Showing posts with label content creator. Show all posts
Showing posts with label content creator. Show all posts

Saturday, March 8, 2025

Strategi Storytelling, Bikin Konten Jadi Amazing

Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D, menilai bahwa tema "Strategi Storytelling Bikin Content Jadi Amazing" sangat relevan dengan kebutuhan saat ini. Kemampuan dalam storytelling menjadi krusial karena banyaknya konten digital yang bergantung pada teknik ini.

"Kemampuan storytelling masih jarang diasah di jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Padahal, di negara maju, keterampilan ini sudah ditanamkan sejak usia dini, bahkan mulai dari taman kanak-kanak," ujar Totok saat membuka webinar bertema "Strategi Storytelling Bikin Content Jadi Amazing" yang diselenggarakan oleh Program Studi Produksi Media IMDE pada Jumat (07/03/2025).



flyer webinar

Lebih lanjut, Totok menegaskan bahwa storytelling tidak hanya berperan dalam pembuatan konten digital, tetapi juga bermanfaat dalam berbagai aspek kehidupan, seperti negosiasi bisnis dan penyusunan laporan agar lebih menarik dan mudah dipahami.

baca juga Prodi Produksi Media, matkul dan prospek lulusannya

Mengutip penelitian Go-Globe tahun 2022, Totok menyebutkan bahwa 75% pelanggan menginginkan elemen cerita dalam kampanye pemasaran merek. Selain itu, penggunaan storytelling dalam sebuah narasi membuat merek 22 kali lebih mudah diingat oleh konsumen. Di industri film, kemampuan ini juga menjadi faktor kunci kesuksesan.

"Kemampuan storytelling akan semakin dibutuhkan dalam lima tahun ke depan, terutama seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap film," tambahnya.

Totok berharap para peserta webinar dapat menghasilkan karya-karya storytelling berkualitas untuk memperkuat industri kreatif. Semakin berkembang storytelling, semakin maju pula industri kreatif, budaya, dan perekonomian bangsa.



Moderator Webinar

Lebih dari Sekadar Konten

Webinar "Strategi Storytelling Bikin Content Jadi Amazing" menghadirkan Gadis Hilmi Nabiilah Rose, seorang jurnalis CNN, dosen, sekaligus alumni IMDE, sebagai narasumber utama. Acara ini dipandu oleh Restu Putria Nabila (Naren), mahasiswa semester IV Produksi Media.

Webinar ini diinisiasi oleh Direktur Pendidikan Vokasi sekaligus Kaprodi Produksi Media, Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom. Dari 561 peserta yang mendaftar, sebanyak 410 peserta dari berbagai provinsi di Indonesia bergabung secara daring melalui Zoom dan YouTube dalam format hybrid.

Menurut Gadis, memahami strategi storytelling tidak sekadar tentang teknik bercerita, tetapi juga mencakup riset, pengembangan cerita, serta penyesuaian dengan kebutuhan audiens. Media yang dipilih untuk menyampaikan cerita juga berpengaruh besar terhadap keterlibatan dan respons audiens.

"Storytelling bukan hanya tentang konten di media sosial. Menuliskan pengalaman pribadi dalam jurnal, menyampaikan pesan moral kepada orang lain, atau mengajarkan etika kepada anak-anak juga merupakan bentuk storytelling," jelas Gadis.

Ia menambahkan bahwa pemilihan media, cara penyampaian, serta target audiens harus selaras dengan isi cerita agar pesan yang disampaikan lebih efektif.
 
Storytelling untuk Membuat Konten Lebih Menarik

Di sisi lain, Teguh Setiawan, S.Pd., M.I.Kom, menekankan bahwa storytelling adalah kunci untuk membuat konten digital lebih menarik dan berkesan. Dengan pendekatan ini, pesan dapat lebih mudah dipahami, diingat, serta mampu membangun hubungan emosional dengan audiens.

"Di era digital, storytelling tidak terbatas pada satu media saja, tetapi bisa dikembangkan ke berbagai platform seperti video, podcast, media sosial, hingga game. Konsep ini dikenal sebagai Transmedia Storytelling," jelas Teguh.

Dalam mata kuliah Transmedia Storytelling di Program Studi Produksi Media, mahasiswa belajar bagaimana mengembangkan cerita agar dapat menjangkau berbagai platform secara efektif. Dengan keterampilan ini, mereka tidak hanya bisa menciptakan konten yang viral, tetapi juga memberikan dampak jangka panjang.

sumber : SHnet

Thursday, January 2, 2025

10 Tren di Dunia Sosmed Tahun 2025

Tahun 2025 telah membawa wajah baru dalam dunia media sosial, di mana teknologi semakin mengintegrasikan kehidupan sehari-hari dan mendorong kreativitas penggunanya. Media sosial di dunia pemasaran digital berubah dengan cepat. Hal yang populer sekarang belum tentu masih cocok digunakan beberapa tahun lagi. Karena itu, penting banget bagi pemasar untuk terus menyesuaikan strategi mereka. Berikut adalah 10 prediksi tentang bagaimana media sosial akan berubah di tahun 2025. 



1.      Video Pendek Akan Terus Mendominasi

Video pendek di platform seperti TikTok dan Instagram Reels terbukti sangat populer. Diperkirakan, tren ini akan terus berlanjut hingga tahun 2025, bahkan semakin menarik dengan tambahan fitur-fitur interaktif yang inovatif.

baca juga kreatif dengan AI

2.      Peningkatan Konten Berbasis AI
Kecerdasan buatan akan semakin dominan dalam proses pembuatan konten. Mulai dari artikel, desain grafis, hingga video, AI mampu menghasilkan karya yang lebih kreatif, relevan, dan sesuai kebutuhan audiens. Teknologi ini juga memungkinkan personalisasi konten dalam skala besar, menjadikannya lebih menarik dan efektif.

3.      Pentingnya Keaslian Konten

Walaupun teknologi makin canggih, orang sekarang lebih suka konten yang asli dan jujur, tanpa banyak filter atau editan. Tren ini bikin kreator kecil dengan gaya unik dan orisinal punya peluang lebih besar untuk dikenal. Kejujuran dan transparansi dalam konten akan menjadi nilai jual utama untuk membangun kepercayaan audiens.

4.      Peningkatan Live Streaming

Live streaming memungkinkan audiens berinteraksi langsung dengan kreator atau brand. Fitur seperti live chat, polling, atau Q&A membuat pengalaman lebih personal dan engaging.

