Showing posts with label publikasi. Show all posts
Showing posts with label publikasi. Show all posts

Monday, December 11, 2023

“Smartphone” Bisa Jadi Alat Utama dalam Membuat Konten

Berkembangnya era media sosial menjadikan smartphone sebagai alat utama dalam membuat konten. Mengapa smartphone? Tingkat kepraktisan menjadi alasan utama orang menggunakan smartphone, kemudian menunya simple sehingga siapapun dapat menggunakannya, dan yang lebih penting merekam dengan smartphone bisa langsung diunggah ke berbagai media sosial.


Kaprodi Produksi Media Akademi Televisi Indonesia  (ATVI), Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom mengatakan hal itu pada seminar nasional “ Sinergi  Membangun Negeri Di Era Kini” di adakan oleh Prodi Komunikasi Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) PTDII di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).

Narasumber lain adalah Ketua Media Center, Willy Azwendra, M.Ag (Konsep dan Praktik Konten Media Sosial, dan tamu yang hadir: Ketua LPM Kusnandar M.Pd, ketua LP2M Dasep Ahyar M.Pd, mahasiswa dan Siswa/I SMA/SMK.

Buku Wajib Content Creator

Menurut data Techjury.net  kata Teguh Setiawan, beberapa fakta tentang konsumsi video yakni 500 juta orang menonton Video, Setiap menit 500 jam video diunggah oleh Youtuber, dan 90 % orang menonton video melalui Smartphone. Ini membuktikan bahwa video merupakan konten yang paling banyak ditonton, untuk itu pengetahuan dalam membuat konten video yang baik harus dipahami oleh setiap orang khususnya siswa dan mahasiswa.

Dalam acara tersebut Teguh Setiawan juga menginfokan buku perdananya berjudul “ Menjadi Content Creator Menggunakan Smartphone” yang diterbitkan oleh Diomedia Solo. Buku ini sangat berguna  bagi siapapun yang ingin membuat konten dengan menggunakan smartphone. Di dalamnya berisi berbagai tips bagaimana menghasilkan video dengan hasil layaknya professional.

Menurut Willy Azwendra, menjadi Content Creator memiliki beberapa keuntungan diantaranya: Kebebasan waktu dalam bekerja, kebebasan tempat, dimanapun bisa bekerja, dan kebebasan memilih. Content creator juga harus banyak membaca, melihat konten orang lain agar konten yang dihasilkan lebih kreatif dan konsisten dalam membuat konten.

Beda S1 dan D4

Sementara Achmad, M.I.Kom- Kaprodi Komunikasi Penyiaran Islam dalam smabutannya mengatakan, era digital memaksa kita akrab dengan media sosial. Karenanya, tuntutan mengisi ruang kosong dengan konten bermanfaat menjadi peluang dan tantangan kita sebagai generasi era kekinian.

Sedangkan Muamar Qadafi, S.Sos., M.Pd- , Pembantu Ketua Bidang Akademik menambahkan, kemampuan kita membuat konten kreatif tetap searah dengan nafas kampus yang menjunjung konsep dakwah islamiyah. (sur)

https://www.sinarharapan.net

https://wisata.viva.co.id

Thursday, August 17, 2023

Teguh Setiawan : Pemahaman Tentang Teknis Produksi Mempengaruhi Hasil Siniar

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Lokakarya Pengembangan Media Digital, diikuti oleh pengelola media sosial perwakilan 30 Balai/Kantor Bahasa di Indonesia.


Kegiatan tersebut bertujuan menyusun perencanaan penerbitan untuk siniar dan penentuan target pendengar serta topik yang tren; mengetahui dan menggunakan peralatan yang dipakai untuk produksi siniar; dan peserta diharapkan mampu mengolah dan mengunggahnya sesuai platform siniar.

Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin mengatakan, materi yang sajikan adalah materi yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari sebagai pengelola media sosial. Dirinya juga menyambut baik kehadiran ATVI yang sudah berkenan memberikan materi yang berkelanjutan hingga proses pasca produksi.

baca juga Bedah buku karya dosen ATVI

"Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, fokus, dan harus aktif selama kegiatan berlangsung karena materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah materi, ilmu yang sangat kita butuhkan, terima kasih kepada ATVI yang sudah memenuhi undangan kami, dan memandu peserta hingga memiliki kompetensi dalam proses produksi siniar", ungkapnya.


Diharapkan pula para peserta dapat menjadi lebih aktif dan memiliki sensitifitas dalam menangkap isu-isu kebahasaan dan kesastraan, serta memahami seluk-beluk produk dan layanan serta visi-misi lembaga. Menurutnya, orang-orang yang berkecimpung di dunia kehumasan adalah mereka yang memiliki pengetahuan yang luas dan serba tahu.

baca juga D4 dan S1, apa bedanya?

Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber akademisi Akademi Televisi Indonesia (ATVI). Vice President Group HR Emtek, Pieter Andrian mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif yang proaktif dari Badan Bahasa Kemendikbudristek.

“Strategi yang tepat menggandeng ATVI, sehingga proses pembelajaran berbasis Vokasi dan Keterampilan tidak terbatas teori. Mereka diajak berdiskusi dan praktek langsung untuk menyiapkan, membuat bahkan mendistribusikan prototipe siniar-siniar yang berkualitas,” ujarnya.

Teguh Setiawan, pemateri sekaligus Kaprodi Produksi Media ATVI mengatakan,  pemahaman yang kuat tentang teknis produksi serta kemampuan mengoperasikan berbagai jenis kamera video memiliki peran sentral dalam menghasilkan podcast yang baik.

“Penggunaan berbagai macam kamera video juga memberikan fleksibilitas dalam menciptakan konten yang beragam. Tidak hanya itu, pemanfaatan berbagai aplikasi dalam proses produksi podcast membuka pintu menuju kreativitas dan efisiensi yang tak terbatas,” kata Teguh

baca juga Ingin jadi Content Creator? perhatikan hal ini

Sedangkan dosen ATVI Frisca Artinus mengatakan, pelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi memang butuh bantuan semua pihak. Salah satu cara yang paling efektif untuk terus mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing adalah dengan konten audiovisual yang menarik
“Dan dalam Lokakarya ini, pembekalan olah materi menjadi konten yang menarik akan sangat berguna untuk dibawa sebagai ketrampilan dan akhirnya mampu dibagikan di tiap UPT masing-masing,” kata Frisca.

Salah satu peserta dari Provinsi Maluku, Ade mengatakan, saat ini manusia memang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi khususnya tipe konten berupa siniar yang sudah marak, kemampuan memahami proses produksi siniar sangat dibutuhkan, tidaknya menulis naskah, namun sampai ke tahap pemasaran memang harus dimiliki.

"Materi ini sangat kita butuhkan, meskipun SDM terbatas setidaknya kita bisa meningkatkan kompetensi dalam bidang ini, materinya seru, seru pokoknya dan bermanfaat banget", ungkapnya.

Berita lain





Friday, November 4, 2022

Pemerintah Harus Lakukan Pendekatan Agar TV Mau Beralih ke Siaran Digital

 


Merdeka.com - Pemerintah memutuskan mengalihkan siaran televisi analog ke digital. Pengalihan seluruh siaran analog ke digital resmi dimulai per tanggal 2 November 2022, malam.

Tetapi kenyataannya, sejumlah stasiun televisi swasta masih bertahan dengan siaran analog. Di antaranya, televisi milik grup MNC dan ANTV.

Praktisi sekaligus Dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI), Teguh Setiawan, menilai pada dasarnya, keputusan pemerintah mematikan siaran analog sangat baik.

"Karena di satu sisi akan menghemat pemakaian frekuensi yang begitu besar untuk siaran analog. Kemudian, mungkin dengan ASO (analog switch off) ini, semakin bertumbuhnya para konten kreator di kalangan lokal karena semakin banyak seperti siaran tv digital," kata Teguh saat berbincang dengan merdeka.com lewat pesan singkat, Kamis (3/11).

Perihal pilihan sejumlah stasiun TV swasta yang masih bertahan dengan siaran analog, dia menduga kondisi tersebut karena adanya putusan Mahkamah Konstitusi No.91/PUU-XVIII/2020. Secara garis besar dalam putusan ini menggambarkan sebaiknya pelaksanaan terkait ASO ditunda sampai masyarakat siap dan pemerintah sudah menyiapkan infrastruktur agar siaran tv digital dapat dinikmati.



"Pendapat saya mungkin mereka masih berpendapat bahwa aturan tentang pelaksanaan ASO masih bisa diperdebatkan. Artinya di sini mungkin masalah persepsi tentang UU. Payung hukumnya belum ada, sehingga mereka masih bisa melakukan siaran televisi analog," katanya menduga

Namun demikian, Teguh berharap pemerintah terus melakukan pendekatan agar semua perusahaan penyiaran menerima kebijakan ASO dan beralih ke televisi digital.

baca juga TV digital dan konten kreator

"Saya pikir mungkin harus ada pendekatan yang baik dari pemerintah agar para pemegang keputusan di beberapa stasiun televisi swasta bisa mematuhi peraturan ini," tegasnya.

