Showing posts with label d4. Show all posts
Showing posts with label d4. Show all posts

Sunday, March 16, 2025

Berita TV vs Media Sosial: Bertahan atau Tergusur ?

Rektor Institute Media Digital Emtek (IMDE), Totok Amin Soefijanto, Ed.D, menegaskan bahwa berita televisi tetap memiliki peran penting, terutama dalam menghadapi maraknya berita hoaks yang beredar di media sosial. Menurutnya, berita TV menjadi acuan utama dalam menangkal disinformasi yang semakin sering muncul setiap waktu. Hal ini disampaikannya dalam webinar bertema “Berita TV di Tengah Pusaran Media Sosial” yang diselenggarakan oleh Program Studi Produksi Media IMDE pada Jumat, 14 Maret 2025.


Acara ini menghadirkan Fitri Diani, Dept Head News INDOSIAR sekaligus dosen IMDE, sebagai pembicara utama. Webinar ini juga dipandu oleh mahasiswa IMDE, Anita Sari Simatupang, dan diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan. Rektor IMDE memberikan apresiasi kepada Teguh Setiawan, Direktur Program Vokasi IMDE, beserta timnya atas penyelenggaraan acara ini.

baca juga Membuat Kartun Dengan Wajah Kita

Totok menyoroti bahwa media sosial yang awalnya diharapkan menjadi wadah jurnalisme warga yang cepat dan akurat, justru menjadi lahan subur bagi penyebaran berita palsu. Data dari Tim AIS Subdit Pengendalian Konten Ditjen Aptika Kominfo menunjukkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 46% dari 1.923 berita hoaks yang tersebar berkaitan dengan penipuan. Ia menekankan bahwa masyarakat, terutama mereka yang kurang berpendidikan dan anak-anak, menjadi sasaran utama dari berita yang menyesatkan ini.

Sebagai bentuk tanggung jawab, IMDE berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan teknologi media digital secara lebih bijak dan bertanggung jawab. Kampus ini juga mendukung upaya pemerintah dalam menangkal berita hoaks serta meningkatkan literasi media di seluruh lapisan masyarakat. Totok menegaskan bahwa dengan keterlibatan akademisi, semakin banyak keluarga dan individu yang lebih sadar media dan tidak mudah terpengaruh oleh berita sensasional atau menyesatkan.



Berita Televisi di Tengah Perubahan Media

Dalam kesempatan yang sama, Fitri Diani menekankan bahwa di tengah pesatnya perkembangan media sosial, berita televisi harus terus berinovasi agar tidak mengalami nasib serupa dengan media cetak yang telah banyak mengalami kemunduran. Ia percaya bahwa berita TV di Indonesia masih memiliki peluang berkembang dengan memanfaatkan teknologi serta strategi kreatif dalam penyajian berita.

Menurut Fitri, televisi masih memiliki keunggulan dari segi kredibilitas di mata pemirsa. Namun, untuk tetap relevan, jurnalis televisi harus mampu menyajikan berita dengan format yang lebih menarik dan juga memanfaatkan platform digital, termasuk media sosial. Ia menekankan bahwa seorang jurnalis kini tidak hanya bertugas melaporkan peristiwa, tetapi juga harus memiliki kemampuan membuat konten multimedia yang sesuai dengan perkembangan zaman.

baca juga Peluang Lulusan D4 Produksi Media

Fitri menambahkan bahwa berita televisi yang diproduksi dengan standar profesional dan bertanggung jawab tetap memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu, televisi yang berhasil mengadopsi teknologi baru dan memanfaatkan berbagai platform digital dapat bertahan, meskipun harus berbagi pendapatan iklan dengan media berbasis internet.

Namun demikian, ia juga mengingatkan bahwa industri berita televisi menghadapi tantangan berat. Posisi televisi sebagai media komunikasi massa berbasis audiovisual kini semakin tergerus oleh perkembangan media sosial berbasis internet yang lebih cepat dan interaktif.

Adaptasi Berita Televisi di Era Digital

Teguh Setiawan, Direktur Pendidikan Vokasi dan Kaprodi Produksi Media IMDE, mengakui bahwa berita televisi menghadapi tantangan besar dengan meningkatnya dominasi media sosial dalam penyebaran informasi. Perubahan pola konsumsi berita menuntut televisi untuk menyesuaikan diri tanpa mengorbankan kualitas dan kredibilitasnya.

baca juga Karya Mahasiswa Promed

Melalui webinar ini, Teguh berharap para peserta, baik mahasiswa, akademisi, maupun praktisi media, dapat memahami tantangan dan peluang yang dihadapi berita televisi di era digital. Ia juga berharap diskusi yang berlangsung dapat menjadi sarana berbagi wawasan dan menemukan solusi agar berita TV tetap dipercaya dan relevan di tengah perubahan lanskap media.

Sertifikat Webinar

Materi Webinar

Saturday, March 8, 2025

Strategi Storytelling, Bikin Konten Jadi Amazing

Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D, menilai bahwa tema "Strategi Storytelling Bikin Content Jadi Amazing" sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. Kemampuan dalam storytelling menjadi krusial karena banyaknya konten digital yang bergantung pada teknik ini.

"Kemampuan storytelling masih jarang diasah di jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Padahal, di negara maju, keterampilan ini sudah ditanamkan sejak usia dini, bahkan mulai dari taman kanak-kanak," ujar Totok saat membuka webinar bertema "Strategi Storytelling Bikin Content Jadi Amazing" yang diselenggarakan oleh Program Studi Produksi Media IMDE pada Jumat (07/03/2025).



flyer webinar

Lebih lanjut, Totok menegaskan bahwa storytelling tidak hanya berperan dalam pembuatan konten digital, tetapi juga bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti negosiasi bisnis dan penyusunan laporan agar lebih menarik dan mudah dipahami.

baca juga Prodi Produksi Media, matkul dan prospek lulusannya

Mengutip penelitian Go-Globe tahun 2022, Totok menyebutkan bahwa 75% pelanggan menginginkan elemen cerita dalam kampanye pemasaran merek. Selain itu, penggunaan storytelling dalam sebuah narasi membuat merek 22 kali lebih mudah diingat oleh konsumen. Di industri film, kemampuan ini juga menjadi faktor kunci kesuksesan.

"Kemampuan storytelling akan semakin dibutuhkan dalam lima tahun ke depan, terutama seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap film," tambahnya.

Totok berharap para peserta webinar dapat menghasilkan karya-karya storytelling berkualitas untuk memperkuat industri kreatif. Semakin berkembang storytelling, semakin maju pula industri kreatif, budaya, dan perekonomian bangsa.



Moderator Webinar

Lebih dari Sekadar Konten

Webinar "Strategi Storytelling Bikin Content Jadi Amazing" menghadirkan Gadis Hilmi Nabiilah Rose, seorang jurnalis CNN, dosen, sekaligus alumni IMDE, sebagai narasumber utama. Acara ini dipandu oleh Restu Putria Nabila (Naren), mahasiswa semester IV Produksi Media.

