Showing posts with label kecerdasan buatan (AI). Show all posts
Showing posts with label kecerdasan buatan (AI). Show all posts

Tuesday, October 22, 2024

Revolusi Broadcast: Peluang Emas di Tengah Tantangan Era Digital

Di era digital seperti sekarang, dunia broadcast telah mengalami perubahan yang sangat pesat. Dari TV tradisional hingga layanan streaming dan podcasting, industri ini menawarkan peluang besar bagi siapa saja yang tertarik. Tapi, di balik semua peluang itu, tentu ada tantangan yang harus dihadapi. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang profesi, peluang, dan tantangan yang ada di dunia broadcast!




Apa Itu Dunia Broadcast?

Broadcast adalah proses menyebarkan informasi atau hiburan melalui media massa seperti televisi, radio, atau platform digital. Bayangkan, program yang kamu tonton di TV atau podcast yang kamu dengarkan setiap pagi, semua itu adalah hasil dari kerja keras tim broadcast. Teknologi yang digunakan dalam penyiaran ini juga terus berkembang, dari siaran analog hingga digital, dan sekarang, semakin banyak orang beralih ke OTT (Over The Top) seperti Netflix, YouTube, dan layanan streaming lainnya.


Profesi-Profesi Menarik di Dunia Broadcast

Industri broadcast nggak hanya soal tampil di depan kamera, lho! Banyak profesi lain yang berperan penting di balik layar. Beberapa di antaranya adalah:

Produser

Profesi sebagai produser memiliki peran kunci dalam kesuksesan sebuah acara televisi. Produser bertanggung jawab atas keseluruhan proses produksi, mulai dari perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Dalam kesehariannya, produser memastikan kelengkapan siaran, memberi pengarahan kepada kru, memantau jalannya acara, dan mengevaluasi hasil produksi. Dengan tanggung jawab yang besar ini, kemampuan leadership yang baik sangat diperlukan agar produser dapat mengelola tim produksi secara efektif.

Program Director (PD)

Program Director memiliki tanggung jawab dalam mengawasi aspek kreatif dari sebuah acara atau film di bawah produser. Mereka berwenang untuk menentukan bagaimana jalannya acara tersebut. Selain itu, Director juga bertugas memastikan bahwa naskah yang telah dibuat diimplementasikan sesuai dengan proses pengambilan gambar.


Cameraman

Profesi ini bisa dibilang sebagai salah satu peran paling penting dalam produksi acara televisi. Tidak akan ada tayangan televisi tanpa adanya cameraman atau kamerawan. Seorang cameraman bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera. Biasanya, cameraman suatu acara tidak bekerja sendirian,tetapi terdiri dari beberapa tim.

Script Writer

Pekerjaan ini cocok bagi kamu yang memiliki kemampuan menulis. Penulis naskah atau script writer bertugas untuk menulis naskah yang akan ditayangkan. Selain memiliki kemampuan menulis yang baik, scriptwriter juga harus kreatif dan mampu bekerja sesuai deadline. Namun untuk acara di TV yang sebagian besar formatnya nondrama posisi ini juga disebut Creative Writer.

dan masih banyak profesi lainnya...Semua profesi ini saling bekerja sama untuk menghasilkan program yang kita nikmati sehari-hari, dari berita hingga acara hiburan.


Peluang di Dunia Broadcast

Dengan perkembangan teknologi, dunia broadcast semakin terbuka bagi siapa saja yang punya kreativitas. Beberapa peluang menarik antara lain:Konten Digital: Banyak orang sekarang lebih sering menonton konten lewat YouTube atau platform streaming. Ini membuka peluang bagi content creator yang ingin membuat program sendiri tanpa bergantung pada stasiun TV besar.

Freelance: Banyak profesi di dunia broadcast bisa dikerjakan dari mana saja. Misalnya, editor video, penulis naskah, atau motion graphic designer bisa bekerja secara remote atau freelance.

Global Audience: Internet memungkinkan kita untuk menjangkau penonton dari seluruh dunia, sehingga peluang untuk mendapatkan audiens lebih besar.

Monetisasi: Platform seperti YouTube atau podcast memberikan kesempatan bagi kreator untuk menghasilkan uang dari iklan, sponsorship, atau donasi dari penonton.
Tantangan di Dunia Broadcast

Tentu, dunia broadcast tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah persaingan yang ketat. Dengan banyaknya platform dan kreator konten, kamu harus punya ide yang unik dan menarik agar bisa bersaing. Selain itu, teknologi yang terus berkembang menuntut para profesional di bidang ini untuk selalu belajar dan beradaptasi dengan software dan peralatan baru.

Tantangan lainnya adalah perubahan kebiasaan konsumsi konten. Dulu, kita lebih sering menonton TV di rumah, tapi sekarang banyak yang beralih ke ponsel untuk menonton konten on-demand. Hal ini membuat banyak stasiun TV atau media tradisional harus berpikir ulang tentang cara mereka menyajikan konten.


Tren Masa Depan di Dunia Broadcast

Ke depannya, dunia broadcast akan semakin menarik dengan adanya teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR). AI bisa digunakan untuk menganalisis audiens dan membuat konten yang lebih personal, sementara VR dan AR memberikan pengalaman menonton yang lebih interaktif. Selain itu, konten interaktif dan berbasis komunitas diprediksi akan semakin digemari.