5.      Konten yang Berfokus pada Edukasi

Konten edukasi di era digital juga semakin diminati, terutama melalui platform media sosial. Platform seperti YouTube, Instagram, TikTok, dan LinkedIn menjadi ruang populer untuk menyajikan konten edukasi. Dengan format video pendek atau carousel, pengguna bisa belajar kapan saja, bahkan di waktu senggang.

baca juga D4 Produksi Media

6.      Konten Berbasis Cerita 

Storytelling tetap menjadi cara paling efektif untuk menarik perhatian dan membangun hubungan dengan audiens.

7.      Tren Sustainability di Konten

Isu keberlanjutan semakin menjadi sorotan. Pengguna media sosial tidak hanya tertarik pada produk, tetapi juga pada cerita di baliknya, seperti proses ramah lingkungan atau kontribusi terhadap sosial. Brand yang menunjukkan kesadaran terhadap isu ini mendapat tempat di hati audiens.

8.      Peningkatan Penggunaan UGC (User-Generated Content)

UGC (User-Generated Content) atau Konten yang Dihasilkan Pengguna tetap menjadi tren besar di dunia media sosial pada 2025. UGC mengacu pada konten yang dibuat dan dibagikan oleh pengguna platform, bukan oleh brand atau perusahaan. Tren ini memiliki banyak keuntungan dan berkembang pesat.

9.      Visual Lebih Dinamis dan Kreatif

Visual tetap menjadi elemen yang sangat penting di dunia media sosial pada 2025, karena audiens semakin menginginkan konten yang menarik secara visual dan mudah dicerna. Tren ini semakin berkembang dengan adopsi teknologi dan inovasi dalam desain.

10.  Personalisasi Konten

Personalisasi konten terus menjadi tren utama di dunia media sosial dan pemasaran digital pada 2025. Dengan semakin banyaknya data yang tersedia tentang preferensi dan kebiasaan pengguna, brand dan kreator bisa menciptakan pengalaman yang lebih relevan dan sesuai dengan keinginan audiens.

 

 

 


Lowongan Content Creator, Video Editor, Graphic Designer

Di era digital seperti sekarang, perubahan terjadi di semua lini, termasuk dunia politik. Bukan hanya perusahaan besar yang berlomba mencari talenta kreatif, kini partai politik pun ikut membuka peluang kerja untuk content creator. Peran mereka menjadi sangat penting untuk menghadirkan pesan-pesan politik yang segar, menarik, dan dekat dengan generasi muda. Dunia politik yang dulu terkesan kaku kini mulai bertransformasi menjadi lebih dinamis dan adaptif, mengikuti arus zaman yang serba digital.

Bagi kalian yang tertarik jadi #ContentCreator #VideoEditor atau #GraphicDesigner,DPP Bidang Ekonomi Kreatif dan Digital Partai Perindomembutuhkan beberapa posisi:

Sunday, December 15, 2024

Tips Membuat Prompt, Agar Gambar Yang diinginkan Sesuai

Dalam dunia kreatif, membuat gambar menggunakan AI seperti Bing Image Creator adalah salah satu cara terbaik untuk menghasilkan visual menarik tanpa harus memiliki keterampilan desain profesional. Namun, hasil gambar yang dihasilkan sangat bergantung pada bagaimana Anda menulis prompt. Prompt adalah perintah atau deskripsi yang Anda berikan kepada AI untuk menciptakan gambar. Maka dari itu, menulis prompt yang jelas dan tepat sangat penting.

Berikut panduan lengkap untuk membuat prompt yang benar dan efektif:

 

1. Jelaskan Secara Detail

Tuliskan dengan lengkap apa yang ingin kamu lihat. Hindari kata-kata yang terlalu umum, supaya AI bisa lebih mengerti.

  • Contoh umum: “Gambar pantai.”
  • Contoh detail: “Pemandangan pantai saat matahari terbenam dengan langit oranye, ombak tenang, dan kapal kecil di kejauhan.”

 

2. Tentukan Gaya Gambarnya

Kamu mau gambar seperti apa? Kartun, lukisan, fotografi, atau yang lainnya? Tulis jenis gayanya di prompt.

  • Contoh:
    • “Kartun hewan lucu.”
    • “Lukisan klasik.”
    • “Foto realistis.”

Fotografi close-up kupu kupu merah  menghisap nektar dari bunga , latar belakang blur, pencahayaan alami (prompt)

 

4. Jelaskan Komposisi Visual

Jika Anda ingin hasil gambar memiliki komposisi tertentu, sertakan informasi seperti posisi elemen, jarak kamera, atau perspektif.

  • Contoh:
    • “Kucing putih duduk di atas pagar kayu dengan latar belakang taman penuh bunga.”
    • “Foto close-up bunga mawar merah dengan tetesan air.”

 

5. Tambahkan Detail Waktu dan Tempat

Deskripsi waktu dan tempat memberikan konteks lebih dalam untuk gambar.

  • Contoh:
    • “Kota kecil di Jepang pada musim semi dengan bunga sakura bermekaran.”
    • “Pemandangan gurun pasir saat matahari terbenam.”

Sebuah mobil sport berwarna merah dengan tulisan 'MASTEPEDIA' terpampang jelas di badannya, ditampilkan secara penuh, melaju melewati genangan air berlumpur dengan efek cipratan air. Latar belakangnya menampilkan jalan hutan yang dikelilingi pepohonan lebat. Gambarnya harus sangat realistis, dengan Kualitas Full HD, menangkap gerak dinamis mobil dan cipratan lumpur yang dramatis. (prompt)


6. Hindari Kata-Kata Ambigu

Kata-kata yang bersifat abstrak atau ambigu akan membuat hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. Pastikan setiap kata yang Anda gunakan mudah dipahami oleh AI.

 

7. Eksperimen dan Perbaiki Prompt

Terkadang, hasil yang Anda dapatkan mungkin belum sesuai. Jangan ragu untuk mencoba variasi kata atau menambahkan detail tambahan. Misalnya:

  • Hasil pertama: “Gambar kuda di padang rumput.”
  • Perbaikan: “Ilustrasi kuda coklat berlari di padang rumput hijau dengan latar belakang pegunungan saat matahari terbenam.”

8. Tambahkan Kata-Kata Khusus (Jika Perlu)

Bing Image Creator sering kali mendukung kata kunci tambahan untuk menyesuaikan hasil. Misalnya:

  • "4K resolution" untuk hasil lebih tajam.
  • "Highly detailed" untuk gambar dengan detail lebih kompleks.
  • "Isometric view" untuk tampilan perspektif tertentu.

