Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menggelar Lokakarya Pengembangan Media Digital, diikuti oleh pengelola media sosial perwakilan 30 Balai/Kantor Bahasa di Indonesia.
Kegiatan tersebut bertujuan menyusun perencanaan penerbitan untuk siniar dan penentuan target pendengar serta topik yang tren; mengetahui dan menggunakan peralatan yang dipakai untuk produksi siniar; dan peserta diharapkan mampu mengolah dan mengunggahnya sesuai platform siniar.Sekretaris Badan Bahasa, Hafidz Muksin mengatakan, materi yang sajikan adalah materi yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari sebagai pengelola media sosial. Dirinya juga menyambut baik kehadiran ATVI yang sudah berkenan memberikan materi yang berkelanjutan hingga proses pasca produksi.
baca juga Bedah buku karya dosen ATVI
"Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, fokus, dan harus aktif selama kegiatan berlangsung karena materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah materi, ilmu yang sangat kita butuhkan, terima kasih kepada ATVI yang sudah memenuhi undangan kami, dan memandu peserta hingga memiliki kompetensi dalam proses produksi siniar", ungkapnya.
"Saya berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius, fokus, dan harus aktif selama kegiatan berlangsung karena materi yang diberikan dalam kegiatan ini adalah materi, ilmu yang sangat kita butuhkan, terima kasih kepada ATVI yang sudah memenuhi undangan kami, dan memandu peserta hingga memiliki kompetensi dalam proses produksi siniar", ungkapnya.
Diharapkan pula para peserta dapat menjadi lebih aktif dan memiliki sensitifitas dalam menangkap isu-isu kebahasaan dan kesastraan, serta memahami seluk-beluk produk dan layanan serta visi-misi lembaga. Menurutnya, orang-orang yang berkecimpung di dunia kehumasan adalah mereka yang memiliki pengetahuan yang luas dan serba tahu.
baca juga D4 dan S1, apa bedanya?
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber akademisi Akademi Televisi Indonesia (ATVI). Vice President Group HR Emtek, Pieter Andrian mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif yang proaktif dari Badan Bahasa Kemendikbudristek.
“Strategi yang tepat menggandeng ATVI, sehingga proses pembelajaran berbasis Vokasi dan Keterampilan tidak terbatas teori. Mereka diajak berdiskusi dan praktek langsung untuk menyiapkan, membuat bahkan mendistribusikan prototipe siniar-siniar yang berkualitas,” ujarnya.
Teguh Setiawan, pemateri sekaligus Kaprodi Produksi Media ATVI mengatakan, pemahaman yang kuat tentang teknis produksi serta kemampuan mengoperasikan berbagai jenis kamera video memiliki peran sentral dalam menghasilkan podcast yang baik.
“Penggunaan berbagai macam kamera video juga memberikan fleksibilitas dalam menciptakan konten yang beragam. Tidak hanya itu, pemanfaatan berbagai aplikasi dalam proses produksi podcast membuka pintu menuju kreativitas dan efisiensi yang tak terbatas,” kata Teguh
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber akademisi Akademi Televisi Indonesia (ATVI). Vice President Group HR Emtek, Pieter Andrian mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif yang proaktif dari Badan Bahasa Kemendikbudristek.
“Strategi yang tepat menggandeng ATVI, sehingga proses pembelajaran berbasis Vokasi dan Keterampilan tidak terbatas teori. Mereka diajak berdiskusi dan praktek langsung untuk menyiapkan, membuat bahkan mendistribusikan prototipe siniar-siniar yang berkualitas,” ujarnya.
Teguh Setiawan, pemateri sekaligus Kaprodi Produksi Media ATVI mengatakan, pemahaman yang kuat tentang teknis produksi serta kemampuan mengoperasikan berbagai jenis kamera video memiliki peran sentral dalam menghasilkan podcast yang baik.
“Penggunaan berbagai macam kamera video juga memberikan fleksibilitas dalam menciptakan konten yang beragam. Tidak hanya itu, pemanfaatan berbagai aplikasi dalam proses produksi podcast membuka pintu menuju kreativitas dan efisiensi yang tak terbatas,” kata Teguh
baca juga Ingin jadi Content Creator? perhatikan hal ini
Sedangkan dosen ATVI Frisca Artinus mengatakan, pelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi memang butuh bantuan semua pihak. Salah satu cara yang paling efektif untuk terus mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing adalah dengan konten audiovisual yang menarik
“Dan dalam Lokakarya ini, pembekalan olah materi menjadi konten yang menarik akan sangat berguna untuk dibawa sebagai ketrampilan dan akhirnya mampu dibagikan di tiap UPT masing-masing,” kata Frisca.
Salah satu peserta dari Provinsi Maluku, Ade mengatakan, saat ini manusia memang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi khususnya tipe konten berupa siniar yang sudah marak, kemampuan memahami proses produksi siniar sangat dibutuhkan, tidaknya menulis naskah, namun sampai ke tahap pemasaran memang harus dimiliki.
Sedangkan dosen ATVI Frisca Artinus mengatakan, pelestarian bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi memang butuh bantuan semua pihak. Salah satu cara yang paling efektif untuk terus mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan penguasaan bahasa asing adalah dengan konten audiovisual yang menarik
“Dan dalam Lokakarya ini, pembekalan olah materi menjadi konten yang menarik akan sangat berguna untuk dibawa sebagai ketrampilan dan akhirnya mampu dibagikan di tiap UPT masing-masing,” kata Frisca.
Salah satu peserta dari Provinsi Maluku, Ade mengatakan, saat ini manusia memang tidak bisa lepas dari perkembangan teknologi khususnya tipe konten berupa siniar yang sudah marak, kemampuan memahami proses produksi siniar sangat dibutuhkan, tidaknya menulis naskah, namun sampai ke tahap pemasaran memang harus dimiliki.
"Materi ini sangat kita butuhkan, meskipun SDM terbatas setidaknya kita bisa meningkatkan kompetensi dalam bidang ini, materinya seru, seru pokoknya dan bermanfaat banget", ungkapnya.
Berita lain
0 Comments:
Post a Comment