baca juga TV analog akan dimatikan

Secara pribadi, Teguh menilai semangat siaran digital yang digagas pemerintah belum benar-benar siap di semua wilayah. Dia mengaku sudah membeli peralatan penunjang, tetapi baru sedikit siaran yang didapat pascaperalihan ke digital.

baca juga tv digital

"Saya Depok padahal, saya sudah menggunakan antena yang outdoor dan cukup tinggi tapi ternyata dari sekian banyak siaran televisi baru sedikit sekali yang bisa saya tangkap. Padahal kan kalau kita merujuk secara teknis bahwa digital itu kalau dia dapat ya bagus. Kalau tidak dapat sinyal ya dia jelek. Tapi ternyata masih ada beberapa stasiun televisi swasta yang tertangkap tetapi masih nge-freeze," katanya.

Sumber:merdeka.com

Saturday, May 21, 2022

Guru Harus Update Terhadap Perkembangan Teknologi

Di era digitalisasi saat ini, guru dituntut menguasai media pembelajaran berteknologi digital. Hal ini semakin mendesak karena hadirnya pandemi covid-19 yang membuat orang  bisa belajar tanpa harus berinteraksi secara fisik.

Dosen pengampu media pembelajaran berteknologi digital di Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Panca Sakti Bekasi, Erna Budiarti, mengatakan media digital harus dikuasai para guru, khususnya guru-guru PAUD. 


Saturday, January 22, 2022

Untuk Jadi Konten Kreator, Ini yang Perlu Diperhatikan

Besarnya perkembangan internet di Indonesia membuat para pelaku bisnis memiliki keleluasaan dalam memilih suatu media dan format apa yang akan digunakan dalam penyampaian pesan terbaik kepada para konsumenny. Salah satu format yang saat ini menjadi favorit Para pemilik merek sendiri adalah endorsment via konten kreator.

Seorang konten kreator kini tidak harus publik figur atau selebritis yang sudah terkenal namun mereka yang memiliki ketrampilan dan kreativitas dalam menciptakan sebuah konten. Untuk menjadi konten kreator harus memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang audio visual diantaranya konten, kamera, audio dan video editing.


Lembaga Pendidikan David Klein (LPDK) bekerjasama dengan Radio Maestro dan Akademi televisi Indonesia (ATVI) mengadakan pelatihan bagaimana menjadi seorang konten kreator yang handal, Sabtu (22/1/2022).

Pelatihan kali ini juga menggandeng Persatuan Radio Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI). Seperti kita ketahui radio awalnya memang hanya merupakan penyiaran audio saja, namun di era digital sekarang  agar tetap eksis maka radio harus bergeser menjadi audio video, yang artinya yang tadi nya hanya membuat konten berupa audio saja, saat ini juga harus membuat konten audio visual yang dapat ditayangkan menggunakan kanal media sosialnya. Karena itu diperlukan pelatihan untuk dapat mewujudkan ide dasar yang konseptual menjadi sebuah karya nyata (konten digital).


Untuk menjadi seorang konten kreator, adalah mutlak untuk mengetahui ilmu fundamental tentang audio dan visual. Untuk itu ATVI sebagai sebuah akademi yang menyiapkan tenaga media digital dan pertelevisian yang andal, turut berkontribusi dalam pelatihan ini dengan mengirimkan beberapa dosen andalannya yang sangat kompeten di bidangnya.

Di antaranya Hans Utama sebagai Founder Fantasipro Creative Works sekaligus Kabag Kemahasiswaan ATVI, Rusman Latief dosen ATVI sekaligus penulis buku produktif, Teguh Setiawan seorang praktisi,dosen dan penyusun kurikulum bidang kamera, Desrizal praktisi juga dosen ATVI,dan David Klein Founder LPDK.

Dalam acara pembukaan, Erick Rizki Sunendar selaku wakil ketua bidang dana usaha PRSSNI Jabar  mengatakan pelatihan ini menjadi bekal para insan radio, karena tidak menutup kemungkinan radio juga harus menyesuaikan dengan kondisi yang semakin berkembang.Pelatihan yang dilakukan secara online setiap selasa dan kamis selama 90 menit. (sur)

sumber: https://www.sinarharapan.net

Saturday, January 15, 2022

Narasumber "Workshop Membuat Konten Video Menggunakan Smartphone"

 

Teknologi Kian Berkembang, Video Mudahkan Pegiat Literasi Sampaikan Pesan


Berkembangnya dunia teknologi, termasuk smartphone, menjadikan orang-orang semakin kreatif. Kini, banyak orang yang berkreasi membuat konten-konten video termasuk para pemula di masa pandemi.