 

Contoh Prompt yang Efektif

  1. “Ilustrasi rumah kecil di tengah salju, dikelilingi pohon pinus, dengan cerobong asap mengeluarkan asap tipis, gaya lukisan klasik.”
  2. “Robot futuristik berdiri di tengah kota cyberpunk yang penuh lampu neon, gaya ilustrasi digital realistis.”
  3. “Fotografi close-up lebah menghisap nektar dari bunga ungu, latar belakang blur, pencahayaan alami.”

 

Membuat prompt yang benar adalah keterampilan yang bisa diasah. Dengan deskripsi yang detail, spesifik, dan terstruktur, Anda bisa mendapatkan hasil gambar dari Bing Image Creator sesuai dengan imajinasi Anda. Jadi, jangan ragu untuk berkreasi dan mencoba berbagai variasi prompt!

 

Selamat mencoba!

 


Friday, November 29, 2024

Peluang Karier Lulusan D4 yang Menjanjikan di Era Digital

Kalau dulu jenjang pendidikan sarjana alias S1 jadi primadona, sekarang D4 (Diploma 4) mulai unjuk gigi sebagai pilihan pendidikan yang nggak kalah menarik. Kenapa? Karena lulusan D4 nggak cuma dibekali teori, tapi juga keterampilan praktis yang bikin mereka lebih siap kerja. Di era digital ini, lulusan D4 punya peluang besar untuk sukses, apalagi dengan kebutuhan industri yang makin spesifik.


baca juga S1 Versus D4

Apa Sih D4 Itu?

D4 itu sederhananya adalah kombinasi sempurna antara teori dan praktik. Jenjang ini setara dengan S1, tapi fokusnya lebih ke keterampilan teknis yang dibutuhkan langsung di dunia kerja. Jadi, lulus D4, kamu nggak cuma punya gelar, tapi juga jam terbang yang bikin perusahaan yakin sama skill kamu.

Keunggulan Lulusan D4

Kenapa lulusan D4 makin diminati? Ini dia alasannya:

  1. Siap Kerja: Dengan kurikulum berbasis praktik, lulusan D4 udah terbiasa menghadapi tantangan dunia kerja.
  2. Kualifikasi Setara S1: Posisi yang butuh gelar sarjana juga bisa diisi oleh lulusan D4.
  3. Fokus Industri: Pendidikan D4 dirancang sesuai kebutuhan pasar, jadi skill-nya langsung relevan.

Peluang Karier Lulusan D4 Produksi Media: Siap Eksis di Era Digital!

Industri media terus berkembang pesat, apalagi di era digital ini. Dengan semakin banyaknya platform media, baik itu televisi, digital streaming, maupun media sosial, kebutuhan akan tenaga profesional di bidang produksi media pun meningkat. Lulusan D4 Produksi Media hadir sebagai solusi, menawarkan keahlian teknis yang solid dan pemahaman mendalam tentang industri kreatif.

Berikut ini adalah gambaran peluang karier bagi lulusan D4 Produksi Media yang semakin menjanjikan:

1. Industri Televisi dan Penyiaran

Televisi tetap menjadi salah satu media utama yang membutuhkan tenaga profesional, terutama dengan tren multi-platform broadcasting. Lulusan D4 Produksi Media punya peluang besar untuk berkarier di sini, seperti:

  • Produser Program TV: Merancang, mengelola, dan memproduksi program yang menarik dan sesuai dengan target audiens.
  • Video Editor: Mengolah materi visual menjadi tayangan berkualitas tinggi.
  • Scriptwriter: Menulis naskah kreatif untuk program TV.
  • Director (Penyutradaraan): Mengarahkan kru dan talent untuk menghasilkan tayangan yang berkualitas.

2. Konten Digital dan Media Online

Revolusi digital membuka peluang baru bagi lulusan D4 Produksi Media. Banyak perusahaan mencari tenaga ahli untuk memenuhi kebutuhan konten di platform digital. Peluang yang bisa digarap antara lain:

  • Content Creator Profesional: Membuat konten yang menarik di YouTube, Instagram, TikTok, atau media digital lainnya.
  • Digital Producer: Mengelola dan memproduksi konten untuk media online dan streaming platform.
  • Live Streaming Specialist: Menangani teknis produksi acara live, seperti webinar, konser online, atau event virtual.
  • Social Media Manager: Mengelola strategi konten media sosial perusahaan atau brand.

3. Wirausaha di Bidang Media

Banyak lulusan D4 Produksi Media yang akhirnya memilih jalan sebagai pengusaha. Dengan keahlian yang dimiliki, mereka bisa membangun bisnis di bidang kreatif, seperti:

  • Production House: Menyediakan jasa produksi video untuk klien korporat atau individu.
  • Konsultan Media: Membantu perusahaan atau individu dalam membuat konten kreatif yang efektif.
  • Freelance Videographer/Photographer: Menawarkan jasa pembuatan video dan foto untuk berbagai kebutuhan.

Tantangan Lulusan D4

Meski peluangnya besar, ada tantangan juga. Salah satunya, masih ada yang belum paham keunggulan D4 dibanding S1. Tapi, ini justru jadi kesempatan buat kamu sebagai lulusan D4 untuk menunjukkan bahwa skill kamu nggak kalah bersaing.

baca juga D4 Produksi Media

Kesimpulan

Lulusan D4 punya masa depan yang cerah, apalagi di era digital. Dengan kombinasi keterampilan teknis dan pengalaman praktik, lulusan D4 cocok banget buat memenuhi kebutuhan industri yang terus berkembang.

Jadi, kalau kamu mau jadi profesional yang siap kerja, nggak ada salahnya pilih jenjang D4. Kamu siap jadi bagian dari perubahan?

Monday, November 4, 2024

Serunya Kuliah di Program D4 Produksi Media: Siapkan Diri Jadi Content Creator Profesional!

Kuliah di program D4 Produksi Media itu ibarat jalan pintas buat kamu yang punya passion di dunia digital, audio-visual, atau bahkan mimpi jadi content creator. Berbeda dari program  S1 pada umumnya, D4 menawarkan pendekatan praktis yang lebih intens selama 4 tahun, dan gelar yang diperoleh setara dengan S1. Bayangkan, kamu enggak cuma belajar teori, tapi bakal langsung praktek mengasah skill dan memahami realitas industri kreatif.

