Saturday, January 15, 2022

Narasumber "Workshop Membuat Konten Video Menggunakan Smartphone"

 

Teknologi Kian Berkembang, Video Mudahkan Pegiat Literasi Sampaikan Pesan


Berkembangnya dunia teknologi, termasuk smartphone, menjadikan orang-orang semakin kreatif. Kini, banyak orang yang berkreasi membuat konten-konten video termasuk para pemula di masa pandemi.

Hal ini diungkapkan Teguh Setiawan, dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI), dalam workshop "Berkreasi Membuat Konten Video Menggunakan Smarphone: Tetap Kreatif di Masa Pandemi Bersama Komunitas Literasi".

Workshop virtual tersebut diselenggarakan oleh atas kerja sama Forum Taman Bacaan Msyarakat (TBM) yang menaungi kegiatan literasi atau wadah TBM di Jakarta, TBM Bukit Duri Bercerita, dan ATVI. Acara dipandu Safrudiningsih, dosen ATVI yang juga pendiri TBM Bukit Duri Bercerita.

"Saat ini membuat konten merupakan kegiatan yang dilakukan banyak orang. Konten yang dihasilkan sangat variatif, dari kegiatan sehari-hari, hobby, traveling bahkan konten yang sengaja dibuat untuk komersil. Untuk membuat konten tersebut tidak perlu memiliki peralatan yang sangat mahal, cukup dengan smartphone," ujar Teguh

Kecanggihan fitur yang ada dalam gadget, tentu sudah sangat memudahkan orang-orang yang ingin membuat video-video. "Apalagi fitur smartphone saat ini sudah semakin mumpuni dengan resolusi yang tinggi, fitur stabilizer dan dukungan aksesoris yang banyak,” ujarnya.

Dijelaskan, tentunya dalam membuat sebuah video yang apik tidak hanya mengandalkan kecanggihan teknologi, tapi juga diperlukan teknik.

“Penguasaan bagaimana memegang smartphone agar video tidak goyang, kemampuan mengatur komposisi dan kemampuan memahami pengaturan pada smartphone merupakan hal yang harus dikuasai,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, lewat video, pesan-pesan yang akan disampaikan oleh para pegiat literasi akan lebih mudah tersampaikan.

"Untuk penggiat literasi akan lebih mudah menyampaikan pesan dan menyebarluaskan kegiatan dengan mengupload video melalui media sosial," ujar Teguh

Link Berita

Juri Lomba Film Pendek BNI-KGB 2021

Gandeng BNI, Komunitas Guru Broadcast Gelar Lomba Film Pendek








Komunitas Guru Broadcast (KGB) menggelar kegiatan Lomba Film Pendek BNI – KGB 2021. Mengambil tema “Makna Sumpah Pemuda”, puluhan video hasil karya para pelajar adu kebolehan untuk menjadi yang terbaik.7 orang yang sudah berpengalaman dalam bidang broadcasting dipilih menjadi dewan juri.

Christiyanto Purnomo S.Pt, M.I.Kom,penggagas/penasehat KGB mengatakanmereka bekerja keras untuk menentukan yang terbaik Diantaranya adalah Nurdyas Akbar (TV One), Irfan Efendi (SCTV), Teguh Setiawan (Ex Indosiar – dosen), Endro Aji (Ex SCTV – Brilio.net), Erli Suherli (Ex INews), Suwanto Rusdi (Ex TVRI) dan Dhesi Dwinar (Ex RCTI) dan acara dipandu oleh  Yoga Atmaja dan Algis Zalita Pitra keduanya merupakan alumni SMK juga.

Narasumber Webinar " Personal Branding Melalui Konten Video"

Membangun Personal Branding Melalui Konten Video

Setiap orang butuh eksistensi apalagi generasi muda yang sedang dalam pembentukan jati dirinya. Pembentukan jati diri yang khas pada akhirnya disadari sebagai hal penting untuk menunjukan potensi, terutama di era seperti sekarang yang penuh dengan kompetisi. Untuk itu personal branding menjadi hal yang penting sebagai cara untuk meningkatkan “nilai jual” seseorang.

