Tuesday, January 18, 2022

DRAMA vs NON DRAMA


Buat pendatang baru di dunia televisi atau mereka yang masih bergelut di dalamnya, 2 kata ini terbilang cukup nge-top, DRAMA dan NON DRAMA.
Tapi sesungguhnya, ada 3 jenis format program di dunia televisi disamping Drama, Non Drama yakni satunya, News & Sport.
Berikut ulasan singkat mengenai ketiga jenis format program tersebut.
DRAMA
Diartikan sebagai format program yang proses penciptaannya berdasarkan pada cerita fiksi atau kisah-kisah dramatik yang ditulis ulang ke dalam sebuah skrip atau skenario.
Banyak kisah fiksi yang mengilhami lahirnya program drama hingga secara genre, format ini pun bisa dibagi lagi kedalam beberapa jenis. Antaranya :
- Drama Komedi
- Drama Percintaan
- Drama Aksi
- Drama Horor
- Drama Legenda
- Dll

Dasar Dasar Pencahayaan (three point lighting)

Seperti kita ketahui dalam proses pengambilan gambar dengan menggunakan camera baik camera film, video atau still photo semuanya sangat memerlukan cahaya. Sumber cahaya itu sendiri bisa diperoleh dari sinar matahari atau sinar buatan manusia yang berbentuk lampu khusus untuk itu tentunya.

Di kancah perfilman, pertelevisian bahkan pentas teater dan musik pemakaian lampu bukan hanya sebagai penerang subjek/objek yang akan diambil gambarnya atau untuk dilihat saja, tapi ada berbagai fungsi pada pemakaian lampu tersebut secara proposional. Pun begitu pula penempatan letak lampu yang digunakan diatur sedemikan rupa agar hasilnya maksimal.
Ada 3( tiga ) poin/ unsur berfungsi penting dalam penataan cahaya ini, yaitu :
1. Key Light
2. Back Light
3. Fill Light



Yang Harus di Perhatikan Saat Ingin Membeli Kamera

 

Saat ini banyak sekali jenis dan macam camera video yang di produksi,dari yang sangat sederhana sampai camera yang menggunakan teknologi paling mutakhir.Penyebaran pasar camera video ini di sesuaikan dengan berbagai aplikasi dan kebutuhan yang di inginkan oleh konsumen,walaupun camera video yang sangat sederhanapun sudah mampu menghasilkan gambar yang cukup memuaskan namun tetap saja camera dengan kualitas yang lebih canggih yang bisa menghasilkan  konsistensi gambar lebih baik untuk waktu yang lebih lama bahkan dalam kondisi yang sangat sulit,dan tentunya kualitas dan kemampuannya bervariasi tergantung harganya.

Monday, January 17, 2022

Uji Publik Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Kursus dan Pelatihan Tahun 2021

 

Dalam rangka Penjaminan Mutu penyelenggaraan kursus dan pelatihan, tahun 2021 ini Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan telah menyusun Standar Kompetensi Lulusan (SKL) kursus dan pelatihan berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Agar naskah SKL tersebut lebih sempurna dan sesuai dengan kebutuhan maka kami melaksanakan uji publik kepada semua pemangku kepentingan. Uji publik dilaksanakan dengan menggunakan Google formulir. Mohon perkenan Bapak/Ibu untuk turut membantu menyebarkan penilaian draf SKL tersebut kepada kolega atau pihak-pihak lainnya yang terkait bidang keterampilan.

Sunday, January 16, 2022

Menjadi Sahabat Bagi Anak Didik

Banyak cara dan metode untuk membuat anak didik, baik pelajar maupun mahasiswa untuk tertarik dengan materi pelajaran yang diberikan, aktif di kelas, terbuka, dan pada saat bersamaan, pendidikan, baik guru maupun dosen, bisa menjadi sahabat bagi anak didik. Untuk mencapai tujuan ideal itu tidak sulit asalkan guru maupun dosen benar-benar serius dalam mengajar, menguasai bidangnya, demokratis, dan mengetahui watak dan karakter anak didiknya.


Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Suradi, yang punya pengalaman lama sebagai guru di SMAN 8 Jakarta, mengungkapkan hal itu dalam perbincangan santai yang disiarkan langsung melalui channel Youtube Teras Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ATVI, Kamis (2/12) malam.

Menurut siaran persnya, bincang santai yang dipandu Ketua LPPM ATVI,Ratih Damayanti dan didukung tim kreatif IT, yang juga dosen ATVI, Teguh Setiawan itu dilakukan secara interaktif. Peserta dapat bertanya dan memberikan pandangannya melalui chat di channel Youtube. Ini merupakan acara perdana Teras LPPM yang akan berlanjut secara kontinyu dwi mingguan.

Menurut Suradi, yang juga dikenal sebagai jurnalis dan penulis buku ini, tantangan terbesar dalam proses pembelajaran baik di masa tahun 1990-an maupun saat ini adalah bagaimana peserta didik, baik pelajar maupun mahasiswa memahami apa yang diajarkan. Setelah itu dapat mengaplikaisnnya untuk kepentingan studi dan karir di masa depan.

"Pemahaman tentag pentingnya bidag studi, kaitannya dengan kehidupan masa lalu, kini dan mendatang, serta informasi bidang karir yang dibutuhkan. Jadi daya tarik siswa maupun mahasiswa selalu dekat dengan kita," katanya.

Ketua LPPM ATVI, Ratih Damayanti mengatakan berawal dari itikad baik dari para dosen tetap ATVI untuk dapat mendedikasikan ilmunya agar dapat berbagi dengan publik secara lebih luas, maka muncullah ide untuk membuat konten pengabdian kepada masyarakat melalui kanal Youtube Teras LPPM ATVI. Nama Teras dipilih karena teras dapat dianalogikan sebagai ruang terbuka di depan rumah yang sering dijadikan tempat berkumpul dan berdiskusi santai.

"Ini sesuai dengan format konten yang diangkat yaitu membahas tentang berbagai topik yang dikemas secara ringan namun mencerdaskan dan dapat memberikan inspirasi positif bagi viewers-nya. Teras LPPM ATVI merupakan media publikasi para dosen ATVI untuk berkontribusi dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat," ujar Ratih.

Tim kreatif yang juga dosen ATVI, Teguh Setiawan mengatkan, awalnya konten ini akan ditayngkan di kanal saya mastepedia yang memang rutin mengadakan bincang secara live dengan nara sumber alumni, dosen dan orang yang berkompeten. Namun memanfaatkan hari guru saya berdiskusi untu membuat konten yang lebih serius dengan memanfaatkan kanal Teras LPPM ATVI yang memang belum lama aktif.

"Sebagai orang yang berada dibalik layar, yang mengurusi kreatif, teknis, dan konsep penayangan saya menyulap seperangkat komputer di rumah menjadi ruang kontrol room untuk mengendalikan tayangan ini agar kualitasnya tetap terjaga, baik audio maupun visual," papar Teguh.



Beberapa Tips

Dalam bincang santai selama 90 menit itu, Suradi yang juga menulis buku berjudul Bangga Menjadi Guru SMAN 8 Jakarta ini memberikan beberapa tips agar guru maupun dosen bisa menjadi sahabat anak didik. Pertama, menguasai bidang pelajaran atau materi yang diajarkan karena ini modal pertama untuk percaya diri di dalam kelas.

Kedua, berusaha memahami setiap karakter dan watak anak didik, sehingga berbagai kendala dalam proses mengajar bisa diselesaikan dengan baik, sebab setiap peserta didik punya masalahnya sendiri.

"Kita juga harus bersikap demokratis dan memberikan kesempatan setiapanak didik untuk bertanya dan mengajukan pandangannya atas materi pelajaran. Suasaa kelas yang demokratis menumbuhkan semangat belajar yangtinggi. Lalu, kita mesti kreatif dalam metode pengajaran. Sekakarang sangat mudah mencari tambahan bahan ajar dan alat peraga lewat Youtube atau media sosial. Terakhir, usahakan mendekatkan diri dengan anak didik dalam setiap kegiatan," papar alumnu Universitas Indonesia itu.