Di program D4 Produksi Media, kamu enggak hanya akan belajar soal teknik kamera, editing video, atau pembuatan konten kreatif, tapi juga tentang strategi bisnis media. Kamu akan diajarkan cara membaca tren, tentang hukum dan etika media, hingga bikin konten yang engaging dan bernilai jual tinggi. Selain itu, ada kesempatan untuk belajar produksi TV, manajemen produksi, hingga live streaming—semua keterampilan ini jadi hot skill buat para media kreator di era digital sekarang.

baca juga Beda S1 dan Sarjana Terapan

Tugas-tugas yang diberikan pun bukan sekedar teori, tetapi proyek nyata yang nantinya bisa kamu pakai buat portofolio. Mulai dari tugas bikin short movie, vlog kreatif, sampai produksi acara live streaming di kanal YouTube. Jadi, setelah lulus, kamu sudah siap terjun ke dunia kerja atau bahkan langsung jadi freelancer atau content creator mandiri.

Selain itu, kuliah di program ini juga bakal mempertemukan kamu dengan teman-teman se-passion, jadi serasa punya creative squad yang selalu mendukung ide-ide gila kamu. Asiknya lagi, lokasi kampus berada dalam lingkungan studio SCTV dan Indosiar sehingga kamu bakal merasakan suasana produksi sesungguhnya.

baca juga Mengenal D4 Produksi Media

Promo Early Bird: Potongan 60% dan Cicilan Terjangkau!

Tunggu apa lagi? Buat kamu yang daftar sekarang, ada promo early bird dengan potongan 60% (akhir Nov 2024) yang bikin biaya kuliah jadi makin ringan! Hanya 5.6 juta/semester atau  cicilan mulai dari Rp933.000/bulan, kamu sudah bisa menikmati pengalaman kuliah seru dan langsung belajar skill yang relevan di industri kreatif.

Jangan lewatkan kesempatan ini! Segera daftar dan wujudkan impianmu jadi kreator media profesional bersama D4 Produksi Media! 

Info Pendaftaran

Tuesday, October 29, 2024

Bener Gak Sih Gen Z Itu Malas ?

Pernah dengar stereotip yang bilang kalau Gen Z itu malas? 🤔 Stereotip ini sering muncul dari generasi sebelumnya yang mungkin belum sepenuhnya memahami cara kerja dan hidup Gen Z. Tapi, apa benar begitu? Yuk, kita bongkar mitos ini dan lihat sisi lain dari generasi yang katanya “pemalas” ini! 👇


1. Gen Z Itu Smart Worker, Bukan Hard Worker Saja

Gen Z punya pendekatan kerja yang berbeda dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih suka bekerja secara efisien, bahkan sering kali mengutamakan hasil daripada durasi jam kerja. Kalau ada teknologi yang bisa bantu mereka menyelesaikan tugas lebih cepat, kenapa nggak? 🚀

Sebagai contoh, mereka lebih memilih pekerjaan yang fleksibel atau remote, yang memberi kebebasan dalam menentukan waktu dan tempat kerja. Bagi mereka, ini bukan soal malas, tapi soal cerdas dalam mengelola waktu dan energi. Dengan begitu, mereka bisa menyelesaikan lebih banyak tugas tanpa harus terikat jadwal kerja yang kaku.

baca juga masa depan profesi Cameraman

2. Keseimbangan Hidup Itu Penting (Bukan Tanda Malas!)

Satu hal yang jadi fokus utama Gen Z adalah work-life balance. Generasi ini sadar banget soal pentingnya menjaga kesehatan mental dan fisik. Mereka nggak mau lagi mengorbankan kesehatan untuk pekerjaan. Di sini, Gen Z sangat berbeda dari generasi sebelumnya yang mungkin lebih berfokus pada karier, bahkan sampai lembur demi mengejar posisi tertentu. ✨

Jadi, ketika Gen Z memilih untuk istirahat, olahraga, atau melakukan hobi di tengah pekerjaan, itu bukan tanda kemalasan. Malah, mereka percaya bahwa keseimbangan hidup ini bisa membuat mereka lebih produktif dan bahagia.

3. Teknologi Bukan Cuma Buat Hiburan, Tapi Juga Produktivitas

Buat Gen Z, teknologi itu bukan cuma hiburan atau media sosial. Mereka benar-benar memanfaatkan teknologi buat segala hal, termasuk pekerjaan. Mulai dari tools otomatisasi hingga aplikasi produktivitas, semua mereka manfaatkan untuk mempercepat pekerjaan. 📱💡

Bahkan, banyak dari mereka yang sudah sangat fasih dengan teknologi seperti AI atau software lain yang bisa membantu menyelesaikan tugas lebih cepat. Teknologi ini membuat mereka bisa “kerja lebih sedikit, tapi hasil lebih banyak.” Kalau ada yang bilang ini malas, mungkin mereka belum melihat seberapa efektif hasil akhirnya!

4. Gen Z = Generasi Perubahan

Selain cara kerja yang beda, Gen Z juga terkenal karena semangat mereka dalam menggerakkan perubahan. Generasi ini sering kali vokal terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan kesehatan mental. Mereka nggak ragu untuk berdiri di barisan depan dalam mendukung kampanye atau aksi positif.

Lewat media sosial, Gen Z memanfaatkan platform untuk menyuarakan hal-hal penting yang kadang dianggap tabu oleh generasi sebelumnya. Jadi, mereka jelas bukan malas, tapi punya cara unik untuk menjadi agen perubahan dalam masyarakat. 💪

Gen Z Cocok Bekerja di Dunia Kreatif

Gen Z punya karakter yang pas banget untuk terjun ke dunia kreatif, terutama karena mereka dikenal inovatif, tech-savvy, dan berani bereksperimen dengan ide-ide baru. Industri kreatif seperti produksi media adalah bidang yang membutuhkan pemikiran segar, fleksibilitas, dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi – hal-hal yang sudah jadi kekuatan utama Gen Z. Kuliah di jurusan produksi media juga memberikan Gen Z kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai platform dan teknologi, mulai dari media sosial, editing video, hingga teknik produksi digital. Ini adalah tempat yang tepat buat mereka menyalurkan kreativitas sekaligus mengasah keterampilan teknis yang semakin dibutuhkan di era digital sekarang.

Kesimpulan

Jadi, apakah Gen Z itu malas? Tidak! Mereka punya cara yang berbeda dalam bekerja dan menjalani hidup. Dari memilih pekerjaan yang lebih fleksibel, fokus ke keseimbangan hidup, hingga memanfaatkan teknologi, semuanya adalah pilihan yang dibuat dengan pertimbangan matang.