Webinar ini diinisiasi oleh Direktur Pendidikan Vokasi sekaligus Kaprodi Produksi Media, Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom. Dari 561 peserta yang mendaftar, sebanyak 410 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia bergabung secara daring melalui Zoom dan YouTube dalam format hybrid.

Menurut Gadis, memahami strategi storytelling tidak sekadar tentang teknik bercerita, tetapi juga mencakup riset, pengembangan cerita, serta penyesuaian dengan kebutuhan audiens. Media yang dipilih untuk menyampaikan cerita juga berpengaruh besar terhadap keterlibatan dan respons audiens.

"Storytelling bukan hanya tentang konten di media sosial. Menuliskan pengalaman pribadi dalam jurnal, menyampaikan pesan moral kepada orang lain, atau mengajarkan etika kepada anak-anak juga merupakan bentuk storytelling," jelas Gadis.

Ia menambahkan bahwa pemilihan media, cara penyampaian, serta target audiens harus selaras dengan isi cerita agar pesan yang disampaikan lebih efektif.
 
Storytelling untuk Membuat Konten Lebih Menarik

Di sisi lain, Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom, menekankan bahwa storytelling adalah kunci untuk membuat konten digital lebih menarik dan berkesan. Dengan pendekatan ini, pesan dapat lebih mudah dipahami, diingat, serta mampu membangun hubungan emosional dengan audiens.

"Di era digital, storytelling tidak terbatas pada satu media saja, tetapi bisa dikembangkan ke berbagai platform seperti video, podcast, media sosial, hingga game. Konsep ini dikenal sebagai Transmedia Storytelling," jelas Teguh.

Dalam mata kuliah Transmedia Storytelling di Program Studi Produksi Media, mahasiswa belajar bagaimana mengembangkan cerita agar dapat menjangkau berbagai platform secara efektif. Dengan keterampilan ini, mereka tidak hanya bisa menciptakan konten yang viral, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang.

sumber : SHnet

Thursday, January 2, 2025

10 Tren di Dunia Sosmed Tahun 2025

Tahun 2025 telah membawa wajah baru dalam dunia media sosial, di mana teknologi semakin mengintegrasikan kehidupan sehari-hari dan mendorong kreativitas penggunanya. Media sosial di dunia pemasaran digital berubah dengan cepat. Hal yang populer sekarang belum tentu masih cocok digunakan beberapa tahun lagi. Karena itu, penting banget bagi pemasar untuk terus menyesuaikan strategi mereka. Berikut adalah 10 prediksi tentang bagaimana media sosial akan berubah di tahun 2025. 



1.      Video Pendek Akan Terus Mendominasi

Video pendek di platform seperti TikTok dan Instagram Reels terbukti sangat populer. Diperkirakan, tren ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025, bahkan semakin menarik dengan tambahan fitur-fitur interaktif yang inovatif.

baca juga kreatif dengan AI

2.      Peningkatan Konten Berbasis AI
Kecerdasan buatan akan semakin dominan dalam proses pembuatan konten. Mulai dari artikel, desain grafis, hingga video, AI mampu menghasilkan karya yang lebih kreatif, relevan, dan sesuai kebutuhan audiens. Teknologi ini juga memungkinkan personalisasi konten dalam skala besar, menjadikannya lebih menarik dan efektif.

3.      Pentingnya Keaslian Konten

Walaupun teknologi makin canggih, orang sekarang lebih suka konten yang asli dan jujur, tanpa banyak filter atau editan. Tren ini bikin kreator kecil dengan gaya unik dan orisinal punya peluang lebih besar untuk dikenal. Kejujuran dan transparansi dalam konten akan menjadi nilai jual utama untuk membangun kepercayaan audiens.

4.      Peningkatan Live Streaming

Live streaming memungkinkan audiens berinteraksi langsung dengan kreator atau brand. Fitur seperti live chat, polling, atau Q&A membuat pengalaman lebih personal dan engaging.

5.      Konten yang Berfokus pada Edukasi

Konten edukasi di era digital juga semakin diminati, terutama melalui platform media sosial. Platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan LinkedIn menjadi ruang populer untuk menyajikan konten edukasi. Dengan format video pendek atau carousel, pengguna bisa belajar kapan saja, bahkan di waktu senggang.

baca juga D4 Produksi Media

6.      Konten Berbasis Cerita 

Storytelling tetap menjadi cara paling efektif untuk menarik perhatian dan membangun hubungan dengan audiens.

7.      Tren Sustainability di Konten

Isu keberlanjutan semakin menjadi sorotan. Pengguna media sosial tidak hanya tertarik pada produk, tetapi juga pada cerita di baliknya, seperti proses ramah lingkungan atau kontribusi terhadap sosial. Brand yang menunjukkan kesadaran terhadap isu ini mendapat tempat di hati audiens.

8.      Peningkatan Penggunaan UGC (User-Generated Content)

UGC (User-Generated Content) atau Konten yang Dihasilkan Pengguna tetap menjadi tren besar di dunia media sosial pada 2025. UGC mengacu pada konten yang dibuat dan dibagikan oleh pengguna platform, bukan oleh brand atau perusahaan. Tren ini memiliki banyak keuntungan dan berkembang pesat.

9.      Visual Lebih Dinamis dan Kreatif

Visual tetap menjadi elemen yang sangat penting di dunia media sosial pada 2025, karena audiens semakin menginginkan konten yang menarik secara visual dan mudah dicerna. Tren ini semakin berkembang dengan adopsi teknologi dan inovasi dalam desain.

10.  Personalisasi Konten

Personalisasi konten terus menjadi tren utama di dunia media sosial dan pemasaran digital pada 2025. Dengan semakin banyaknya data yang tersedia tentang preferensi dan kebiasaan pengguna, brand dan kreator bisa menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan sesuai dengan keinginan audiens.

 

 

 


Sunday, December 29, 2024

"Jangan Pekerjakan Manusia" Iklan ArtisanAI yang bikin Gempar

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia kembali digemparkan oleh sebuah iklan kontroversial dari perusahaan AI berbasis di Amerika. Dengan pesan mencolok, “Jangan Pekerjakan Manusia Lagi,” iklan ini memancing berbagai reaksi dari publik, mulai dari kekaguman hingga kecaman. 



Iklan tersebut dirilis oleh ArtisanAI, sebuah perusahaan yang fokus pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan untuk berbagai sektor, termasuk kreatif, pemasaran, hingga manajemen bisnis. Dalam iklannya, ArtisanAI menonjolkan efisiensi, kecepatan, dan biaya rendah dari teknologi AI mereka dibandingkan tenaga kerja manusia. 

baca juga Tips membuat prompt

Pesan Kontroversial di Balik Iklan

ArtisanAI mengklaim bahwa solusi mereka mampu menggantikan manusia dalam banyak pekerjaan, khususnya di bidang kreatif seperti desain, penulisan, hingga produksi video. Mereka menyebutkan bahwa AI tidak hanya lebih cepat, tetapi juga bebas dari kesalahan manusiawi seperti kelelahan, emosi, atau keterbatasan kreativitas. 