Banyak pertanyaan dan pandangan yang diajukan peserta, termasuk dari anak kandung Suradi yang tengah studi di luar negeri,Muhammad Rizky.

"Walaupun tidak pernah diajar oleh Pak Suradi di kelas, bapak saya, merupakan seorang guru yang paling berpengaruh kepada saya," kata Rizky.

Dalam komentarnya di kolom chat yang ditulis dari Brussel Belgia, Rizky, putra bungsu Suradi ini mengatakan, kalau guru pada umumnya mengajar menggunakan teori dan buku paket, ayah mengajarkan pelajaran hidup melalui contoh dan media lainya. Ketika berbicara tentang nilai-nilai hidup, bukan dengan teori-teori atau buku-buku PPKN tapi melalui kerja kerasnya setiap hari.

"Lebih penting lagi, beliau mengajarkan saya tentang kesetaraan dan kebebasan berpendapat. Bapak selau menempatkan dirinya setara dengan anak-anaknya ketika diskusi. Beliau bersedia berdiskusi dengan anaknya mengenai topik-topik atau pelajaran yang mungkin dianggap subversif di sekolah tanpa dengan menggurui dan mengerdilkan opini anaknya. Hal ini membuat saya berfikir bahwa bapak saya, menunjukkan esensi seorang guru, seseorang yang digugu dan ditiru," ungkap Rizky yang sedang studi bidang Bisnis di KU Leuven, Belgia.

Testimoni juga disampaikan puteri Suradi yang kini bekerja di sebuah lembaga konsultan ekonomi dan bisnis di Luxembourg, Rahmadiani Lestari. Menurutnya, dari perspektif anak, Pak Suradi menerapkan hal yang sama di lingkungan rumah, komunikasi dua arah dan diskusi. Selalu support dan dengan bangga mempercayai pilihan studi dan karir anaknya sendiri. Itu sangat penting untuk membangun self confidence atau percaya diri.

"Bisa terlihat dan tidak mengherankan heran bahwa Bapak adalah guru dan pendidik yang luar biasa dan futuristik. Merefleksi pada pengalaman studi saya di Eropa baru-baru ini, banyak metode belajar di Eropa dapat disandingkan dengan metode mengajar Bapak saat beliau aktif mengajar di tahun 1990-an. Beliau sudah menerapkan pendekatan komunikasi dua arah dan bertumpu pada diskusi," ungkap Rachmadiani

Dari muridnya semasa SMA tahun 1990-an, Nina Harsya menyampaikan pesan dan kesannya diajar Suradi. Menurutnya, pola pengajaran yang diterapkan sangat berbeda ketika itu. "Pak Suradi sangat interaktif, memberi kebebasan kita untuk bertanya, dan menjadi teman di sekolah," kata Nina.

sumber

https://koran-jakarta.com

Mengenal Metaverse dan Bagaimana Cara Kerjanya

Baru-baru ini pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengubah nama perusahaan induk Facebook menjadi Meta dan menciptakan Metaverse. Facebook, telah melakukan rebranding untuk memberi sinyal dan merangkul ide-ide futuristik dengan mengangkat istilah metaverse.

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg ingin menciptakan dunia virtual yang menggabungkan teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality melalui Metaverse.  AR atau augmented reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata lalu memproyeksikan benda-benda tersebut secara realitas dalam waktu nyata. Sementara virtual reality (VR) adalah teknologi yang mampu menciptakan simulasi. Simulasi ini bisa mirip seperti dunia nyata, seperti suasana saat pengguna berjalan-jalan di sebuah tempat. 