Stereotip “malas” sepertinya muncul karena perbedaan perspektif generasi, tapi bukan berarti benar! Setiap generasi punya caranya masing-masing, dan Gen Z jelas membawa cara kerja baru yang lebih adaptif. ✨

sumber

Tuesday, October 22, 2024

Revolusi Broadcast: Peluang Emas di Tengah Tantangan Era Digital

Di era digital seperti sekarang, dunia broadcast telah mengalami perubahan yang sangat pesat. Dari TV tradisional hingga layanan streaming dan podcasting, industri ini menawarkan peluang besar bagi siapa saja yang tertarik. Tapi, di balik semua peluang itu, tentu ada tantangan yang harus dihadapi. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang profesi, peluang, dan tantangan yang ada di dunia broadcast!




Apa Itu Dunia Broadcast?

Broadcast adalah proses menyebarkan informasi atau hiburan melalui media massa seperti televisi, radio, atau platform digital. Bayangkan, program yang kamu tonton di TV atau podcast yang kamu dengarkan setiap pagi, semua itu adalah hasil dari kerja keras tim broadcast. Teknologi yang digunakan dalam penyiaran ini juga terus berkembang, dari siaran analog hingga digital, dan sekarang, semakin banyak orang beralih ke OTT (Over The Top) seperti Netflix, YouTube, dan layanan streaming lainnya.


Profesi-Profesi Menarik di Dunia Broadcast

Industri broadcast nggak hanya soal tampil di depan kamera, lho! Banyak profesi lain yang berperan penting di balik layar. Beberapa di antaranya adalah:

Produser

Profesi sebagai produser memiliki peran kunci dalam kesuksesan sebuah acara televisi. Produser bertanggung jawab atas keseluruhan proses produksi, mulai dari perencanaan, pengawasan, pelaksanaan, hingga evaluasi program. Dalam kesehariannya, produser memastikan kelengkapan siaran, memberi pengarahan kepada kru, memantau jalannya acara, dan mengevaluasi hasil produksi. Dengan tanggung jawab yang besar ini, kemampuan leadership yang baik sangat diperlukan agar produser dapat mengelola tim produksi secara efektif.

Program Director (PD)

Program Director memiliki tanggung jawab dalam mengawasi aspek kreatif dari sebuah acara atau film di bawah produser. Mereka berwenang untuk menentukan bagaimana jalannya acara tersebut. Selain itu, Director juga bertugas memastikan bahwa naskah yang telah dibuat diimplementasikan sesuai dengan proses pengambilan gambar.


Cameraman

Profesi ini bisa dibilang sebagai salah satu peran paling penting dalam produksi acara televisi. Tidak akan ada tayangan televisi tanpa adanya cameraman atau kamerawan. Seorang cameraman bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera. Biasanya, cameraman suatu acara tidak bekerja sendirian,tetapi terdiri dari beberapa tim.

Script Writer

Pekerjaan ini cocok bagi kamu yang memiliki kemampuan menulis. Penulis naskah atau script writer bertugas untuk menulis naskah yang akan ditayangkan. Selain memiliki kemampuan menulis yang baik, scriptwriter juga harus kreatif dan mampu bekerja sesuai deadline. Namun untuk acara di TV yang sebagian besar formatnya nondrama posisi ini juga disebut Creative Writer.

dan masih banyak profesi lainnya...Semua profesi ini saling bekerja sama untuk menghasilkan program yang kita nikmati sehari-hari, dari berita hingga acara hiburan.


Peluang di Dunia Broadcast

Dengan perkembangan teknologi, dunia broadcast semakin terbuka bagi siapa saja yang punya kreativitas. Beberapa peluang menarik antara lain:Konten Digital: Banyak orang sekarang lebih sering menonton konten lewat YouTube atau platform streaming. Ini membuka peluang bagi content creator yang ingin membuat program sendiri tanpa bergantung pada stasiun TV besar.

Freelance: Banyak profesi di dunia broadcast bisa dikerjakan dari mana saja. Misalnya, editor video, penulis naskah, atau motion graphic designer bisa bekerja secara remote atau freelance.

Global Audience: Internet memungkinkan kita untuk menjangkau penonton dari seluruh dunia, sehingga peluang untuk mendapatkan audiens lebih besar.

Monetisasi: Platform seperti YouTube atau podcast memberikan kesempatan bagi kreator untuk menghasilkan uang dari iklan, sponsorship, atau donasi dari penonton.
Tantangan di Dunia Broadcast

Tentu, dunia broadcast tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah persaingan yang ketat. Dengan banyaknya platform dan kreator konten, kamu harus punya ide yang unik dan menarik agar bisa bersaing. Selain itu, teknologi yang terus berkembang menuntut para profesional di bidang ini untuk selalu belajar dan beradaptasi dengan software dan peralatan baru.

Tantangan lainnya adalah perubahan kebiasaan konsumsi konten. Dulu, kita lebih sering menonton TV di rumah, tapi sekarang banyak yang beralih ke ponsel untuk menonton konten on-demand. Hal ini membuat banyak stasiun TV atau media tradisional harus berpikir ulang tentang cara mereka menyajikan konten.


Tren Masa Depan di Dunia Broadcast

Ke depannya, dunia broadcast akan semakin menarik dengan adanya teknologi baru seperti Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality (VR), dan Augmented Reality (AR). AI bisa digunakan untuk menganalisis audiens dan membuat konten yang lebih personal, sementara VR dan AR memberikan pengalaman menonton yang lebih interaktif. Selain itu, konten interaktif dan berbasis komunitas diprediksi akan semakin digemari.

Kuliah di Produksi Media Menghadapi Tantangan Digitalisasi

Dengan perkembangan industri broadcast yang pesat dan berbagai peluang yang muncul, seperti konten digital, streaming, dan pekerjaan freelance, berkuliah di Prodi Produksi Media menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan dan meraih peluang tersebut. Di prodi ini, kamu akan belajar keterampilan teknis dari praproduksi, produksi, sampai pascaproduksi, seperti merancang naskah, pengoperasian kamera, editing video, hingga manajemen produksi, yang semuanya sangat dibutuhkan di dunia broadcast modern. Selain itu, kamu juga akan dilatih untuk berpikir kreatif dan beradaptasi dengan teknologi baru seperti live streaming dan platform OTT (Over The Top), yang memungkinkan kamu menjadi kreator atau profesional broadcast siap bersaing di pasar globa

Saturday, October 19, 2024

5 Smartphone Hacks untuk Meningkatkan Kualitas Video

Saat ini, smartphone menjadi alat utama untuk membuat video, baik untuk konten kreator pemula maupun profesional. Dengan kamera berkualitas tinggi yang ada di sebagian besar smartphone, kamu bisa menghasilkan video yang keren dengan beberapa trik sederhana. Berikut adalah 5 hack smartphone yang bisa membantu meningkatkan kualitas videomu, tanpa perlu alat mahal atau pengaturan yang rumit.