“Melalui personal branding dapat disatukan hal-hal utama pada individu yang melibatkan kemampuan, kepribadian dan karakter. Personal branding merupakan cara kita mempromosikan diri sendiri, sehingga orang lain mendapatkan citra dan persepsi tertentu tentang kita,”ujar Teguh Setiawan dalam webinar bertema “Membangun Personal Branding Melalui Konten Video” yang digelar Sabtu (16/10).

Webinar diadakan atas kerja sama Komunitas Guru Broadcast (KGB), SMK Atlantis Plus, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Berceritya dan Aplikasi Ngampooz dengan jumlah peserta 180 orang dari berbagai propinsi.

Dosen Akademi Televisi Indonesia  (ATVII) ini menyebutkan,  dalam melakukan personal branding, kita harus menjawab sebuah pertanyaan “ingin dikenal sebagai apa”?” tentunya yang terpenting adalah sesuai dengan bakat dan kemampuan yang kita miliki.

Narasumber Webinar Kemenkominfo

Televisi Digital Dan Konten Kreator









Migrasi televisi analog menuju digital merupakan sebuah keniscayaan. Presiden Joko Widodo telah mencanangkan percepatan transformasi digital Indonesia. Migrasi televisi analog menuju digital merupakan salah satu wujud dari transformasi digital dalam ruang lingkup tata kelola penyiaran.
Dalam konteks kualitas siaran sendiri, terdapat beberapa aspek yang harus dicapai, yakni regulasi, produksi, konsumsi, dan teknologi.

Migrasi televisi analog menuju digital merupakan bagian dari salah satu aspek guna menunjang kualitas siaran yang memadai dari aspek teknologi. Dengan demikian, kualitas siaran televisi digital akan lebih optimal. Migrasi televisi dapat meningkatkan efektivitas industri penyiaran. Dengan televisi digital kita bisa menonton tayangan yang lebih BERSIH, JERNIH, CANGGIH.

Sebagai sosialisasi dalam mewujudkan 2022 Beralih Ke Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema Televisi Digital dan Konten Kreator yang telah dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Oktober 2021 lalu. Sebagai pembicara pertama Dr. Nursodik Gunarjo, M.Si. selaku Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam pemaparannya Nursodik menjelaskan berbagai keberagaman konten dan fitur canggih dalam TV digital.

Sebagai pembicara kedua Apni Jaya Putra, mantan Direktur TVRI yang sekarang menjadi anggota Pokja Komunikasi Publik Migrasi Penyiaran TV Digital memaparkan tentang 4 skenario penyiaran TV dan industry video 2030. Dilanjutkan dengan pembicara terakhir Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom seorang praktisi dan juga dosen di Akademi Televisi Indonesia memaparkan tentang TV Digital dan Peluang Bagi Konten Kreator.

Webinar diikuti oleh sekitar 500 orang peserta terdiri dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Diharapkan webinar tersebut bisa menyebarkan informasi terkait progres tata kelola penyiaran digital di Indonesia. Sosialisasi pesan kebijakan ASO tahap pertama ini diharapkan mampu membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi publik untuk secara bersama-sama bersiap beralih menggunakan siaran televisi analog ke digital.



Peralihan siaran televisi analog ke digital membawa sejumlah manfaat. Salah satu manfaat yang dihadirkan dari teknologi siaran digital adalah diversifikasi konten siaran. Program penghentian siaran televisi analog akan mendorong keberagaman konten dari industri penyiaran dalam negeri. Diversifikasi konten yang berpotensi memunculkan konten-konten edukatif, kreatif, dan variatif. Hal itu sangat bermanfaat bagi kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan akses tontonan atau televisi menjadi satu-satunya akses tontonan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah pertumbuhan industri penyiaran, termasuk industri penyiaran lokal. Jika selama ini pelaku industri penyiaran hanya tumbuh di kota-kota besar, penghentian siaran analog berpotensi menumbuhkan ekosistem penyiaran baru di tingkat lokal atau daerah. Hal itu tidak hanya dari rumah produksi, akan tetapi mencakup pembuat konten hingga sumber daya manusia penopang industri penyiaran. Kesempatan besar terbuka lebar bagi para konten kreator untuk berkreasi menghasilkan karya terbaiknya untuk bisa menghibur dan mengedukasi masyarakat.