Kuliah di Produksi Media Menghadapi Tantangan Digitalisasi

Dengan perkembangan industri broadcast yang pesat dan berbagai peluang yang muncul, seperti konten digital, streaming, dan pekerjaan freelance, berkuliah di Prodi Produksi Media menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan meraih peluang tersebut. Di prodi ini, kamu akan belajar keterampilan teknis dari praproduksi, produksi, sampai pascaproduksi, seperti merancang naskah, pengoperasian kamera, editing video, hingga manajemen produksi, yang semuanya sangat dibutuhkan di dunia broadcast modern. Selain itu, kamu juga akan dilatih untuk berpikir kreatif dan beradaptasi dengan teknologi baru seperti live streaming dan platform OTT (Over The Top), yang memungkinkan kamu menjadi kreator atau profesional broadcast siap bersaing di pasar globa

Sunday, February 18, 2024

OpenAI meluncurkan Sora, model AI yang Dapat Mengubah Teks Menjadi Video

Beberapa waktu lalu kita dihebohkan dengan beberapa platform berbasis kecerdasan buatan (AI) didahului kemunculan ChatGPT  yakni chatbot berbasis teknologi artificial intelligence (kecerdasan buatan) yang dapat melakukan interaksi percakapan dengan penggunanya secara canggih. ChatGPT dapat menjawab apapun pertanyaan yang diajukan penggunanya, bahkan untuk hal-hal bersifat teknis.


Kemudian muncul Bing Image Creator, Midjourney, Stable Diffusion dan beberapa platform lain yang dapat mengubah teks menjadi gambar (Text-to-Image). Pengguna dapat membuat atau mengedit gambar berdasarkan perintah teks yang mereka masukkan. Dengan fitur ini, pengguna dapat menciptakan gambar sesuai dengan preferensi mereka, termasuk gaya, warna, karakter, dan latar belakang yang diinginkan.

baca juga Berimajinasi dengan AI, bagaimana Hak Cipta?

Disaat masih banyak orang mulai belajar dan menikmati bagaimana berimajinasi dengan gambar yang dihasilkan, kini sudah muncul lagi platform berbasis AI yang dapat mengubah teks menjadi video. Perusahaan OpenAI, pembuat aplikasi ChatGPT, kembali membuat gebrakan baru dengan meluncurkan Sora. Sora adalah model kecerdasan buatan yang bisa mengubah teks menjadi video, memungkinkan pengguna membuat video fotorealistik berdurasi hingga satu menit berdasarkan perintah yang ditulis.

Contoh Video dengan prompt: Several giant wooly mammoths approach treading through a snowy meadow, their long wooly fur lightly blows in the wind as they walk, snow covered trees and dramatic snow capped mountains in the distance, mid afternoon light with wispy clouds and a sun high in the distance creates a warm glow, the low camera view is stunning capturing the large furry mammal with beautiful photography, depth of field.

Salah satu fitur unggulan Sora adalah kemampuannya untuk menafsirkan prompt yang panjang hingga 135 kata. Sora mampu menciptakan berbagai karakter dan adegan, mulai dari manusia, hewan, monster berbulu, hingga pemandangan kota, lanskap, taman zen, dan bahkan New York City yang tenggelam di bawah air, seperti video contoh yang dibagikan oleh OpenAI.

Video contoh yang dibagikan oleh OpenAI tampak sangat nyata - kecuali pada saat wajah manusia muncul dari jarak dekat atau ketika makhluk-makhluk laut sedang berenang, yang mungkin menyulitkan untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang bukan. Sora dapat menghasilkan video dari gambar diam dan memperpanjang durasi video, mirip seperti yang dilakukan oleh Lumiere milik Google.

baca juga Cara Membuat Kartun Dengan AI

OpenAI mengakui bahwa Sora memiliki kelemahan, seperti kesulitan dalam menggambarkan detail sebuah adegan yang kompleks dan memahami hubungan sebab akibat. Sebagai contoh, seseorang mungkin menggigit sepotong kue, tetapi setelahnya, kue tersebut mungkin tidak menunjukkan bekas gigitan.

Saat ini Sora memang belum dilaunching untuk umum, Sora hanya tersedia untuk “red teamers” yakni beberapa yang terpilih untuk mendapatkan umpan balik tentang cara memajukan model agar paling berguna bagi para profesional kreatif. OpenAI juga memberikan akses kepada sejumlah seniman visual, desainer, dan pembuat film untuk memberikan umpan balik.

baca juga buku wajib bagi Content Creator

OpenAI belum memberikan informasi kapan Sora akan tersedia secara luas karena ingin mengambil beberapa langkah penting dalam hal keamanan terlebih dahulu. Ini mencakup memastikan kepatuhan dengan standar keamanan OpenAI yang ada, yang melarang kekerasan ekstrem, konten seksual, citra yang merugikan, pemakaian citra selebriti, dan melanggar hak kekayaan intelektual orang lain. (dikutip dari berbegai sumber untuk www.mastepedia.com)