengan Radio Maestro dan Akademi televisi Indonesia (ATVI) mengadakan pelatihan bagaimana menjadi seorang konten kreator yang handal, Sabtu (22/1/2022).

Pelatihan kali ini juga menggandeng Persatuan Radio Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI). Seperti kita ketahui radio awalnya memang hanya merupakan penyiaran audio saja, namun di era digital sekarang  agar tetap eksis maka radio harus bergeser menjadi audio video, yang artinya yang tadi nya hanya membuat konten berupa audio saja, saat ini juga harus membuat konten audio visual yang dapat ditayangkan menggunakan kanal media sosialnya. Karena itu diperlukan pelatihan untuk dapat mewujudkan ide dasar yang konseptual menjadi sebuah karya nyata (konten digital).


Untuk menjadi seorang konten kreator, adalah mutlak untuk mengetahui ilmu fundamental tentang audio dan visual. Untuk itu ATVI sebagai sebuah akademi yang menyiapkan tenaga media digital dan pertelevisian yang andal, turut berkontribusi dalam pelatihan ini dengan mengirimkan beberapa dosen andalannya yang sangat kompeten di bidangnya.

Di antaranya Hans Utama sebagai Founder Fantasipro Creative Works sekaligus Kabag Kemahasiswaan ATVI, Rusman Latief dosen ATVI sekaligus penulis buku produktif, Teguh Setiawan seorang praktisi,dosen dan penyusun kurikulum bidang kamera, Desrizal praktisi juga dosen ATVI,dan David Klein Founder LPDK.

Dalam acara pembukaan, Erick Rizki Sunendar selaku wakil ketua bidang dana usaha PRSSNI Jabar  mengatakan pelatihan ini menjadi bekal para insan radio, karena tidak menutup kemungkinan radio juga harus menyesuaikan dengan kondisi yang semakin berkembang.Pelatihan yang dilakukan secara online setiap selasa dan kamis selama 90 menit. (sur)

sumber: https://www.sinarharapan.net

Wednesday, January 19, 2022

DSLR vs Camcorder

 

Jika anda ingin membeli kamera video tentunya dibuat bingung karena pilihannya sangat banyak. Apakah anda akan membeli camcorder ataukah dslr?

Sejak tahun 2008 ketika Nikon mengeluarkan Nikon D90 yang mampu merekam video dengan resolusi HD, dunia perekaman video telah berubah secara signifikan. Selama ini kualitas HD hanya didapat jika menggunakan camcorder maka sejak kemunculan D90 mendapat saingan ketat dari jenis DSLR.

Memang ada beberapa perbedaan pendapat yang harus dipertimbangkan saat kita ingin membeli kamera untuk kebutuhan produksi video. Saya akan menguraikan beberapa hal penting yang harus di ingat saat ingin memutuskan hal tersebut.


Tuesday, January 18, 2022

Asyiknya Sebuah Produksi

Bagi pekerja film dan tv atau juga mereka yang sudah terbiasa dengan bidang ini, mungkin ini rejeki yang harus segera ditindak-lanjuti, kalau gak, bisa lain cerita. Tapi kalau kebetulan anda masih awam ataupun hanya paham setengah-tengah, apa jadinya ?

Pilihan ada 3, anda lempar job tersebut ke rekan atau kenalan yang terbiasa dengan pekerjaan ini dan anda akan mendapatkan komisi, istilah kata ”jual putus” dan anda bisa meminta fee sebagai marketing saja. Atau anda berikan tapi anda terlibat di dalamnya, terserah posisi yang anda inginkan di situ yang penting anda terlibat dan ingin belajar. Dan pilihan ketiga, anda nekat dan pura-pura yakin mengerti dunia ini. Ini sangat berbahaya.


Tahapan Produksi (mekanisme sebuah produksi)

MEKANISME SEBUAH PRODUKSI

(contoh kasus untuk produksi ftv, video clip, iklan komersial & PSA /Iklan Layanan Masyarakat)
Secara garis besar, sebuah produksi program terbagi dalam 3 tahap, masing-masing : Pre Production, Production dan Post Production.
A. TAHAP PRE PRODUCTION
Tahap ini merupakan tahap persiapan, branstorming.
Pencarian tim inti dan pencarian cerita yang telah kita singgung di session # 1 masuk dalam tahap ini. Jika cerita sudah ditemukan, cerita akan dimitingkan oleh tim inti, antaranya producer, executive producer, production designer dan director. Setelah sepakat, Executive Producer akan merancang dan membuat budget untuk produksi tersebut. Setelah disetujui oleh Producer, budget tersebut langsung diturunkan kepada Line producer untuk ditindak lanjuti.


DRAMA vs NON DRAMA


Buat pendatang baru di dunia televisi atau mereka yang masih bergelut di dalamnya, 2 kata ini terbilang cukup nge-top, DRAMA dan NON DRAMA.
Tapi sesungguhnya, ada 3 jenis format program di dunia televisi disamping Drama, Non Drama yakni satunya, News & Sport.
Berikut ulasan singkat mengenai ketiga jenis format program tersebut.
DRAMA
Diartikan sebagai format program yang proses penciptaannya berdasarkan pada cerita fiksi atau kisah-kisah dramatik yang ditulis ulang ke dalam sebuah skrip atau skenario.
Banyak kisah fiksi yang mengilhami lahirnya program drama hingga secara genre, format ini pun bisa dibagi lagi kedalam beberapa jenis. Antaranya :
- Drama Komedi
- Drama Percintaan
- Drama Aksi
- Drama Horor
- Drama Legenda
- Dll

Dasar Dasar Pencahayaan (three point lighting)

Seperti kita ketahui dalam proses pengambilan gambar dengan menggunakan camera baik camera film, video atau still photo semuanya sangat memerlukan cahaya. Sumber cahaya itu sendiri bisa diperoleh dari sinar matahari atau sinar buatan manusia yang berbentuk lampu khusus untuk itu tentunya.

Di kancah perfilman, pertelevisian bahkan pentas teater dan musik pemakaian lampu bukan hanya sebagai penerang subjek/objek yang akan diambil gambarnya atau untuk dilihat saja, tapi ada berbagai fungsi pada pemakaian lampu tersebut secara proposional. Pun begitu pula penempatan letak lampu yang digunakan diatur sedemikan rupa agar hasilnya maksimal.
Ada 3( tiga ) poin/ unsur berfungsi penting dalam penataan cahaya ini, yaitu :
1. Key Light
2. Back Light
3. Fill Light