Sunday, June 16, 2024

D4 Produksi Media, Prodi Dengan Peminat Terbanyak di ATVI

Aula kampus baru Akademi Televisi Indonesia (ATVI) yang akan bertransformasi menjadi Institut Institut Media Digital Emtek (IMDE) dipenuhi orang tua dan calon manhasiswa dari berbagai SMA/SMK di Jabodetabek. Mereka sangat antusias mendengar penjelasan dari Direktur ATVI-IMDE, Pieter Andrian, dan para Ketua Program Studi, dalam acara yang dikemas dengan tajuk “Meets The Parents”, Sabtu (15/06/2024).





Acara “Meets The Parents” juga disertai dengan cek kesehatan, , studio tour, berkeliling melihat fasilitas yang ada di kampus baru, makan siang bersama sambil dialog dengan paradosen dan Keua Kaprodi.

Pieter Andrian dengan penuh semangat menjelaskan berbagai keuntungan bila mahasiswa kuliah di ATVI-IMDE mengingat, ATVI-IMDE bagian dari holding besar bernama Elang Mahkota Teknologi atau EMTEK yang memiliki banyak perusahaan baik di bidang broadcasting, media online, rumah produksi, film, OTT seperti Vidio.com, content creator, rumah sakit, layanan keuangan seperti Superbank, dan lini bisnis lainnya yang saling mendukung. Lulusan ATVI-IMDE punya akses untuk memanfaatkan asset EMTEK khususnya praktik di studio, magang, dan nantinya diserap bekerja di ekosistem Emtek Group.


“Akademi Televisi Indonesia yang bertransformasi menjadi Institut Media Digital Emtek mengundang orang tua para calon mahasiswa untuk bersilaturahmi secara langsung dengan Pejabat Rektorat dan para Kaprodi pada hari ini,” kata Pieter di lokasi acara “Meets The Parents”

Lebih lanjut dijelaskan Pieter Andrian yang juga Vice President Group HR EMTEK, sebagian besar kekhawatiran orang tua terjawab saat dijelaskan bahwa dengan memilih untuk kuliah di Institut Media Digital Emtek, anak mereka secara langsung maupun tidak langsung sudah bergabung dalam ekosistem Emtek Group.

“Dengan demikian, tidak perlu ada keraguan lagi untuk langsung mendaftarkan anak-anak mereka ke Institut Media Digital Emtek. Ada 3 prodi baru di IMDE, yaitu S1 Bisnis Digital, S1 Seni Pertunjukan dan S1 Kajian Film & Media, selain dari D3 Komunikasi Massa dan Sarjana Terapan Produksi Media yang sudah berjalan selama ini,” ujar Pieter.




baca juga Beda D4 dan S1

Ketua Program Studi Produksi Media Teguh Setiawan, mengatakan, acara “Meets The Parents” merupakan salah satu cara untuk mendekatkan dan memperkenalkan kampus kepada para orangtua dan calon mahasiswa. Acara ini memberikan banyak manfaat selain mengenalkan beragam program studi yang ada, beasiswa. Antusiasme yang tinggi dari orang tua juga menunjukkan bahwa acara ini sangat dihargai dan diharapkan dapat terus diselenggarakan di masa mendatang.

Teguh melanjutkan, Produksi Media merupakan salah satu Prodi unggulan yang banyak peminatnya, terbukti dari beberapa calon mahasiswa yang hadir sebagian besar memilih prodi ini. Produksi Media merupakan Prodi dengan kompetensi yang banyak dibutuhkan di era digital saat ini, di antaranya kemampuan membuat konten, streaming, public speaking dan beragam kompetensi yang dibutuhkan baik untuk media konvesional maupun media sosial.

“Apalagi Prodi ini merupakan jenjang sarjana terapan (D4) dimana dalam proses belajar nya lebih banyak mengandalkan praktik daripada teori, yang didukung oleh para pengajar dari kalangan akademisi dan praktisi,”tambahTeguh.

Mengapa D4 ?

Diploma IV (D4) sering kali menawarkan keunggulan yang berbeda dibandingkan dengan gelar Sarjana (S1). Salah satu kelebihannya adalah fokus pada keterampilan praktis yang dibutuhkan di lapangan kerja. Program D4 cenderung lebih terfokus dan langsung relevan dengan kebutuhan industri tertentu, sehingga lulusan dapat lebih siap secara praktis untuk langsung terjun ke dunia kerja.

Program D4 lebih terfokus pada pengembangan keterampilan teknis yang spesifik, memungkinkan lulusan untuk menjadi spesialis dalam bidang tertentu dengan pemahaman yang mendalam tentang aplikasi praktisnya. Mereka sering dihargai di industri karena keahlian praktis yang langsung dapat diterapkan, menjadikan mereka kandidat yang diminati oleh banyak perusahaan.


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa lulusan program D-4 merupakan solusi bagi kebutuhan industri. Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, menjelaskan bahwa salah satu keunggulan lulusan program D-4 adalah kompetensinya yang terdiri dari 60 persen praktik dan 40 persen teori. Sarjana terapan (D-4) memiliki keunggulan dalam penguasaan softskill yang diperoleh selama masa kuliah. Menurut Wikan, hal ini disebabkan oleh adanya program magang satu tahun di industri dan pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan bersama industri tersebut.

Wikan juga menambahkan bahwa program studi D-4 lebih spesifik dibandingkan dengan program S-1. Contoh program studi D-4 Produksi Media, Akutansi, Bahasa Inggris dll, dari namanya saja, sarjana terapan ini dirancang spesifik, sehingga kurikulum sarjana terapan dan D-2 harus sesuai dengan kebutuhan industri," ujar Wikan.





0 Comments:

Post a Comment