Namun, slogan “Jangan Pekerjakan Manusia Lagi” menjadi bahan diskusi hangat. Banyak yang menilai langkah ArtisanAI sebagai serangan langsung terhadap tenaga kerja manusia, terutama di sektor kreatif yang kerap dianggap tak tergantikan oleh mesin. 

baca juga ChatGPT di Whatsapp

Pro dan Kontra di Masyarakat

Bagi sebagian pihak, iklan ini dianggap sebagai gambaran masa depan yang tidak terhindarkan. Pendukung teknologi berpendapat bahwa AI memang dirancang untuk meringankan pekerjaan manusia dan meningkatkan produktivitas. 

Namun, kritik keras datang dari berbagai organisasi pekerja dan pemerhati hak tenaga kerja. Mereka menganggap ArtisanAI tidak peka terhadap isu pengangguran yang semakin tinggi akibat otomatisasi. Bahkan, beberapa kreator ternama menyebut iklan ini sebagai ancaman terhadap eksistensi seni dan pekerjaan berbasis human touch. 

Dampaknya pada Industri Kreatif

Iklan ArtisanAI juga memicu perdebatan tentang peran AI dalam industri kreatif. Apakah AI mampu menggantikan kreativitas manusia sepenuhnya? Ataukah teknologi ini hanya akan menjadi alat pendukung bagi para pekerja? 

Meskipun AI terbukti unggul dalam efisiensi, banyak yang percaya bahwa kreativitas manusia tetap memiliki keunikan yang sulit direplikasi. Namun, kenyataan bahwa perusahaan besar kini mulai beralih ke solusi AI menunjukkan bahwa perubahan besar sedang terjadi.

Prodi Produksi Media

Masa Depan Industri Kreatif: Kolaborasi atau Kompetisi?

Meski Artisan AI mencoba mempromosikan dominasi teknologi, kenyataannya adalah manusia dan AI memiliki potensi untuk berkolaborasi. AI dapat mempercepat proses produksi, tetapi ide, emosi, dan empati yang melekat pada manusia tetap menjadi elemen yang sulit digantikan.

Sebagai contoh, mahasiswa IMDE dapat menggunakan berbagai tools AI untuk membantu dalam mencari ide, membuat desain ataupun membuat konten pendek, sementara fokus mereka tetap pada pengembangan konsep kreatif yang unik. Dengan demikian, kolaborasi ini dapat menghasilkan karya yang tidak hanya efisien, tetapi juga memiliki nilai seni yang mendalam.

Friday, November 29, 2024

Peluang Karier Lulusan D4 yang Menjanjikan di Era Digital

Kalau dulu jenjang pendidikan sarjana alias S1 jadi primadona, sekarang D4 (Diploma 4) mulai unjuk gigi sebagai pilihan pendidikan yang nggak kalah menarik. Kenapa? Karena lulusan D4 nggak cuma dibekali teori, tapi juga keterampilan praktis yang bikin mereka lebih siap kerja. Di era digital ini, lulusan D4 punya peluang besar untuk sukses, apalagi dengan kebutuhan industri yang makin spesifik.


baca juga S1 Versus D4

Apa Sih D4 Itu?

D4 itu sederhananya adalah kombinasi sempurna antara teori dan praktik. Jenjang ini setara dengan S1, tapi fokusnya lebih ke keterampilan teknis yang dibutuhkan langsung di dunia kerja. Jadi, lulus D4, kamu nggak cuma punya gelar, tapi juga jam terbang yang bikin perusahaan yakin sama skill kamu.

Keunggulan Lulusan D4

Kenapa lulusan D4 makin diminati? Ini dia alasannya:

  1. Siap Kerja: Dengan kurikulum berbasis praktik, lulusan D4 udah terbiasa menghadapi tantangan dunia kerja.
  2. Kualifikasi Setara S1: Posisi yang butuh gelar sarjana juga bisa diisi oleh lulusan D4.
  3. Fokus Industri: Pendidikan D4 dirancang sesuai kebutuhan pasar, jadi skill-nya langsung relevan.

Peluang Karier Lulusan D4 Produksi Media: Siap Eksis di Era Digital!

Industri media terus berkembang pesat, apalagi di era digital ini. Dengan semakin banyaknya platform media, baik itu televisi, digital streaming, maupun media sosial, kebutuhan akan tenaga profesional di bidang produksi media pun meningkat. Lulusan D4 Produksi Media hadir sebagai solusi, menawarkan keahlian teknis yang solid dan pemahaman mendalam tentang industri kreatif.

Berikut ini adalah gambaran peluang karier bagi lulusan D4 Produksi Media yang semakin menjanjikan:

1. Industri Televisi dan Penyiaran

Televisi tetap menjadi salah satu media utama yang membutuhkan tenaga profesional, terutama dengan tren multi-platform broadcasting. Lulusan D4 Produksi Media punya peluang besar untuk berkarier di sini, seperti:

  • Produser Program TV: Merancang, mengelola, dan memproduksi program yang menarik dan sesuai dengan target audiens.
  • Video Editor: Mengolah materi visual menjadi tayangan berkualitas tinggi.
  • Scriptwriter: Menulis naskah kreatif untuk program TV.
  • Director (Penyutradaraan): Mengarahkan kru dan talent untuk menghasilkan tayangan yang berkualitas.

2. Konten Digital dan Media Online

Revolusi digital membuka peluang baru bagi lulusan D4 Produksi Media. Banyak perusahaan mencari tenaga ahli untuk memenuhi kebutuhan konten di platform digital. Peluang yang bisa digarap antara lain:

  • Content Creator Profesional: Membuat konten yang menarik di YouTube, Instagram, TikTok, atau media digital lainnya.
  • Digital Producer: Mengelola dan memproduksi konten untuk media online dan streaming platform.
  • Live Streaming Specialist: Menangani teknis produksi acara live, seperti webinar, konser online, atau event virtual.
  • Social Media Manager: Mengelola strategi konten media sosial perusahaan atau brand.

3. Wirausaha di Bidang Media

Banyak lulusan D4 Produksi Media yang akhirnya memilih jalan sebagai pengusaha. Dengan keahlian yang dimiliki, mereka bisa membangun bisnis di bidang kreatif, seperti:

  • Production House: Menyediakan jasa produksi video untuk klien korporat atau individu.
  • Konsultan Media: Membantu perusahaan atau individu dalam membuat konten kreatif yang efektif.
  • Freelance Videographer/Photographer: Menawarkan jasa pembuatan video dan foto untuk berbagai kebutuhan.

Tantangan Lulusan D4

Meski peluangnya besar, ada tantangan juga. Salah satunya, masih ada yang belum paham keunggulan D4 dibanding S1. Tapi, ini justru jadi kesempatan buat kamu sebagai lulusan D4 untuk menunjukkan bahwa skill kamu nggak kalah bersaing.

baca juga D4 Produksi Media

Kesimpulan

Lulusan D4 punya masa depan yang cerah, apalagi di era digital. Dengan kombinasi keterampilan teknis dan pengalaman praktik, lulusan D4 cocok banget buat memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.

Jadi, kalau kamu mau jadi profesional yang siap kerja, nggak ada salahnya pilih jenjang D4. Kamu siap jadi bagian dari perubahan?