Selain manfaat yang akan diterima, terdapat tantangan utama terkait dampak keberagaman konten, yakni pengawasan penyiaran. Keberagaman isi siaran yang dihasilkan dari siaran televisi digital membutuhkan pengawasan yang lebih massif daripada sebelumnya. Hal itu harus dilakukan sebagai upaya untuk menjamin kualitas konten siaran. Potensi keragaman konten yang ditimbulkan dari program Migrasi TV Digital harus diimbangi dengan sistem dan kebijakan pengawasan yang terstruktur. Nantinya, sistem pengawasan penyiaran di era siaran TV Digital tersebut dapat memanfaatkan partisipasi publik. Potensi keragaman tersebut harus diikuti dengan peningkatan kemampuan literasi masyarakat (memilih dan memilah informasi).

Dengan demikian diharapkan masyarakat mulai beralih ke televisi digital dengan memasang Set top Box pada TV nya untuk menikmati siaran televisi digital. Karena 2022 KITA BERALIH KE DIGITAL.

Link 

Friday, January 14, 2022

Pentingnya Konten Video Dalam Membuat Personal Branding

 

Pentingnya Konten Video Dalam Membuat Personal Branding



Setiap orang butuh eksistensi apalagi generasi muda yang sedang dalam pembentukan jati dirinya. Pembentukan jati diri yang khas pada akhirnya disadari sebagai hal penting untuk menunjukan potensi, terutama di era seperti sekarang yang penuh dengan kompetisi. Untuk itu personal branding menjadi hal yang penting sebagai cara untuk meningkatkan “nilai jual” seseorang.

“Melalui personal branding dapat disatukan hal-hal utama pada individu yang melibatkan kemampuan, kepribadian dan karakter. Personal branding merupakan cara kita mempromosikan diri sendiri, sehingga orang lain mendapatkan citra dan persepsi tertentu tentang kita,”ujar Teguh Setiawan dalam webinar bertema “Membangun Personal Branding Melalui Konten Video” yang digelar Sabtu (16/10).

Webinar diadakan atas kerja sama Komunitas Guru Broadcast (KGB), SMK Atlantis Plus, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Berceritya dan Aplikasi Ngampooz dengan jumlah peserta 180 orang dari berbagai propinsi.

Dosen Akademi Televisi Indonesia  (ATVII) ini menyebutkan,  dalam melakukan personal branding, kita harus menjawab sebuah pertanyaan “ingin dikenal sebagai apa”?” tentunya yang terpenting adalah sesuai dengan bakat dan kemampuan yang kita miliki.

Lebih jauh Teguh menjelaskan, media sosial menjadi bagian yang penting dalam membranding personal kita, semua yang kita upload akan menggambarkan siapa kita. Untuk mengoptimalkan media social dalam membangun personal branding kita harus memperhatikan beberapa hal diantaranya, tetapkan tujuan dan audiens, sesuaikan media sosial dengan sasaran, konsisten menggunakan nama dan narasi, rutin membuat konten, memenuhi kebutuhan audiens dan utamakan konten yang kita buat dalam bentuk Video.

Dikemukakan Teguh, mengapa video, menurut Dr James Mc Quivey dari Forrester Research mengatakan bahwa konten video 1 menit setara dengan 1.8 juta kata. Sehingga dalam membangun personal branding melalui media social konten yang kita buat sebaiknya berbentuk video.

Bangkitkan Semangat Kreativitas

Ketua Komunitas Guru Broadcast (KGB) Fachruddin ,S.E, M.Pd mengatakan, KGB adalah sebuah komunitas guru broadcast yang didalamnya terdiri dari para praktisi, akademisi dan guru guru smk broadcast.  KGB juga dibentuk untuk membangkitkan kembali wadah guru-guru broadcast yang selama ini vakum. Dalam upaya membangkitkan kembali semangat kreatifitas baik siswa maupun guru maka KGB mengadakan beberapa kegiatan diantaranya webinar, lomba short movie dan beberapa kegiatan lainnya

Pandangan serupa disampaikan Kepala SMK Atlantis Plus Fatimah Wardah M.Pd. Dia mengatakan, kehadiran KGB sangat membantu kegiatan para siswa,guru dan sekolah broadcasting terutama dalam hal SDM dan kegiatannya. “Kami berharap banyak  adanya KGB dapat membantu sekolah broadcast dalam kegiatan terutama di era digital saat ini. SMK Atlantis plus sangat mendukung dan siap membantu setiap kegiatan dengan menyiapkan semua fasilitas yang dimilikinya,” katanya.

