Thursday, June 30, 2022

Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi (S.Tr.I.Kom) apa bedanya dengan Sarjana Komunikasi biasa?

Sarjana terapan merupakan jenjang pendidikan diploma yang setara dengan jenjang sarjana (S1). Nama lain dari jenjang ini adalah Diploma 4 (D4) atau saat ini juga di sebut S1 Terapan. Jenjang ini setara dengan jenjang S1 biasa (akademik) karena memiliki bobot keilmuan yang setara. Perbedaanya terletak pada bobot keilmuannya, kalau S1 biasa  berkisar 70% teori dan 30% praktik. Sebaliknya pada s1 Terapan praktiknya lebih banyak yaitu 70% praktik dan 30 % teori.



baca juga Mengubah dslr biasa menjadi high end

Mengapa Sarjana Terapan…?

Jika kamu kurang suka belajar teori dan ingin kuliah yang banyak praktiknya, atau kamu berencana akan bekerja setelah kuliah dengan kompetensi dan keahlian yang sesuai, program sarjana terapan bias menjadi pilihan terbaikmu. Program sarjana terapan menghasilkan lulusan yang unggul dan terampil agar siap masuk ke dunia usaha dan dunia industry (DUDI). Selain itu, kamu juga bisa memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dibandingkan dengan jenjang diploma di bawah sarjana terapan.

Akademi Televisi Indonesia (ATVI) merupakan salah satu kampus vokasi yang berdiri sejak tahun 1998. ATVI berada di bawah naungan PT Elang Mahkota Teknologi (EMTEK), PT Surya Citra Media Tbk  dan berafiliasi dengan Indosiar, SCTV, serta O Channel. Di bulan Mei 2022 ini ATVI sudah memperoleh ijin untuk membuka prodi baru bernama S1 terapan produksi Media. Program Studi Produksi Media adalah program studi yang bertujuan untuk mencetak Ahli Sarjana Terapan yang mampu menciptakan/mendesain industri kreatif di bidang produksi media. Peserta didik yang dinyatakan lulus berhak untuk menggunakan gelar Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi (S.Tr.I.Kom.)

baca juga  Ebook Buku Broadcast

Kelebihan Sarjana Terapan

·         Kurikulum Sesuai kebutuhan DUDI

Biasanya kurikulum D4/S1 Terapan dibuat oleh tim pengembang kurikulum bersama dengan tim dari dunia industry, ini dimaksudkan agar terjadi link n match antara lulusan dengan kebutuhan dunia industry.

·         Dosen Berasal dari Praktisi

Umumnya dosen yang mengajar merupakan para praktisi yang memiliki pengalaman langsung dibidangnya. Sehingga ilmunya bukan hanya sebatas teori tapi juga berdasarkan pengalaman langsung.

·         Masa Studi 4 Tahun

Antara S1 akademik dengan S1 terapan masa tempuh studinya tidak berbeda, keduanya sama sama ditempuh 4 tahun. Jadi tak perlu minder dengan anak S1 jika bersaing karena pada dasarnya hamper sama.

·         Lebih Fokus pada kemampuan dan praktik daripada teori

Salah satu keunggulan yang harus dibanggakan anak S1 terapan, adalah perkuliahannya lebih focus untuk mengasah kompetensi dengan banyak melakukan praktik dan tentunya belajar teori juga walaupun tidak sebanyak praktik.

·         Ada Kerja Praktik

Untuk mahasiswa S1 Terapan masa studi yang paling menyenangkan adalah saat melakukan magang/PKL di dunia industry. Magang dilakukan menjelang akhir semester perkuliahan, mahasiswa mendapatkan tambahan pengalaman selain ilmu yang didapat dikampus.

·         Mendapat gelar Sarjana Terapan

Setelah lulus tentunya kamu akan mendapatkan gelar sarjana sama dengan S1 pada umumnya, yang membedakan ada tambahan kata serapan, sehingga gelarnya menjadi sarjana terapan di singkat S.Tr. Karena produksi media merupakan bagian dari ilmu komunikasi maka gelarnya menjadi Sarjana Terapan Ilmu Komunikasi (S.Tr.I.Kom).