Sunday, November 10, 2024

Kuliah di IMDE kampusnya Emtek, Spesial Program Early Bird Diskon 60 % Sampai Lulus

Kalau kamu suka dunia kreatif, konten, dan media digital, kuliah di IMDE (Institut Media Digital Emtek) bisa jadi pilihan keren buat masa depan kamu. Di zaman yang serba digital kayak sekarang, dunia kreatif lagi naik daun, dan IMDE bakal bantu kamu siap masuk ke industri ini. Yuk, simak kenapa IMDE itu tempat yang pas banget buat kamu!




Kenapa Kuliah di IMDE Itu Keren?

IMDE dirancang untuk menjawab kebutuhan dunia kerja di bidang media, produksi digital, dan hiburan. Kuliah di IMDE bukan hanya sekadar mengejar gelar, tetapi juga membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis, wawasan terkini, dan pengalaman langsung yang sangat dibutuhkan di dunia kreatif saat ini. Dengan kurikulum yang fokus pada media, produksi digital, dan bisnis kreatif, mahasiswa akan dipersiapkan untuk menghadapi berbagai tantangan di industri ini.

baca juga IMDE Adaptif, Kreatif, Kompetitif

Kuliah di IMDE nggak cuma soal belajar di kelas, tapi kamu bakal langsung praktek bikin konten, start up bisnis, sampai nyutradarain proyek sendiri. Keren kan? Kamu bakal diajarin pakai peralatan yang sama dengan yang dipakai di industri profesional. Jadi, lulus nanti kamu udah siap kerja atau bahkan bikin proyek sendiri!

Program Studi yang Kekinian

IMDE punya program studi yang pas banget buat kamu yang tertarik sama produksi konten, kajian film, seni pertunjukan, atau bisnis digital. Program studinya juga fokus banget sama hal-hal yang lagi tren, jadi kamu bisa stay up-to-date sama perkembangan industri kreatif. Saat ini IMDE memiliki 5 Program Studi, yakni Produksi Media (D4), Komunkasi Massa (D3), Kajian Film, TV, & Media (S1), Bisnis Digital (S1), dan Produksi Entertainmen (S1)

baca juga Mengenal Prodi Produksi Media (D4)

Fasilitas dan Pengalaman Nyata

IMDE punya fasilitas lengkap seperti studio produksi, lab computer, beragam peralatan produksi serta fasilitas studio di lingkungan Emtek City yang dapat digunakan sebagai tempat praktik. Kamu akan sering mengerjakan proyek langsung, kolaborasi bareng teman-teman dari jurusan lain, dan dibimbing oleh dosen yang punya pengalaman di industri kreatif. Ini bikin kamu terbiasa dengan tantangan yang ada di dunia kerja nanti.

Siap Jadi Profesional Kreatif

Setelah lulus dari IMDE, kamu bisa bekerja di berbagai bidang kreatif seperti pembuat konten, video streamer, actor atau bahkan punya bisnis sendiri di bidang media. IMDE juga punya banyak koneksi di industri, jadi kamu punya kesempatan untuk magang dan memperluas jaringan.

baca juga Beda S1 dan D4

Industri Kreatif yang Menjanjikan

Industri kreatif di Indonesia, seperti film, musik, dan konten digital, lagi berkembang banget. Banyak peluang terbuka buat kamu yang punya skill di bidang ini.  Apalagi pemerintah juga lagi support penuh industri kreatif. Jadi, masa depan di dunia kreatif ini cerah banget! Jadi, lulusan IMDE punya peluang besar untuk sukses di bidang ini.

Program Early Bird, Diskon 60% sampai lulus

Program Early Bird memberikan diskon biaya kuliah sebesar 60% hingga lulus bagi calon mahasiswa yang mendaftar sebelum akhir November 2024! Dengan potongan ini, biaya kuliah yang seharusnya sebesar 14 juta per semester menjadi hanya 5,6 juta. Kesempatan ini terbuka untuk membantu calon mahasiswa mengejar pendidikan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau, sekaligus menyiapkan diri untuk karier masa depan. Manfaatkan promo ini segera dan amankan kursi Anda di program studi impian dengan biaya yang lebih ringan!

baca juga Beragam Beasiswa IMDE

IMDE: Tempat Kamu Berkembang dan Berkarya

Kuliah di IMDE bukan cuma soal belajar, tapi tempat kamu buat berkembang, eksplorasi ide, dan jadi kreator masa depan. Di sini, kamu bakal diajak buat bikin karya yang nggak cuma keren tapi juga relevan buat industri kreatif, baik di Indonesia atau internasional.

Jadi, kalau kamu punya mimpi besar di dunia kreatif, IMDE adalah langkah pertama buat mewujudkannya. Let's create the future together!

 



Thursday, October 24, 2024

Ingin Menjadi Bagian Industri Kreatif di Era Digital? Kuliah di IMDE

Dunia kreatif saat ini berkembang pesat, mulai dari produksi konten, film, televisi, hingga bisnis digital. Semua aspek kehidupan kini dipengaruhi oleh kreativitas, dan di sinilah Institut Media Digital EMTEK (IMDE) hadir sebagai tempat yang tepat bagi generasi muda yang ingin terlibat langsung dalam industri kreatif. Berada di bawah naungan grup media raksasa EMTEK, IMDE menawarkan program studi yang mendukung pengembangan potensi kreatif dan profesional di bidang media dan digital.




Bagi kamu yang memiliki mimpi untuk berkarir di industri kreatif, berikut beberapa alasan mengapa IMDE bisa menjadi pilihan terbaik.

baca juga Prodi keren dan banyak peminatnya

Kampus kreatif masa depan

IMDE memiliki beberapa program studi unggulan yang relevan dengan kebutuhan dunia kreatif saat ini. Kamu bisa memilih program studi yang paling sesuai dengan passion dan bakatmu:

·         Produksi Media: Prodi yang menghasilkan lulusan sarjana terapan profesional yang mampu berkiprah di industri kreatif dalam bidang produksi media. Memiliki kompetensi dalam membuat perencanaan, memroduksi, dan mampu mengevaluasi konten media untuk berbagai platform. 

·         Kajian Film, TV, & Media: yang mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi profesional yang kreatif dan kritis dalam industry film, televisi dan media.

·         Produksi Entertainment: Di sini, kamu belajar  mempelajari tentang berbagai keilmuan di bidang Produksi Entertainmen, baik itu seni teater, musik, tari, dan seni pertunjukan lainnya. 

·         Bisnis Digital: Prodi ini mengajarkan dalam merancang dan menjalankan bisnis yang berbasis digital. Ilmu yang akan diperoleh merupakan perpaduan dari manajemen, bisnis, teknik informatika, dan sistem informasi. 

·         Komunikasi Massa: Ahli Madya di bidang penyiaran, periklanan dan media digital yang terampil dalam membuat konten kreatif yang bisa dipakai dalam acara televisi atau media massa lainnya, ditambah dengan bekal ilmu periklanan seperti copywriting, strategi pemasaran, produksi iklan.

baca jugaBeda gelar S.Tr.I.Kom dan S.I.Kom

Belajar Langsung dari Industri

Salah satu keunggulan IMDE yang sulit disaingi kampus lain adalah kedekatannya dengan industri. Sebagai bagian dari EMTEK Group yang membawahi SCTV, Indosiar, Mentari, Moji dan berbagai platform digital lainnya, mahasiswa IMDE mendapatkan pengalaman praktis yang nyata. Ini termasuk kesempatan magang, kolaborasi dalam produksi, dan networking langsung dengan para profesional di industri kreatif.