1. Aktifkan Mode Grid untuk Komposisi yang Lebih Baik

Komposisi yang tepat adalah kunci dari video yang menarik secara visual. Salah satu cara termudah untuk memperbaiki komposisi adalah dengan mengaktifkan mode grid di kamera smartphone-mu. Fitur grid ini membantu kamu menerapkan aturan komposisi Rule of Thirds—sebuah prinsip yang sering digunakan dalam fotografi dan videografi. Dengan membagi layar menjadi tiga bagian secara vertikal dan horizontal, kamu dapat menempatkan objek di titik-titik persimpangan untuk menciptakan keseimbangan visual yang lebih baik.

  • Cara Aktifkan Grid:
    Di iPhone, buka Settings > Camera > Grid dan aktifkan. Di Android, buka Camera Settings dan cari opsi Grid Lines.

 

2. Kunci Fokus dan Eksposur untuk Video yang Stabil

Ketika merekam video, sangat penting untuk mengunci fokus dan eksposur agar hasil tetap stabil. Jika kamu tidak mengunci keduanya, smartphone akan secara otomatis mencoba mengubah fokus dan eksposur sesuai dengan perubahan kondisi cahaya atau gerakan. Hal ini bisa mengakibatkan video tampak buram atau berubah-ubah pencahayaannya.

  • Cara Melakukan:
    Di kebanyakan smartphone, cukup tap dan tahan pada layar di area objek utama. Sebuah ikon kunci akan muncul, menandakan bahwa fokus dan eksposur telah terkunci.

3. Rekam dalam Resolusi 4K untuk Kualitas Maksimal

Jika smartphone-mu mendukung resolusi 4K, gunakan ini untuk mendapatkan video dengan kualitas terbaik. Resolusi 4K menghasilkan video dengan detail yang lebih tajam dan warna yang lebih jelas, memberikan hasil akhir yang lebih profesional. Ini sangat penting jika kamu berencana mengedit video atau menampilkannya di layar yang lebih besar. Meski demikian, perlu diingat bahwa merekam dalam 4K memakan lebih banyak ruang penyimpanan.

  • Kapan Harus Menggunakan 4K:
    Rekam dalam 4K ketika kamu membutuhkan kualitas tertinggi untuk proyek khusus, seperti pembuatan film pendek atau video yang akan diedit secara intensif. Namun, untuk keperluan vlog atau video harian, resolusi 1080p juga masih sangat memadai.

 

4. Gunakan Aksesori Murah: Tripod Mini dan Mikrofon Eksternal

Stabilitas adalah salah satu elemen kunci untuk video berkualitas. Salah satu aksesori yang wajib kamu miliki adalah tripod mini. Alat ini membantu menstabilkan smartphone saat merekam, terutama ketika kamu ingin mengambil gambar diam atau shot panjang. Selain itu, kualitas audio juga sangat penting. Mikrofon eksternal yang terhubung ke smartphone-mu akan menghasilkan audio yang lebih jernih daripada mikrofon bawaan. Audio yang jelas bisa meningkatkan kesan profesional pada videomu.

  • Rekomendasi Aksesori:
    Beberapa tripod mini yang terjangkau seperti Ulanzi U-Rig Pro atau Joby GorillaPod sangat populer di kalangan konten kreator. Untuk mikrofon, kamu bisa memilih Boya BY-M1 atau Rode VideoMic Me-L.

 

5. Manfaatkan Cahaya Alami untuk Pencahayaan yang Optimal

Pencahayaan adalah salah satu elemen paling penting dalam videografi. Daripada mengandalkan lampu buatan yang mahal, kamu bisa memanfaatkan cahaya alami dari jendela atau luar ruangan. Cahaya alami memberikan tampilan yang lebih lembut dan natural pada subjekmu. Hindari backlighting atau kondisi di mana cahaya lebih kuat datang dari belakang objek, karena ini bisa membuat video tampak terlalu gelap atau overexposed.

  • Tips Penggunaan Cahaya Alami:
    Rekam di pagi atau sore hari ketika cahaya matahari lebih lembut (sering disebut golden hour). Jika di dalam ruangan, coba posisikan subjek dekat jendela untuk mendapatkan cahaya yang merata.

 

Kreativitas dan Eksperimen

Dengan menerapkan 5 hack sederhana ini, kamu bisa menghasilkan video berkualitas tinggi hanya dengan smartphone. Jangan lupa untuk selalu bereksperimen dengan berbagai teknik dan alat untuk menemukan gaya videografi yang sesuai dengan kebutuhanmu. Kreativitas adalah kunci utama dalam produksi video yang menarik, dan dengan bantuan teknologi yang tepat, kamu bisa terus berkembang tanpa batas.

Dan kalau kamu benar-benar serius ingin jadi kreator yang jago, yuk gabung di Prodi Produksi Media! kampus IMDE. Di sini, kamu bisa belajar lebih dalam tentang seni pembuatan video melalui mata kuliah seperti Fotografi dan Digital Videografi. Kamu bakal diajari cara berpikir visual, menguasai teknik kamera, sampai editing biar kontenmu nggak sekadar keren, tapi juga profesional!

Sumber Referensi:

  1. The Verge – “How to Improve Your Smartphone Videography”
    (https://www.theverge.com/2020/7/1)

 

Monday, October 7, 2024

Menghasilkan Video Yang Kece, Ikuti Tips Ini

Tips Merekam Video dengan Baik untuk Hasil Profesional

Merekam video berkualitas tidak hanya mengandalkan peralatan canggih, tetapi juga keterampilan dan teknik yang tepat. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda merekam video yang lebih baik dan terlihat profesional.



Rencanakan dengan Baik
Langkah pertama dalam merekam video yang bagus adalah perencanaan. Pastikan Anda sudah memiliki ide yang jelas mengenai konsep dan alur cerita. Buat storyboard atau catatan sederhana untuk menentukan urutan adegan dan elemen visual yang diperlukan. Rencana yang matang akan membantu Anda lebih efisien saat proses pengambilan gambar.

baca juga Kelebihan Sarjana Terapan.