Sedangkan Ketua MKKS SMK Depok, MH Syafruddin Qomar M.Pd megatakan, setiap orang memiliki potensi yang berbeda, untuk itu agar potensi yang ada dapat dilihat orang lain maka kita perlu mensosialisasikan diri kita salah satunya melalui konten video.

“Kita tidak boleh terpaku dengan kondisi yang ada dan guru guru broadcasting memiliki potensi dalam mengembangkan bakat, minat dan cita cita siswa.MKKS merupakan forum perkumpulan kepala sekolah yang membawahi beberapa sekolah di antaranya sekolah broadcast. MKKS kota Depok sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan webinar KGB ini,” paranya.

Padakesempatan ini pendiri TBM Bukit Duri Bercerita, Safrudiningsih mengatakan, kolaborasi taman bacaan dalam acara penting mengingat kebiasaan komunitas guru harus terus menyuarakan pentingnya membaca. Di samping itu membaca  amat mendukung  kegiatan broadcast .

“Kami terus menjalin kerja sama dengan banyak kalangan, baik pegiat literasi, perguruan tinggi, dan siapa pun yang punya visi sama yakni membangun tradisi membaca dan menulis di masyarakat.Kolaborasi dalam webinar ini membuktikan bahwa sinergi berbagai pihak sangat penting,” ujar Safrudiningsih yang juga dosen ATVI ini.(sur)



Saturday, August 14, 2021

PAHAMI ASPEK RASIO VIDEO , AGAR TAMPILANNYA TIDAK DISTORSI

          

Seorang cameraman disamping memahami teknik pengambilan gambar juga harus memahami beberapa hal diantaranya mengenai aspek rasio. Penentuan aspek rasio ini sangat penting karena dapat mempengaruhi pemilihan peralatan dan media pemutarnya. Aspek rasio adalah perbandingan antara lebar dan tinggi pada sebuah gambar video atau film. Aspek rasio tidak memiliki satuan ukuran (cm,inch, px dll), namun secara umum hanya dinyatakan dengan dua angka yang dipisahkan dengan titik dua, misalnya 4 : 3 atau 16 : 9. 


Dalam menulis aspek rasio umumnya menggunakan tiga cara penulisan pertama dalam bentuk sederhana panjang : lebar (W:H), cara kedua dengan menulis angka desimal:1 dan ketiga hanya ditulis angka desimalnya saja. Contoh untuk penulisan aspek rasioi 16:9 atau 1,77:1 atau 1,77.


Nilai aspek rasio digunakan sebagai patokan yang nilainya tidak mengikat karena pengaturannya disesuaikan dengan media yang akan digunakan, misalnya layar dengan ukuran 800x600 pixel dan 640 x 480 walaupun ukuran layarnya berbeda namun dalam hal penggunaan aspek rasio sama yaitu 4:3. Demikian juga dengan jika ukurannya 1920 x 1080 dan 1280x720 keduanya menggunakan aspek rasio 16:9.


Menentukan aspek rasio yang tepat dapat menghindarkan kita dari distorsi visual. Distorsi visual menyebabkan video tidak dapat dinikmati dengan baik, misalnya gambar terlalu gemuk, bahkan juga terlalu ramping. Hal tersebut tentunya mengganggu penonton dalam menikmatinya.