Bayangkan, saat kuliah, kamu bisa terlibat dalam produksi konten untuk platform besar, atau bahkan berpartisipasi dalam acara yang disiarkan secara nasional. Ini bukan hanya pengalaman, tetapi langkah awal untuk menjejakkan kakimu dalam dunia industri kreatif.

Lokasi Kampus dalam lingkungan industri

IMDE memiliki keunggulan unik karena berlokasi di lingkungan kompleks Indosiar-SCTV, yang memberikan mahasiswa akses langsung ke industri media dan hiburan. Dengan fasilitas profesional yang digunakan oleh dua stasiun televisi nasional, mahasiswa dapat belajar dalam suasana nyata dunia kerja, mulai dari produksi konten, penyutradaraan, hingga penyiaran. Selain itu, kedekatan dengan Indosiar dan SCTV membuka peluang magang, kolaborasi, serta pengalaman langsung di lapangan, menjadikan IMDE tempat yang ideal untuk membangun jaringan dan keterampilan yang relevan dengan industri kreatif dan media

Kurikulum yang Selalu Update dengan Perkembangan Industri

Di dunia kreatif, teknologi dan tren terus berubah. IMDE menyadari hal ini dan selalu memperbarui kurikulum agar mahasiswa mendapatkan materi yang relevan dengan perkembangan industri terkini. IMDE juga mendorong kolaborasi antar mahasiswa dari berbagai prodi, agar terbiasa bekerja dalam tim lintas disiplin—persis seperti yang terjadi di dunia industri kreatif yang sesungguhnya.

lihat juga media sosial produksi media

Menjadi Bagian dari Komunitas Kreatif yang Berkembang

Kreativitas tidak hanya muncul dari proses belajar di kelas, tapi juga dari lingkungan yang mendukung. Di IMDE, kamu akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat dan semangat yang sama dalam menciptakan karya. Kolaborasi, pertukaran ide, dan dukungan antar mahasiswa menjadi bagian penting dari pengalaman kuliah di sini.

Dengan bergabung di berbagai kegiatan kampus, seperti Fotografi, Videografi, Bropela, dan  Kesenian. Kamu akan merasa menjadi bagian dari komunitas kreatif yang dinamis dan terus berkembang.

Prospek Karier yang Cerah di Industri Kreatif

IMDE tidak hanya membekali mahasiswanya dengan keterampilan teknis dan kreatif, tetapi juga membuka jalan untuk karier yang sukses. Lulusan IMDE memiliki peluang besar untuk bekerja di berbagai bidang kreatif, mulai dari perusahaan media besar, PH, startup teknologi, hingga membangun bisnis kreatif sendiri.

Kedekatan IMDE dengan industri juga memastikan kamu mendapatkan akses eksklusif ke peluang kerja, proyek kolaboratif, dan jaringan profesional yang luas. Lulusan IMDE siap bersaing di dunia kerja karena sudah memiliki portofolio dan pengalaman yang nyata selama masa studi.

Prodi Produksi Media: Menjawab Kebutuhan Konten di Era Digital

Di era digital, kebutuhan akan konten yang menarik, berkualitas, dan relevan semakin tinggi. Berbagai platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, hingga layanan streaming membutuhkan konten yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga memiliki nilai produksi yang baik. Inilah mengapa Prodi Produksi Media menjadi sangat dibutuhkan.

Di tengah pesatnya perkembangan digital, storytelling melalui video menjadi alat penting dalam pemasaran dan komunikasi. Lulusan prodi ini memiliki peluang karier yang luas, mulai dari produser konten, videografer, hingga editor, di industri media, hiburan, dan periklanan, serta berperan penting dalam produksi konten orisinal di platform streaming.

 

 

 

 



Tuesday, October 22, 2024

Revolusi Broadcast: Peluang Emas di Tengah Tantangan Era Digital

Di era digital seperti sekarang, dunia broadcast telah mengalami perubahan yang sangat pesat. Dari TV tradisional hingga layanan streaming dan podcasting, industri ini menawarkan peluang besar bagi siapa saja yang tertarik. Tapi, di balik semua peluang itu, tentu ada tantangan yang harus dihadapi. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang profesi, peluang, dan tantangan yang ada di dunia broadcast!




Apa Itu Dunia Broadcast?

Broadcast adalah proses menyebarkan informasi atau hiburan melalui media massa seperti televisi, radio, atau platform digital. Bayangkan, program yang kamu tonton di TV atau podcast yang kamu dengarkan setiap pagi, semua itu adalah hasil dari kerja keras tim broadcast. Teknologi yang digunakan dalam penyiaran ini juga terus berkembang, dari siaran analog hingga digital, dan sekarang, semakin banyak orang beralih ke OTT (Over The Top) seperti Netflix, YouTube, dan layanan streaming lainnya.


Profesi-Profesi Menarik di Dunia Broadcast

Industri broadcast nggak hanya soal tampil di depan kamera, lho! Banyak profesi lain yang berperan penting di balik layar. Beberapa di antaranya adalah:

Produser

Profesi sebagai produser memiliki peran kunci dalam kesuksesan sebuah acara televisi. Produser bertanggung jawab atas keseluruhan proses produksi, mulai dari perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Dalam kesehariannya, produser memastikan kelengkapan siaran, memberi pengarahan kepada kru, memantau jalannya acara, dan mengevaluasi hasil produksi. Dengan tanggung jawab yang besar ini, kemampuan leadership yang baik sangat diperlukan agar produser dapat mengelola tim produksi secara efektif.

Program Director (PD)

Program Director memiliki tanggung jawab dalam mengawasi aspek kreatif dari sebuah acara atau film di bawah produser. Mereka berwenang untuk menentukan bagaimana jalannya acara tersebut. Selain itu, Director juga bertugas memastikan bahwa naskah yang telah dibuat diimplementasikan sesuai dengan proses pengambilan gambar.


Cameraman

Profesi ini bisa dibilang sebagai salah satu peran paling penting dalam produksi acara televisi. Tidak akan ada tayangan televisi tanpa adanya cameraman atau kamerawan. Seorang cameraman bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera. Biasanya, cameraman suatu acara tidak bekerja sendirian,tetapi terdiri dari beberapa tim.

Script Writer

Pekerjaan ini cocok bagi kamu yang memiliki kemampuan menulis. Penulis naskah atau script writer bertugas untuk menulis naskah yang akan ditayangkan. Selain memiliki kemampuan menulis yang baik, scriptwriter juga harus kreatif dan mampu bekerja sesuai deadline. Namun untuk acara di TV yang sebagian besar formatnya nondrama posisi ini juga disebut Creative Writer.

dan masih banyak profesi lainnya...Semua profesi ini saling bekerja sama untuk menghasilkan program yang kita nikmati sehari-hari, dari berita hingga acara hiburan.