Metaverse sendiri sulit untuk dijelaskan karena belum tentu akan ada. Namun, mengingat hampir berjumlah tiga miliar orang yang menggunakan Facebook setiap bulannya, Mark Zuckerberg akhirnya mengungkapkan saran tentang perubahan arah yang patut diperhatikan.Istilah metaverse bukan merupakan hal baru. Ide metaverse ini berguna dan memiliki kemungkinan akan bersama kita untuk beberapa waktu. Konsep metaverse sangat layak dipahami, apalagi jika Anda kritis terhadap masa depan.

Mengenal Istilah Metaverse

Metaverse adalah sebuah konsep dunia virtual di mana seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya dalam bentuk avatar dirinya sendiri.  Dirangkum dari akun Instagram resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, atau perangkat lainnya.  Namun, sebenarnya istilah Metaverse ditulis oleh Neal Stephenson di novel Snow Crash pada 1992.

Istilah ini tidak memiliki definisi yang bisa diterima secara universal. Anggap saja metaverse adalah internet yang diberikan dalam bentuk 3D. Zuckerberg menggambarkan metaverse sebagai lingkungan virtual yang bisa Anda masuki, alih-alih hanya melihat layar.

Jika dipersingkat, ini adalah dunia komunitas virtual tanpa akhir yang saling terhubung. Di mana, orang-orang dapat bekerja, bertemu, bermain dengan menggunakan headset realitas virtual, kacamata augmented reality, aplikasi smartphone dan atau perangkat lainnya.

Gambaran sederhana yang diungkapkan oleh Facebook tentang metaverse adalah sebuah seperangkat ruang virtual, tempat seseorang dapat membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.


Seperti apa Metaverse? 

Berikut adalah cara kerja atau sejumlah kegiatan atau hal-hal yang bisa dilakukan oleh penggunanya di Metaverse, antara lain:

·         Horizon: Horizon adalah dunia virtual yang dapat memilih atau membuat tanah sendiri seperti taman, kantor, tempat bermain, pantai, pegunungan, luar angkasa atau tempat manapun yang ingin dituju. 

·         Avatar: Avatar adalah pengguna dapat menciptakan avatarnya sendiri sesuai keinginan seperti avatar manusia dengan gender laki-laki atau perempuan lengkap dengan pakaian ataupun wujud lain misalkan robot, karakter, dinosaurus, dan lain-lain. 

·         Kegiatan virtual: Kegiatan virtual adalah pengguna dapat melakukan aktivitas yang sama di dunia asli seperti berolahraga, menonton film, menonton konser, kuliah, bekerja, dan lain-lain. 

·         Kumpul bersama: Kumpul bersama adalah pengguna dapat bertemu dengan pengguna lain untuk meeting, berpesta ataupun sekedar nongkrong bersama. 

·         Belanja: Belanja adalah pengguna dapat berbelanja dan bertransaksi layaknya berbelanja langsung ke toko atau mal. 

·         Masuk ke dalam game: Masuk ke dalam game adalah pengguna dapat masuk ke dalam game layaknya seperti film Ready Player One atau Film Free Guy. 

·         Alat hardware: Alat hardware adalah pengguna memakai headset Virtual 

Kegiatan yang Bisa Dilakukan di Metaverse

Adanya metaverse, memungkinkan Anda untuk melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni dan mencoba pakaian digital untuk dibeli.

Metaverse bisa menjadi game-changer untuk sistem shift kerja dari rumah atau work from home di tengah kondisi pandemi Covid-19. Alih-alih hanya dapat melihat rekan kerja di kotak panggilan video seperti aplikasi video conference, karyawan bisa bergabung bersama di kantor virtual.

Facebook sendiri telah meluncurkan software meeting untuk perusahaannya yang disebut Horizon Workrooms dan digunakan dengan headset Oculus VR-nya. Headset yang berharga USD 300 lebih ini membuat pengalaman metaverse paling mutakhir di luar jangkauan orang-orang.