Pencahayaan yang Baik
Pencahayaan adalah elemen penting dalam videografi. Cahaya yang kurang baik dapat membuat video terlihat gelap dan tidak menarik. Gunakan cahaya alami, seperti sinar matahari, atau alat bantu seperti lampu ring atau softbox. Pastikan sumber cahaya menyinari subjek dari depan atau samping agar subjek terlihat jelas dan bayangan yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

Stabilitas Kamera
Gambar yang goyang bisa membuat penonton merasa tidak nyaman. Untuk menjaga kamera tetap stabil, gunakan tripod atau stabilizer. Jika Anda tidak memiliki alat tersebut, coba pegang kamera dengan kedua tangan dan dekatkan ke tubuh untuk mendapatkan kestabilan. Menggunakan permukaan datar sebagai penopang juga bisa menjadi solusi.

Gunakan Aturan Sepertiga
Komposisi visual yang baik dapat membuat video lebih menarik. Salah satu teknik yang efektif adalah menggunakan aturan sepertiga. Bayangkan layar terbagi menjadi tiga bagian, baik secara vertikal maupun horizontal. Tempatkan subjek di sepanjang garis atau pada titik pertemuan garis untuk memberikan komposisi yang seimbang dan estetis.

Kualitas Audio yang Baik
Audio merupakan bagian krusial dalam video. Gunakan mikrofon eksternal untuk hasil suara yang lebih jernih. Jika mikrofon eksternal tidak tersedia, pastikan Anda merekam di lingkungan yang tenang agar tidak ada suara yang mengganggu.

Fokus yang Tepat
Pastikan subjek utama selalu dalam fokus. Sebelum mulai merekam, periksa apakah kamera sudah fokus dengan benar, terutama jika menggunakan mode manual. Fokus yang baik akan membuat video Anda terlihat lebih tajam dan profesional.

Dengan mengikuti tips di atas, Anda bisa meningkatkan kualitas rekaman video Anda. Kuncinya adalah perencanaan yang baik, pencahayaan yang tepat, dan stabilitas dalam pengambilan gambar. Jangan ragu untuk berlatih dan bereksperimen agar hasil video semakin menarik dan memuaskan.Merekam video berkualitas tidak hanya mengandalkan peralatan canggih, tetapi juga keterampilan dan teknik yang tepat. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda merekam video yang lebih baik dan terlihat profesional.

Di Prodi Produksi Media ada mata kuliah Digital Videografi 1 dan 2 yang membahas secara detil terkait proses pengambilan gambar hingga menghasilkan video yang profesional.

Info detil Prodi Produksi Media

Sunday, October 6, 2024

Memahami Streaming Protocol, Penting Saat Melakukan Streaming

 

Apa Itu Streaming Protocol dan Mengapa Penting?

Saat ini, hampir setiap orang menikmati konten video di internet, baik melalui platform seperti YouTube, Netflix, atau bahkan siaran langsung di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Semua ini memungkinkan berkat sesuatu yang mungkin tidak banyak diketahui orang, yaitu streaming protocol.

Jadi, apa itu streaming protocol, dan mengapa ia begitu penting dalam dunia digital saat ini? Mari kita bahas lebih dalam.



Apa Itu Streaming Protocol?

Secara sederhana, streaming protocol adalah aturan atau standar yang mengatur bagaimana data video dan audio dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lain melalui internet. Data tersebut dikirimkan dalam bentuk potongan-potongan kecil atau chunks yang kemudian diterima secara real-time oleh perangkat pengguna, seperti smartphone, komputer, atau smart TV.

Tanpa streaming protocol, kamu mungkin tidak akan bisa menikmati video atau audio secara langsung melalui internet. Bayangkan jika kamu harus menunggu video diunduh secara keseluruhan sebelum bisa menontonnya—tentu tidak praktis, bukan?

baca juga Peralatan yang dibutuhkan saat streaming

Bagaimana Streaming Protocol Bekerja?

Proses kerja dari streaming protocol cukup sederhana. Pertama, file video atau audio yang ingin dikirim akan dipecah menjadi potongan-potongan kecil. Setiap potongan ini kemudian dikirimkan melalui jaringan internet ke perangkat pengguna. Pada saat yang sama, protokol juga mengatur bagaimana perangkat penerima memutar potongan video tersebut dengan lancar dan tanpa gangguan.

Sebagai contoh, saat kamu menonton live streaming, video yang kamu tonton sebenarnya terdiri dari potongan-potongan kecil yang dikirim secara real-time dari server ke perangkatmu. Inilah yang memungkinkan kamu untuk menonton video tanpa harus menunggu hingga selesai diunduh.

baca juga Prodi Produksi Media, peluang dan yang dipelajari

Jenis-Jenis Streaming Protocol

Ada beberapa jenis streaming protocol yang sering digunakan dalam industri video streaming. Masing-masing protokol ini memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri.

  1. HLS (HTTP Live Streaming)
    Dikembangkan oleh Apple, HLS adalah salah satu protokol streaming yang paling banyak digunakan saat ini. HLS sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan kualitas video secara otomatis berdasarkan kecepatan internet pengguna, yang dikenal sebagai adaptive bitrate streaming.

  2. RTMP (Real-Time Messaging Protocol)
    RTMP awalnya dikembangkan oleh Adobe untuk Flash Player, tetapi kini banyak digunakan untuk live streaming ke platform seperti YouTube, Facebook Live, dan Twitch. RTMP sangat efektif dalam mengirim data secara real-time dengan latensi yang rendah.

  3. MPEG-DASH (Dynamic Adaptive Streaming over HTTP)
    MPEG-DASH merupakan alternatif dari HLS dan memberikan performa yang stabil di berbagai perangkat dan platform. Protokol ini juga mendukung adaptive bitrate, yang berarti pengalaman menonton tetap mulus meski kecepatan internet berubah-ubah.

baca juga Lowongan Kerja

Mengapa Streaming Protocol Penting?

Tanpa adanya streaming protocol, video online tidak akan bisa berjalan dengan baik. Bayangkan jika kamu menonton video dan setiap 5 detik video tersebut harus di-buffer. Pengalaman menonton pasti akan terganggu, bukan? Inilah fungsi dari protokol streaming—memastikan bahwa video atau audio dapat diputar dengan lancar, bahkan ketika jaringan internet tidak stabil.