Peluang di Dunia Broadcast

Dengan perkembangan teknologi, dunia broadcast semakin terbuka bagi siapa saja yang punya kreativitas. Beberapa peluang menarik antara lain:Konten Digital: Banyak orang sekarang lebih sering menonton konten lewat YouTube atau platform streaming. Ini membuka peluang bagi content creator yang ingin membuat program sendiri tanpa bergantung pada stasiun TV besar.

Freelance: Banyak profesi di dunia broadcast bisa dikerjakan dari mana saja. Misalnya, editor video, penulis naskah, atau motion graphic designer bisa bekerja secara remote atau freelance.

Global Audience: Internet memungkinkan kita untuk menjangkau penonton dari seluruh dunia, sehingga peluang untuk mendapatkan audiens lebih besar.

Monetisasi: Platform seperti YouTube atau podcast memberikan kesempatan bagi kreator untuk menghasilkan uang dari iklan, sponsorship, atau donasi dari penonton.
Tantangan di Dunia Broadcast

Tentu, dunia broadcast tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah persaingan yang ketat. Dengan banyaknya platform dan kreator konten, kamu harus punya ide yang unik dan menarik agar bisa bersaing. Selain itu, teknologi yang terus berkembang menuntut para profesional di bidang ini untuk selalu belajar dan beradaptasi dengan software dan peralatan baru.

Tantangan lainnya adalah perubahan kebiasaan konsumsi konten. Dulu, kita lebih sering menonton TV di rumah, tapi sekarang banyak yang beralih ke ponsel untuk menonton konten on-demand. Hal ini membuat banyak stasiun TV atau media tradisional harus berpikir ulang tentang cara mereka menyajikan konten.


Tren Masa Depan di Dunia Broadcast

Ke depannya, dunia broadcast akan semakin menarik dengan adanya teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR). AI bisa digunakan untuk menganalisis audiens dan membuat konten yang lebih personal, sementara VR dan AR memberikan pengalaman menonton yang lebih interaktif. Selain itu, konten interaktif dan berbasis komunitas diprediksi akan semakin digemari.

Kuliah di Produksi Media Menghadapi Tantangan Digitalisasi

Dengan perkembangan industri broadcast yang pesat dan berbagai peluang yang muncul, seperti konten digital, streaming, dan pekerjaan freelance, berkuliah di Prodi Produksi Media menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan meraih peluang tersebut. Di prodi ini, kamu akan belajar keterampilan teknis dari praproduksi, produksi, sampai pascaproduksi, seperti merancang naskah, pengoperasian kamera, editing video, hingga manajemen produksi, yang semuanya sangat dibutuhkan di dunia broadcast modern. Selain itu, kamu juga akan dilatih untuk berpikir kreatif dan beradaptasi dengan teknologi baru seperti live streaming dan platform OTT (Over The Top), yang memungkinkan kamu menjadi kreator atau profesional broadcast siap bersaing di pasar globa

Saturday, October 12, 2024

Film Unggulan Bioskop Kenapa Belum Tayang di TV? Berikut Alasannya

Kenapa Film Unggulan Belum Tayang di TV? Ini Penjelasan tentang Hold Back Period

Pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa film yang lagi hits di bioskop belum juga tayang di TV atau layanan streaming favoritmu? Nah, salah satu penyebab utamanya adalah yang disebut Hold Back Period.



Di blog kali ini, kita akan mengupas tuntas apa itu Hold Back Period, mengapa itu diterapkan, dan contoh sederhananya agar kamu lebih paham bagaimana distribusi film bekerja. Yuk, kita mulai!

Apa Itu Hold Back Period?

Hold Back Period adalah waktu tunggu yang diberlakukan oleh distributor konten atau studio produksi sebelum sebuah film atau acara TV bisa dirilis di platform lain setelah perilisan awalnya. Misalnya, setelah sebuah film dirilis di bioskop, akan ada periode tertentu sebelum film tersebut bisa tersedia di layanan streaming, TV berlangganan (cable TV), atau bahkan televisi gratis (free-to-air).

Tujuan utama dari hold back period adalah untuk memaksimalkan keuntungan di setiap fase distribusi. Setiap saluran distribusi (bioskop, streaming, TV) memiliki nilai ekonomi yang berbeda, dan hold back period membantu mengoptimalkan pendapatan dari setiap tahap.

baca juga Peluang lulusan Produksi Media

Mengapa Hold Back Period Diterapkan?

Distribusi film adalah bisnis yang sangat terencana. Studio dan distributor film ingin mendapatkan penghasilan maksimal dari setiap platform di mana film itu ditayangkan. Oleh karena itu, mereka memberlakukan waktu tunggu atau hold back period untuk menghindari penurunan pendapatan di platform pertama (biasanya bioskop) sebelum film masuk ke fase distribusi berikutnya (misalnya layanan streaming atau TV).

Bayangkan jika film yang baru tayang di bioskop langsung tersedia di TV atau layanan streaming. Tentunya banyak orang yang akan memilih menonton di rumah daripada pergi ke bioskop, sehingga pendapatan dari bioskop menurun. Hold back period mencegah hal ini dengan memberi jeda waktu agar orang yang benar-benar ingin menonton lebih awal akan memilih ke bioskop.

Contoh Sederhana Hold Back Period

Biar lebih mudah, kita buat contoh sederhana:

  1. Perilisan di Bioskop

Sebuah film baru dirilis di bioskop pada tanggal 1 Januari. Di tahap ini, orang yang ingin menikmati pengalaman menonton di layar lebar dengan kualitas suara dan gambar terbaik akan menonton di bioskop. Inilah fase distribusi pertama.

  1. Hold Back Period untuk Layanan Streaming

Setelah film tayang di bioskop, biasanya ada hold back period selama 90 hari sebelum film tersebut tersedia di layanan streaming berbayar seperti Netflix atau Disney+. Jadi, film baru bisa kamu tonton di streaming pada tanggal 1 April. Tujuannya agar bioskop mendapatkan waktu eksklusif untuk memaksimalkan keuntungan.

  1. Hold Back Period untuk TV Berlangganan

Setelah film tayang di layanan streaming, hold back period lainnya mungkin diberlakukan sebelum film tersebut ditayangkan di TV berlangganan (seperti HBO atau Fox Movies). Biasanya durasinya sekitar 6 bulan setelah tayang di bioskop, misalnya baru tersedia di TV berlangganan pada bulan Juli.

  1. Hold Back Period untuk Free-to-Air TV

Untuk TV gratis, hold back periodnya bisa lebih lama lagi, biasanya sekitar 12 bulan atau lebih. Jadi, film tersebut baru bisa tayang di TV lokal pada tahun berikutnya, contohnya Januari tahun depan.