Sebagian besar orang memang mengenal aspek rasio hanya 4:3 dan 16:9 namun sebenarnya ada beberapa jenis aspek rasio yang juga digunakan pada perangkat multimedia.Apalagi kemajuan teknologi, ilmu pengetahuan serta beragamnya metode dalam menayangkan gambar video atau film, maka aspek rasiopun ikut beradaptasi. Untuk lebih memahaminya dibawah ini akan dijelaskan berbagai jenis aspek rasio yang sering digunakan, diantaranya:


1.Rasio 4:3

Merupakan aspek rasio standar yang telah digunakan sejak penemuan kamera gambar bergerak sampai saat ini. Era televisi analog dengan bentuk tabung (CRT) dan monitor komputer lawas umumnya menggunakan aspek rasio ini.Video dengan rasio 4:3 akan menampilkan gambar dengan baik pada media yang dapat memproyeksikannya dengan aspek rasio yang sama.

Apabila kita akan menayangkan video dengan aspek 16:9 di televisi CRT maka akan menghasilkan distorsi visual dimana gambar terlihat lebih ramping.


2.Rasio 16:9

Aspek rasio ini umumnya dikenal dengan widescreen. Sejak tahun 2009, ia telah menjadi aspek rasio yang paling umum untuk televisi dan monitor komputer dan juga merupakan format standar internasional HDTV, Full HD.  Seperti halnya aspek rasio yang lain jika tidak tepat menggunakan media untuk menayangkannya maka akan terjadi distorsi visual.




Sunday, July 4, 2021

PERBEDAAN CAMCORDER DAN HANDYCAM

 

PERBEDAAN CAMCORDER DAN HANDYCAM

Kamera  perekam (bahasa Inggris : Camera Recorder, disingkat Camcorder) adalah sebuah peralatan elektronik yang menggabungkan kamera video dan perekam video di dalam satu unit. Tidak ada aturan khusus yang mengatur nama dari alat ini. Penamaan Camcorder atau camera recorder merupakan nama yang diberikan untuk strategi pemasaran namun jika dilihat dari konten serta fungsinya alat ini lebih dikenal dengan nama kamera perekam video (kamera video).

Camcorder umumnya memiliki dua input audio, satu untuk mikrofon kamera dan yang lainnnya untuk mikrofon eksternal tambahan. Pada beberapa model camcorder yang besar memiliki dua jack (input) yang memungkinkan anda menggunakan microfon tambahan dan dihubungkan dengan mixer audio.

Camcorder adalah sebuah inovasi yang masih cukup baru, mulai terlihat sejak beberapa dekade terakhir. Perkembangan camcorder baik dari teknologi maupun bentuknya sangat pesat. Jika diawalnya camcorder memiliki bentuk yang sangat besar dan berat. Camcorder pada saat itu umumnya masih menggunakan format media pita seperti U-Matic, Betacam, VHS dan Betamax. Belakangan dengan semakin pesatnya teknologi media kaset mulai ditinggalkan dan berganti dengan media digital seperti HDD, DVD dan Memori.










Selama beberapa tahun akhirnya para produsen mulai membuat dengan bentuk fisik yang kecil dan teknologi yang semakin baik. Sony sebagai salah satu produsen camcorder yang cukup terkenal pada tahun 1985 meluncurkan camcorder dengan bentuk fisik kecil dan dapat digenggam oleh tangan. Bersamaan dengan peluncuran tersebut Sony juga mengenalkan format baru yaitu Video 8 menggantikan format yang sudah beredar sebelumnya Betamax, VHS-C dengan fisik yang jauh lebih besar.Camcorder dengan ukuran hanya segenggaman tangan dan berformat video8 ini dipasarkan dengan merk dagang Handycam.




Sejak saat itu Sony terus memproduksi Handycam dan mengembangkan format video8 dengan kualitas yang lebih baik yaitu Hi8 dan kemudian Digital8. Digital8 Ini adalah format video yang banyak digunakan baik untuk kalangan konsumer maupun profesional, sebelum akhirnya digantikan oleh format digital yang lebih baru yaitu MiniDV. Merk Handycam pun terus digunakan walaupun format perekamannya terus berevolusi.








Sony berhasil menjadikan Handycam sebagai “Brand Awarenes”  untuk camcorder dengan ukuran kecil. Sehingga saat ini orang sudah menganggap bahwa camcorder adalah handycam, dan handycam adalah camcorder. Namun sejatinya yang benar adalah Handycam itu merupakan salah satu jenis dari camcorder. Handycam sudah pasti adalah camcorder namun camcorder belum tentu Handycam.