Lebih dari itu, streaming protocol juga memungkinkan kita untuk menikmati live streaming. Misalnya, saat kamu menonton pertandingan sepak bola secara langsung atau mengikuti webinar, video yang kamu tonton dikirimkan secara real-time berkat protokol seperti RTMP.

Kesimpulan

Streaming protocol adalah teknologi yang bekerja di balik layar untuk memastikan kita bisa menikmati konten video dan audio di berbagai platform dan perangkat tanpa hambatan. Dari HLS hingga RTMP, masing-masing protokol memainkan peran penting dalam mengirimkan data secara cepat dan efisien, memberikan pengalaman streaming yang lancar dan menyenangkan.

Jika kamu tertarik mempelajari tentang streaming, di Program Studi Produksi Media ada satu mata kuliah yakni Produksi Streaming yang mempelajari bagaimana memahami dan melakukan streaming di berbagai platform. Info detil Program Studi Produksi Media

Friday, September 20, 2024

IShowSpeed dan Seni Membuat Konten yang Menarik di Era Digital

Darren Watkins Jr., atau lebih dikenal sebagai IShowSpeed, adalah YouTuber asal Amerika Serikat yang telah menarik perhatian lebih dari 20 juta pengikut. Fenomena ini menggambarkan bagaimana kesuksesan di dunia digital tidak hanya bergantung pada kualitas teknis semata, tetapi juga keterampilan kreator dalam menciptakan konten yang mampu memikat penonton.


IShowSpeed dikenal dengan gaya penyampaiannya yang ekspresif, seringkali melebih-lebihkan reaksinya saat bermain game dan melakukan
streaming langsung. Kontennya menghadirkan hiburan yang menarik bagi audiens muda, terutama mereka yang menyukai kejutan dan sensasi. Namun, di balik gaya tersebut, ada pemahaman mendalam tentang algoritma dan dinamika media sosial, yang mempengaruhi strategi pembuatan konten di platform seperti YouTube.

baca juga tips membuat konten video

Keberhasilan IShowSpeed tidak hanya berasal dari kecakapan bermain game atau teknis produksi, tetapi juga dari kemampuannya membangun koneksi emosional dengan audiens. Kreator konten seperti dia memahami pentingnya kepribadian dan orisinalitas untuk membedakan diri dari jutaan kreator lainnya.

Namun, IShowSpeed juga menghadapi tantangan terkait etika dalam kontennya, di mana beberapa videonya memicu kritik karena dianggap tidak pantas. Hal ini mengingatkan pentingnya tanggung jawab sosial dalam dunia kreator konten, terutama dalam menjaga keseimbangan antara hiburan dan batasan moral.

baca juga Membuat konten dengan smartphone

Fenomena IShowSpeed menekankan pentingnya memahami audiens dan tren digital dalam menciptakan konten yang sukses dan relevan di era media sosial.

Thursday, September 19, 2024

5 Tiktoker Dengan Penghasilan tertinggi, Ingin Sukses Seperti Mereka?

TikTok telah menjadi platform yang sangat populer di Indonesia, dan beberapa TikToker meraih penghasilan besar berkat konten mereka yang viral. Berikut adalah beberapa TikToker Indonesia dengan jumlah followers dan penghasilan tertinggi:



  1. Ria Ricis (@riaricis)

Ria Ricis adalah salah satu TikToker terbesar di Indonesia dengan lebih dari 44 juta pengikut. Kontennya bervariasi, mulai dari challenge, momen bersama keluarga, hingga ulasan produk. Selain TikTok, Ricis juga aktif di YouTube. Berdasarkan estimasi, penghasilannya dari TikTok bisa mencapai ratusan juta rupiah per bulan​.

  1. Willie Salim (@williesalim)

Willie terkenal dengan konten filantropinya, seperti membeli habis dagangan para pedagang kecil. Dengan lebih dari 35 juta pengikut, kontennya sangat disukai karena menginspirasi dan memiliki nilai sosial tinggi. Penghasilan Willie dari TikTok juga diperkirakan sangat besar​.

  1. Meicy Villia (@vilmeijuga)

Meicy memiliki lebih dari 34 juta pengikut dan terkenal dengan konten makeup, challenge, serta giveaway yang sering ia adakan. Interaksi yang aktif dengan pengikutnya membuatnya sukses di platform ini​.

  1. Ibnu Wardani (@ibnuwardani)

Ibnu dikenal dengan konten komedinya yang cerdas dan menghibur. Dengan lebih dari 26 juta pengikut, ia sering membuat konten satir yang relevan dengan situasi sosial. Ibnu juga meraup pendapatan besar dari kerjasama dengan berbagai brand​.

  1. Sisca Kohl (@siscakohl)

Sisca populer berkat konten makanan mewah dan eksperimen kuliner yang tidak biasa, seperti membuat nasi goreng seharga ratusan juta rupiah. Dengan lebih dari 18 juta pengikut, ia tidak hanya menghibur tetapi juga memperkenalkan gaya hidup mewah kepada audiensnya​.

Para TikToker ini memanfaatkan kreativitas mereka untuk membuat konten yang relevan dan menghibur, serta membangun hubungan kuat dengan pengikut mereka. Penghasilan mereka bisa berasal dari endorse, kerjasama brand, dan monetisasi konten.

Ketrampilan Dalam Membuat Konten

Di balik kesuksesan konten-konten tersebut, ada keterampilan dan pengetahuan khusus yang diperlukan untuk membuat konten TikTok yang menarik. Untuk itulah, penting memahami pembuatan konten yang baik.

Kuliah di prodi Produksi Media memberikan landasan yang kuat dalam memahami cara memproduksi konten secara profesional. Mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek teknis seperti pengambilan gambar, pencahayaan, ,  pengaturan suara, hingga editing video yang berkualitas. Semua keterampilan ini sangat diperlukan dalam menciptakan konten TikTok yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga berkualitas tinggi.

Selain itu, Prodi Produksi Media juga mengajarkan strategi komunikasi dan pemahaman tentang audiens. TikTok bukan hanya tentang membuat video, tetapi juga tentang bagaimana pesan disampaikan dengan tepat dan sesuai tren. Dengan latar belakang pendidikan ini, mahasiswa dapat menciptakan konten yang relevan, engaging, dan mampu bersaing di tengah persaingan ketat platform digital.

Memahami teknik produksi yang baik melalui kuliah di Prodi Produksi Media akan memudahkan kreator konten untuk tidak hanya viral, tetapi juga menghasilkan karya yang berkesan dan bermakna bagi audiensnya.