Contoh Nyata: Film Blockbuster dan Hold Back Period

Salah satu contoh nyata adalah perilisan film "Avengers: Endgame". Film ini tayang di bioskop pada April 2019, namun baru tersedia di layanan streaming Disney+ sekitar November 2019, sekitar 7 bulan setelah perilisan di bioskop. Setelah itu, film ini baru tersedia di TV kabel beberapa bulan kemudian dan akhirnya di TV gratis setelah lebih dari setahun.

baca juga mata kuliah dan peluang karir

Hold Back Period di Era Digital: Tren Terkini

Di era digital yang semakin berkembang pesat, hold back period mulai beradaptasi. Tren mempercepat distribusi film ke layanan streaming semakin populer, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mengubah perilaku menonton. Kini, beberapa studio memilih merilis film secara simultan di bioskop dan streaming (seperti yang dilakukan oleh Disney dengan "Black Widow"). Ini mengurangi hold back period, tetapi tetap menjaga potensi pendapatan dari berbagai kanal.

 

Kesimpulan

Hold back period adalah strategi distribusi yang bertujuan untuk memaksimalkan pendapatan dari setiap saluran distribusi—bioskop, streaming, TV berlangganan, dan TV gratis. Dengan adanya hold back period, kita bisa melihat bagaimana film-film unggulan tidak langsung muncul di berbagai platform, tapi didistribusikan secara bertahap untuk memaksimalkan keuntungan di tiap tahap.

Jadi, lain kali ketika kamu bertanya-tanya kenapa film favoritmu belum ada di TV atau layanan streaming, sekarang kamu tahu jawabannya: Hold Back Period! 😉

Penjelasan detilnya merupakan materi mata kuliah "Distribusi Media " di Program Studi Produksi Media dengan dosen praktisi dari EMTEK Grup.

 

Sunday, October 6, 2024

Memahami Streaming Protocol, Penting Saat Melakukan Streaming

 

Apa Itu Streaming Protocol dan Mengapa Penting?

Saat ini, hampir setiap orang menikmati konten video di internet, baik melalui platform seperti YouTube, Netflix, atau bahkan siaran langsung di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Semua ini memungkinkan berkat sesuatu yang mungkin tidak banyak diketahui orang, yaitu streaming protocol.

Jadi, apa itu streaming protocol, dan mengapa ia begitu penting dalam dunia digital saat ini? Mari kita bahas lebih dalam.



Apa Itu Streaming Protocol?

Secara sederhana, streaming protocol adalah aturan atau standar yang mengatur bagaimana data video dan audio dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lain melalui internet. Data tersebut dikirimkan dalam bentuk potongan-potongan kecil atau chunks yang kemudian diterima secara real-time oleh perangkat pengguna, seperti smartphone, komputer, atau smart TV.

Tanpa streaming protocol, kamu mungkin tidak akan bisa menikmati video atau audio secara langsung melalui internet. Bayangkan jika kamu harus menunggu video diunduh secara keseluruhan sebelum bisa menontonnya—tentu tidak praktis, bukan?

baca juga Peralatan yang dibutuhkan saat streaming

Bagaimana Streaming Protocol Bekerja?

Proses kerja dari streaming protocol cukup sederhana. Pertama, file video atau audio yang ingin dikirim akan dipecah menjadi potongan-potongan kecil. Setiap potongan ini kemudian dikirimkan melalui jaringan internet ke perangkat pengguna. Pada saat yang sama, protokol juga mengatur bagaimana perangkat penerima memutar potongan video tersebut dengan lancar dan tanpa gangguan.

Sebagai contoh, saat kamu menonton live streaming, video yang kamu tonton sebenarnya terdiri dari potongan-potongan kecil yang dikirim secara real-time dari server ke perangkatmu. Inilah yang memungkinkan kamu untuk menonton video tanpa harus menunggu hingga selesai diunduh.

baca juga Prodi Produksi Media, peluang dan yang dipelajari

Jenis-Jenis Streaming Protocol

Ada beberapa jenis streaming protocol yang sering digunakan dalam industri video streaming. Masing-masing protokol ini memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri.

  1. HLS (HTTP Live Streaming)
    Dikembangkan oleh Apple, HLS adalah salah satu protokol streaming yang paling banyak digunakan saat ini. HLS sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan kualitas video secara otomatis berdasarkan kecepatan internet pengguna, yang dikenal sebagai adaptive bitrate streaming.

  2. RTMP (Real-Time Messaging Protocol)
    RTMP awalnya dikembangkan oleh Adobe untuk Flash Player, tetapi kini banyak digunakan untuk live streaming ke platform seperti YouTube, Facebook Live, dan Twitch. RTMP sangat efektif dalam mengirim data secara real-time dengan latensi yang rendah.

  3. MPEG-DASH (Dynamic Adaptive Streaming over HTTP)
    MPEG-DASH merupakan alternatif dari HLS dan memberikan performa yang stabil di berbagai perangkat dan platform. Protokol ini juga mendukung adaptive bitrate, yang berarti pengalaman menonton tetap mulus meski kecepatan internet berubah-ubah.

baca juga Lowongan Kerja

Mengapa Streaming Protocol Penting?

Tanpa adanya streaming protocol, video online tidak akan bisa berjalan dengan baik. Bayangkan jika kamu menonton video dan setiap 5 detik video tersebut harus di-buffer. Pengalaman menonton pasti akan terganggu, bukan? Inilah fungsi dari protokol streaming—memastikan bahwa video atau audio dapat diputar dengan lancar, bahkan ketika jaringan internet tidak stabil.

Lebih dari itu, streaming protocol juga memungkinkan kita untuk menikmati live streaming. Misalnya, saat kamu menonton pertandingan sepak bola secara langsung atau mengikuti webinar, video yang kamu tonton dikirimkan secara real-time berkat protokol seperti RTMP.

Kesimpulan

Streaming protocol adalah teknologi yang bekerja di balik layar untuk memastikan kita bisa menikmati konten video dan audio di berbagai platform dan perangkat tanpa hambatan. Dari HLS hingga RTMP, masing-masing protokol memainkan peran penting dalam mengirimkan data secara cepat dan efisien, memberikan pengalaman streaming yang lancar dan menyenangkan.

Jika kamu tertarik mempelajari tentang streaming, di Program Studi Produksi Media ada satu mata kuliah yakni Produksi Streaming yang mempelajari bagaimana memahami dan melakukan streaming di berbagai platform. Info detil Program Studi Produksi Media

Friday, September 20, 2024

IShowSpeed dan Seni Membuat Konten yang Menarik di Era Digital

Darren Watkins Jr., atau lebih dikenal sebagai IShowSpeed, adalah YouTuber asal Amerika Serikat yang telah menarik perhatian lebih dari 20 juta pengikut. Fenomena ini menggambarkan bagaimana kesuksesan di dunia digital tidak hanya bergantung pada kualitas teknis semata, tetapi juga keterampilan kreator dalam menciptakan konten yang mampu memikat penonton.


IShowSpeed dikenal dengan gaya penyampaiannya yang ekspresif, seringkali melebih-lebihkan reaksinya saat bermain game dan melakukan
streaming langsung. Kontennya menghadirkan hiburan yang menarik bagi audiens muda, terutama mereka yang menyukai kejutan dan sensasi. Namun, di balik gaya tersebut, ada pemahaman mendalam tentang algoritma dan dinamika media sosial, yang mempengaruhi strategi pembuatan konten di platform seperti YouTube.

baca juga tips membuat konten video

Keberhasilan IShowSpeed tidak hanya berasal dari kecakapan bermain game atau teknis produksi, tetapi juga dari kemampuannya membangun koneksi emosional dengan audiens. Kreator konten seperti dia memahami pentingnya kepribadian dan orisinalitas untuk membedakan diri dari jutaan kreator lainnya.