Hal ini diungkapkan Teguh Setiawan, dosen Akademi Televisi Indonesia (ATVI), dalam workshop "Berkreasi Membuat Konten Video Menggunakan Smarphone: Tetap Kreatif di Masa Pandemi Bersama Komunitas Literasi".

Workshop virtual tersebut diselenggarakan oleh atas kerja sama Forum Taman Bacaan Msyarakat (TBM) yang menaungi kegiatan literasi atau wadah TBM di Jakarta, TBM Bukit Duri Bercerita, dan ATVI. Acara dipandu Safrudiningsih, dosen ATVI yang juga pendiri TBM Bukit Duri Bercerita.

"Saat ini membuat konten merupakan kegiatan yang dilakukan banyak orang. Konten yang dihasilkan sangat variatif, dari kegiatan sehari-hari, hobby, traveling bahkan konten yang sengaja dibuat untuk komersil. Untuk membuat konten tersebut tidak perlu memiliki peralatan yang sangat mahal, cukup dengan smartphone," ujar Teguh

Kecanggihan fitur yang ada dalam gadget, tentu sudah sangat memudahkan orang-orang yang ingin membuat video-video. "Apalagi fitur smartphone saat ini sudah semakin mumpuni dengan resolusi yang tinggi, fitur stabilizer dan dukungan aksesoris yang banyak,” ujarnya.

Dijelaskan, tentunya dalam membuat sebuah video yang apik tidak hanya mengandalkan kecanggihan teknologi, tapi juga diperlukan teknik.

“Penguasaan bagaimana memegang smartphone agar video tidak goyang, kemampuan mengatur komposisi dan kemampuan memahami pengaturan pada smartphone merupakan hal yang harus dikuasai,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, lewat video, pesan-pesan yang akan disampaikan oleh para pegiat literasi akan lebih mudah tersampaikan.

"Untuk penggiat literasi akan lebih mudah menyampaikan pesan dan menyebarluaskan kegiatan dengan mengupload video melalui media sosial," ujar Teguh

Link Berita

Juri Lomba Film Pendek BNI-KGB 2021

Gandeng BNI, Komunitas Guru Broadcast Gelar Lomba Film Pendek








Komunitas Guru Broadcast (KGB) menggelar kegiatan Lomba Film Pendek BNI – KGB 2021. Mengambil tema “Makna Sumpah Pemuda”, puluhan video hasil karya para pelajar adu kebolehan untuk menjadi yang terbaik.7 orang yang sudah berpengalaman dalam bidang broadcasting dipilih menjadi dewan juri.

Christiyanto Purnomo S.Pt, M.I.Kom,penggagas/penasehat KGB mengatakanmereka bekerja keras untuk menentukan yang terbaik Diantaranya adalah Nurdyas Akbar (TV One), Irfan Efendi (SCTV), Teguh Setiawan (Ex Indosiar – dosen), Endro Aji (Ex SCTV – Brilio.net), Erli Suherli (Ex INews), Suwanto Rusdi (Ex TVRI) dan Dhesi Dwinar (Ex RCTI) dan acara dipandu oleh  Yoga Atmaja dan Algis Zalita Pitra keduanya merupakan alumni SMK juga.

Narasumber Webinar " Personal Branding Melalui Konten Video"

Membangun Personal Branding Melalui Konten Video

Setiap orang butuh eksistensi apalagi generasi muda yang sedang dalam pembentukan jati dirinya. Pembentukan jati diri yang khas pada akhirnya disadari sebagai hal penting untuk menunjukan potensi, terutama di era seperti sekarang yang penuh dengan kompetisi. Untuk itu personal branding menjadi hal yang penting sebagai cara untuk meningkatkan “nilai jual” seseorang.

“Melalui personal branding dapat disatukan hal-hal utama pada individu yang melibatkan kemampuan, kepribadian dan karakter. Personal branding merupakan cara kita mempromosikan diri sendiri, sehingga orang lain mendapatkan citra dan persepsi tertentu tentang kita,”ujar Teguh Setiawan dalam webinar bertema “Membangun Personal Branding Melalui Konten Video” yang digelar Sabtu (16/10).

Webinar diadakan atas kerja sama Komunitas Guru Broadcast (KGB), SMK Atlantis Plus, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Bukit Duri Berceritya dan Aplikasi Ngampooz dengan jumlah peserta 180 orang dari berbagai propinsi.

Dosen Akademi Televisi Indonesia  (ATVII) ini menyebutkan,  dalam melakukan personal branding, kita harus menjawab sebuah pertanyaan “ingin dikenal sebagai apa”?” tentunya yang terpenting adalah sesuai dengan bakat dan kemampuan yang kita miliki.