·         Bisa lanjut S2

Para lulusan S1 Terapan  umumnya bisa langsung kerja karena telah dibekali ketrampilan dan kompetensi sesuai bidangnya, namun jika ingin melanjutkan kuliah lagi maka bisa langsung melanjutkan ke S2.

·         Peluang Kerja Tidak Banyak Saingan

Meski secara kualitas tidak kalah dengan S1 Akademik, namun masih banyak yang enggan kuliah di S1 Terapan. Padahal saat ini banyak lowongan pekerjaan yang memiliki ketrampilan dan kompetensi yang siap pakai. Nah itu hanya di miliki oleh para lulusan ini sehingga kamu memiliki peluang besar untuk diterima.

Buat kalian yang tertarik mengeluti bidang produksi media, ingin berprofesi sebagai sutradara, kreatif, cameraman dan konten kreator maka Akademi Televisi Indonesia (ATVI), menjadi opsi yang patut dipertimbangkan. Bidang penyiaran, digital media, dan beragam profesi kekinian yang menuntut dasar-dasar keilmuan sesuai perkembangan teknologi komunikasi dan internet masa kini, membuat ATVI menjadi tempat yang paling pas.


baca juga S1 dan D4 apa bedanya?


Mengutip liputan.com berikut testimony para alumni yang sudah bekerja di berbagai industry media:

“Kuliah di ATVI atau dulu ATKI pokoknya banyak manfaat. Saya bisa berkarier seperti sekarang ini karena bekal keterampilan di kampus,” kata Rellixs Agustian yang sejak 2018 menjadi Video Editor Metro TV, juga sebelumnya di Kompas TV untuk bidang yang sama, pernah mendapat penghargaan KPI Award.

“Kalau kalian ingin kuliah, ya ATVI pilihan yang pas,” Gasferiande. Alumni yang satu ini juga jagoan di bidang audio engineer. Lulusan tahun 2011 ini malang melintang di stasiun televisi dan sejak 2019 berlabuh di CNN Indonesia sebagai Broadcast Audio Engineer.

Alumni bernama Ayu Arindani yang kini bekerja di PT Meta Digital Media (SEA Today) sebagai Audio Person News, merupakan lulusan terbaik 2011. Pengalamannya segudang di televisi, antara lain di Global TV, Indosiar, dan Metro TV. Keahlian Ayu adalah mengoperasikan audio mixer meliputi Digico SD-9, Digico D5 Live, Mackie Analog, dan Allen and Heath QU-32.

“Jadi kalo mau kuliah, ATVI mesti jadi pilihan utama. Asal kalian rajin, mau mengikuti perkembangan, dan terus mencari pengalaman, pekerjaan yang diidamkan akan mudah didapat,” ujar Ayu.

Ada lagi Director & Cinematographer, TB Elvan. Alumni lulusan 2011 ini mengawali kariernya sebagai fotografer hingga kemudian beralih ke gambar bergerak untuk mencari media baru dalam berkarya. Dia mengajak lulusan SMA/SMK untuk tidak ragu kuliah di ATVI.

“Segala bentuk proyek video sempat saya geluti. Bagi saya, itu adalah proses pencarian hingga akhirnya saya menemukan kenyamanan dalam konteks music video project. Kini saya tengah dalam proses eksplorasi di bidang musik dan video,” ujar Elvan yang punya pengalaman segudang di bidang variety video contentdigital ads, dan musik video.

Itulah cerita sebagian alumni ATVI yang  dapat menjadi pertimbangan bagi orang tua dan pelajar yang akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi dengan basis ketrampilan yang sangat diperlukan dunia kerja dan masa depan.

 

 

 

 

 

0 Comments:

Post a Comment