Namun, IShowSpeed juga menghadapi tantangan terkait etika dalam kontennya, di mana beberapa videonya memicu kritik karena dianggap tidak pantas. Hal ini mengingatkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam dunia kreator konten, terutama dalam menjaga keseimbangan antara hiburan dan batasan moral.

baca juga Membuat konten dengan smartphone

Fenomena IShowSpeed menekankan pentingnya memahami audiens dan tren digital dalam menciptakan konten yang sukses dan relevan di era media sosial.

Saturday, August 24, 2024

Pentingnya Kompetensi di Era Persaingan Global

Ciledug, 21 Agustus 2024 - Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sukses menggelar acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguji Uji Kompetensi di Hotel Horison, Ciledug, dari tanggal 19 hingga 21 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penguji uji kompetensi di bidang keterampilan Broadcasting, Barista, dan Tata Operasi Darat (TOD) yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor industri di Indonesia.



Acara ini diikuti 32 LKP bidang Tata Operasi Darat (TOD), Penyiaran (Broadcasting) dan Barista. Jumlah pesertanya sebanyak 54 orang terdiri dari 12 orang panitia dan 6 orang nara sumber per bidangnya. Mereka tidak hanya berasal dari Jabodetabek saja. Tapi juga dari luar Jawa seperti Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera dan daerah lainnya. 

baca juga Kuasai Keterampilan Produksi Media, Buka Peluang Karir Impianmu

Acara ini dibuka secara resmi oleh Dr. Nahdiana, S.Pd., M.Pd., Direktur Kursus dan Pelatihan Ditjen Pendidikan Vokasi. Dalam sambutannya, Dr. Nahdiana mengatakan bahwa kursus dan pelatihan merupakan bagian dari proses pendidikan masyarakat. Dan dari kursus dan pelatihan akan menghasilkan lulusan dan pengguna lulusan. Baik itu dalam dunia usaha, dunia industri dan dunia kerja. Untuk itu para penguji harus dibekali porsi yang proporsional terhadap ukuran dari sebuah sikap dan komitmen.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan yang menarik dan bermanfaat. Aji Samsurizal, S.E., MM.Par, memberikan materi mengenai Tata Kelola Uji Kompetensi. “Bimbingan teknis diharapkan dapat menciptakan penguji-penguji yang siap ditugaskan dan tentu saja memiliki integritas yang baik. Karena di saat pelaksanaan pengujian, mengukur kompetensi peserta didik harus sesuai dengan ruh atau marwah pelaksanaan uji kompetensi.” Ujar Aji.


Selanjutnya, Dr. Rino F. Boer dari LSPR (London School of Public Relations) memaparkan materi mengenai Etika dan Komunikasi Efektif Penguji. Dalam sesi ini, Dr. Rino menjelaskan pentingnya etika profesional dalam pelaksanaan uji kompetensi, serta bagaimana penguji harus berkomunikasi secara efektif dengan peserta uji agar proses penilaian berjalan lancar dan objektif.

baca juga Program Studi Produksi Media, Mata Kuliah, dan Prospek Kerjanya.

Selain itu, acara Bimtek ini juga dihadiri oleh para master penguji dari bidang Broadcasting, Barista, dan Tata Operasi Darat. Mereka memberikan panduan langsung dan berbagi pengalaman praktis kepada para peserta, sehingga peserta mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif mengenai standar dan teknik pengujian di masing-masing bidang.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas teori, tetapi juga diisi dengan berbagai sesi praktikum dan simulasi uji kompetensi. Pada sesi ini, para peserta dapat mempraktekkan langsung keterampilan yang telah dipelajari, dengan bimbingan dari para master penguji. Hal ini bertujuan agar peserta siap untuk menghadapi situasi nyata di lapangan.

baca juga Buku Wajib Bagi Kreator Konten

“uji kompetensi sangat penting bagi masyarakat dan lulusan perguruan tinggi, karena uji tersebut memastikan bahwa individu memiliki kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan standar industri. Uji ini juga membantu meningkatkan daya saing di pasar kerja, menjamin kualitas profesional, dan memberikan kepercayaan kepada pemberi kerja bahwa mereka mempekerjakan tenaga yang kompeten dan siap pakai” ujar Teguh Setiawan, salah satu peserta bimtek ,yang juga dosen dari Akademi Televisi Indonesia.

Dengan terselenggaranya acara Bimtek ini, diharapkan kemampuan dan kompetensi para penguji uji kompetensi semakin meningkat, sehingga dapat mendukung terciptanya tenaga kerja yang unggul dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

LSK Broadcasting

Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Broadcasting, di bawah kepemimpinan RoeWono Soedarto, S.Sos., M.Ikom, berperan penting dalam sertifikasi kompetensi di bidang penyiaran, termasuk televisi, radio, dan media digital. RoeWono, dengan latar belakang pendidikan Sarjana Sosial dan Magister Ilmu Komunikasi, membawa visi untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. LSK Broadcasting berkomitmen memastikan tenaga kerja di industri ini memenuhi standar nasional dan internasional.

baca juga Di masa depan, Cameraman cukup menguasai prompt saja?



Dengan fokus pada peningkatan kualitas uji kompetensi, LSK menyusun materi yang relevan dan up-to-date serta melibatkan praktisi dan akademisi. RoeWono juga mendorong kolaborasi dengan institusi pendidikan dan industri untuk memperkuat jaringan sertifikasi di seluruh Indonesia, menjadikan LSK Broadcasting lembaga unggul yang menghasilkan tenaga profesional siap bersaing di industri penyiaran globa

Akademi Televisi Indonesia (ATVI)

Akademi Televisi Indonesia (ATVI) yang akan segera bertransformasi menjadi Institut Media Digital Emtek (IMDE) selalu berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pelatihan di bidang penyiaran dan produksi konten. Sebagai kampus vokasi terkemuka, ATVI mengakui pentingnya pengembangan kompetensi dosen untuk memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pendidikan yang relevan dan mutakhir. Dalam upaya tersebut, para dosen ATVI secara aktif berpartisipasi dalam bimbingan teknis (bimtek) uji kompetensi, yang merupakan bagian dari strategi untuk memperbarui dan meningkatkan keahlian mereka.

baca juga IMDE, kampusnya Indosiar SCTV

Bimtek ini dirancang untuk memperkenalkan metode dan standar terbaru dalam industri media, memungkinkan dosen untuk lebih memahami kebutuhan pasar dan teknologi terbaru. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dari bimtek ini, para dosen diharapkan dapat menyampaikan informasi yang lebih akurat dan aplikatif kepada mahasiswa, serta mempersiapkan mereka dengan lebih baik untuk memasuki dunia kerja yang semakin dinamis. Transformasi menjadi IMDE semakin memperkuat komitmen ATVI dalam menyediakan pendidikan berkualitas tinggi di era digital, memastikan bahwa lulusan siap menghadapi tantangan dan peluang dalam industri media modern.