Menurut Zuckerberg, banyak pengalaman metaverse yang akan hadir di sekitar untuk menciptakan kemampuan berteleportasi dari satu pengalaman ke pengalaman lainnya. Perusahaan-perusahaan teknologi harus mencari cara untuk bisa menghubungkan platform online mereka satu sama lainnya.

Apakah Metaverse Hanya Untuk Facebook?

Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan pembuat chip Nvidia telah membicarakan metaverse. Jadi, metaverse bukan hanya sekedar proyek dari Facebook saja.

Wakil presiden platform Omniverse Nvidia, Richard Keris mengatakan bahwa ada banyak perusahaan yang membangun dunia dan lingkungan virtual di metaverse, sama dengan banyak perusahaan yang melakukan sesuatu di World Wide Web.

Richard menjelaskan, bahwa metaverse sangat penting untuk bisa diperluas, sehingga pengguna bisa berteleportasi ke dunia yang berbeda baik dari satu perusahaan atau perusahaan lain. Dengan cara yang sama, metaverse akan membuat pengguna internet dapat berpindah dari satu halaman web ke halaman web lainnya.

Selain itu, perusahaan video game di balik video game Fortnite yang populer, Epic Games, juga turut mengambil peran dan telah mengumpulkan USD 1 miliar dari investor untuk membantu rencana jangka panjang membangun metaverse.

Pemain besar lainnya adalah platform game Roblox. Dimana platform mereka telah menguraikan visinya mengenai metaverse sebagai tempat di mana orang-orang bisa berkumpul bersama dalam pengalaman 3D untuk bekerja, bermain, bersosialisasi, belajar dan berkreasi.

Merek-merek seperti rumah mode Italia Gucci juga melakukan kolaborasi dengan Roblox untuk menjual koleksi aksesoris khusus digital. Selain itu, Coca-Cola dan Clinique juga turut menjual token digital sebagai batu loncatan menuju metaverse.

Pihak Facebook memberikan pernyataan bahwa metaverse bukan produk tunggal yang hanya dapat dibangun oleh satu perusahaan saja. Melainkan, metaverse sama seperti internet, terlemas dari Facebook atau tidak, metaverse tetap ada.

Apakah Metaverse sebagai Pengganti Internet?

Mungkin kalian akan bertanya-tanya dan pernah membaca bahwa metaverse nantinya akan menggantikan internet. Apakah Facebook, Microsoft dan Disney mencoba untuk mengambil alih dunia internet melalui metaverse?

Di sebuah wawancara dengan The Verge, Zuckerberg memberikan gambaran metaverse sebagai "internet yang akan diwujudkan," yang pada dasarnya adalah versi internet yang ditingkatkan. Penggunanya dapat memiliki pengalaman berbeda yang tidak didapatkan pada aplikasi atau halaman web 2D.

Itu lah beberapa penjelasan utama mengenai metaverse. Metaverse dipercaya bisa menjadi sebuah langkah awal yang memberikan kesempatan untuk mewujudkan dunia digital agar lebih komprehensif dan inklusif. Jadi, sudah siapkah Anda hidup dengan dunia virtual?

sumber

https://www.cnbcindonesia.com

https://lifestyle.kontan.co.id

Saturday, January 15, 2022

Kamera Terbaik Untuk Video Live Streaming

Platform apapun yang akan anda gunakan untuk melakukan live streaming, kamera merupakan salah satu peralatan yang mendukung kualitas gambar menjadi baik. Saat ini kebutuhan akan kamera yang terbaik banyak dibutuhkan terutama dengan semakin banyaknya orang membuat konten Video blogger (Vlog). Sehingga banyak orang membeli kamera untuk kebutuhan vlognya. Permintaan kamera untuk streamingpun saat ini juga melonjak, apalagi di tengah kondisi pandemi saat ini.

Tentunya sebagian besar menginginkan kamera yang digunakan dapat memberikan gambar yang jernih dan detil gambar yang baik. Ini diluar kemampuan kamera smartphone yang saat ini juga banyak digunakan untuk streaming namun memiliki keterbatasan dalam hal audio dan jaringan.