Narasumber Webinar Kemenkominfo

Televisi Digital Dan Konten Kreator









Migrasi televisi analog menuju digital merupakan sebuah keniscayaan. Presiden Joko Widodo telah mencanangkan percepatan transformasi digital Indonesia. Migrasi televisi analog menuju digital merupakan salah satu wujud dari transformasi digital dalam ruang lingkup tata kelola penyiaran.
Dalam konteks kualitas siaran sendiri, terdapat beberapa aspek yang harus dicapai, yakni regulasi, produksi, konsumsi, dan teknologi.

Migrasi televisi analog menuju digital merupakan bagian dari salah satu aspek guna menunjang kualitas siaran yang memadai dari aspek teknologi. Dengan demikian, kualitas siaran televisi digital akan lebih optimal. Migrasi televisi dapat meningkatkan efektivitas industri penyiaran. Dengan televisi digital kita bisa menonton tayangan yang lebih BERSIH, JERNIH, CANGGIH.

Sebagai sosialisasi dalam mewujudkan 2022 Beralih Ke Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan webinar dengan tema Televisi Digital dan Konten Kreator yang telah dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Oktober 2021 lalu. Sebagai pembicara pertama Dr. Nursodik Gunarjo, M.Si. selaku Direktur Pengelolaan Media Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Dalam pemaparannya Nursodik menjelaskan berbagai keberagaman konten dan fitur canggih dalam TV digital.

Sebagai pembicara kedua Apni Jaya Putra, mantan Direktur TVRI yang sekarang menjadi anggota Pokja Komunikasi Publik Migrasi Penyiaran TV Digital memaparkan tentang 4 skenario penyiaran TV dan industry video 2030. Dilanjutkan dengan pembicara terakhir Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom seorang praktisi dan juga dosen di Akademi Televisi Indonesia memaparkan tentang TV Digital dan Peluang Bagi Konten Kreator.

Webinar diikuti oleh sekitar 500 orang peserta terdiri dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Diharapkan webinar tersebut bisa menyebarkan informasi terkait progres tata kelola penyiaran digital di Indonesia. Sosialisasi pesan kebijakan ASO tahap pertama ini diharapkan mampu membangun pemahaman, kepercayaan, dan partisipasi publik untuk secara bersama-sama bersiap beralih menggunakan siaran televisi analog ke digital.



Peralihan siaran televisi analog ke digital membawa sejumlah manfaat. Salah satu manfaat yang dihadirkan dari teknologi siaran digital adalah diversifikasi konten siaran. Program penghentian siaran televisi analog akan mendorong keberagaman konten dari industri penyiaran dalam negeri. Diversifikasi konten yang berpotensi memunculkan konten-konten edukatif, kreatif, dan variatif. Hal itu sangat bermanfaat bagi kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan akses tontonan atau televisi menjadi satu-satunya akses tontonan. Dampak lain yang ditimbulkan adalah pertumbuhan industri penyiaran, termasuk industri penyiaran lokal. Jika selama ini pelaku industri penyiaran hanya tumbuh di kota-kota besar, penghentian siaran analog berpotensi menumbuhkan ekosistem penyiaran baru di tingkat lokal atau daerah. Hal itu tidak hanya dari rumah produksi, akan tetapi mencakup pembuat konten hingga sumber daya manusia penopang industri penyiaran. Kesempatan besar terbuka lebar bagi para konten kreator untuk berkreasi menghasilkan karya terbaiknya untuk bisa menghibur dan mengedukasi masyarakat.

Selain manfaat yang akan diterima, terdapat tantangan utama terkait dampak keberagaman konten, yakni pengawasan penyiaran. Keberagaman isi siaran yang dihasilkan dari siaran televisi digital membutuhkan pengawasan yang lebih massif daripada sebelumnya. Hal itu harus dilakukan sebagai upaya untuk menjamin kualitas konten siaran. Potensi keragaman konten yang ditimbulkan dari program Migrasi TV Digital harus diimbangi dengan sistem dan kebijakan pengawasan yang terstruktur. Nantinya, sistem pengawasan penyiaran di era siaran TV Digital tersebut dapat memanfaatkan partisipasi publik. Potensi keragaman tersebut harus diikuti dengan peningkatan kemampuan literasi masyarakat (memilih dan memilah informasi).

Dengan demikian diharapkan masyarakat mulai beralih ke televisi digital dengan memasang Set top Box pada TV nya untuk menikmati siaran televisi digital. Karena 2022 KITA BERALIH KE DIGITAL.

Link