Berbagai macam teknik produksi digunakan dalam membuat sebuah program televisi. Teknik yang digunakan bisa berdasarkan format program, besar kecilnya program, peralatan yang digunakan, dan budget. Menurut buku “video production handbook” karya Gerald Millerson dan Jim Owens, teknik produksi terdiri dari single kamera, multi camera, multi kamera ISO dan multi kamera tanpa switcher. Beberapa tulisan hanya membagi dua cara berproduksi sebuah program hanya menjadi dua yaitu teknik single kamera dan teknik multi kamera.
Masing
masing teknik tersebut memiliki keterbatasan dan keunggulannya sendiri, beberapa
program seperti olahraga, musik dan talkshow sangat tidak efektif menggunakan
single camera, karena tidak dapat mengcover seluruh aktifitas secara terus
menerus,untuk beberapa program lain seperti liputan berita mungkin pemakaian
single camera lebih efektif.
DEFINISI MULTI CAMERA
1.“Suatu cara
produksi yang unik dimana dua atau lebih camera digunakan untuk merekam suatu
adegan,yang memungkinkan terjadinya pengeditan secara simultan”
2.“Teknik yang di
gunakan dalam pembuatan film dengan merekam secara bersamaan dalam satu adegan
dengan menggunakan lebih satu camera”
3.“Produksi multi
camera menggunakan filosofi perekaman gambar scene bukan shot,jadi yang di
rekam multi camera adalah scene (adegan) bukan shot (gambar) “(menjadi
sutradara televise,naratama)
Berdasarkan
pendapat dari berbagai kalangan tersebut dan beberapa referensi yang saya baca,
akhirnya saya menyimpulkan bahwa definisi multi camera adalah:
“suatu proses
produksi yang menggunakan dua camera atau lebih dan terhubung dalam satu system
yang terintegrasi”
Jadi pada intinya multi camera merupakan sebuah teknik produksi yang
menggunakan dua atau lebih kamera. Semua kamera terhubung melalui alat yang
disebut switcher (vision mixer) yang dapat melakukan pemilihan gambar secara
realtime dari beberapa sudut pengambilan gambar.
Penggunaan teknik multi camera ini dapat
digunakan untuk produksi baik indoor maupun outdoor. Indoor dalam hal ini bisa
di studio maupun di suatu ruangan yang memang sengaja di set untuk sebuah
produksi (ballroom, gedung pertemuan, mall dll). Sedangkan yang dimaksud
outdoor bisa di lakukan pada sebuah area yang di set untuk produksi (lapangan,
taman dll).
Tidak semua produksi yang menggunakan teknik
multi camera selalu di siarkan secara langsung, bisa juga untuk acara yang
bersifat rekaman (taping). Penggunaan teknik multi camera dilakukan agar
mempercepat proses produksi dan menjaga kesinambungan gambar. Seperti kita
ketahui dalam proses teknik multi camera menggunakan switcher sehingga sudah
terjadi proses editing.
Dalam pelaksanaan produksi multi camera
biasanya dipimpin oleh seseorang yang disebut Pengarah Acara atau dibeberapa
stasiun TV menyebutnya PD (Program Director). Pengarah acara dapat melihat beberapa sudut pandang dari beberapa camera yang berbeda secara
bersamaan melalui monitor yang ada di Control Room. Berbeda dengan single
camera posisi sutradara/pengarah acara
lebih dekat dengan posisi camera, di multi camera posisi pengarah acara
biasanya berada di ruang yang terpisah (control room) dan pada saat memberi
perintah kepada kameraman dilakukan dengan menggunakan komunikasi berupa
intercom.
Produksi multi camera dapat dilakukan dengan berbagai cara,seperti:
1.Live, di siarkan secara
langsung ke pemirsa
2..Live on tape, di rekam
dari awal sampai akhir acara seperti live namun ada waktu untuk post
productions sehingga memungkinkan
sutradara merapikan jika ada yang kurang
3.Scene by scene, shoting
di lakukan per adegan kemudian di koreksi jika ada yang perlu
4.Shot by shot, di lakukan agar tidak mengganggu atau mengulangi adegan
Mengapa menggunakan multi camera
Multi camera di gunakan dengan berbagai macam alasan yang berbeda beda, sebagai contoh ketika menggunakan multi camera maka mempersingkat proses editing karena sudah terjadi proses editing saat shoting berlangsung, berbeda jika tidak menggunakan multi camera editor harus datang dan mengedit berulangkali sehingga menghabiskan banyak waktu. Untuk beberapa program multi camera memberikan kebebasan kepada talent untuk berimprovisasi dalam adegan tanpa takut kehilangan momen. Alasan yang lain adalah camera dapat mengcover pengambilan gambar dengan shot dan angle yang berbeda beda dalam satu kesempatan.
Menggunakan multi kamera memungkinkan anda mengambil gambar dari berbagai sudut secara bersamaan dalam satu adegan. Menggunakan banyak kamera memang membutuhkan waktu yang lebih lama dalam persiapan dan penyetelan peralatan dibanding single kamera . Walaupun begitu proses produksi dapat berjalan lebih cepat.
Beberapa hal yang
membuat penggunaan multi kamera lebih populer:
1) Live Show
Live show Setiap produksi multi kamera adalah live show. Hal ini dikarenakan setiap kamera merekam setiap adegan dalam waktu yang bersamaan. Bukan hanya itu, adegan pun berlangsung bersamaan mulai dari penampilan aktor atau pemain atau musisi diatas panggung, dialog yang berkembang dari naskah yang direncanakan, penataan lampu yang sesuai dengan kebutuhan gambar hingga ke urusan wardrobe dan set yang tidak dapat diubah seenaknya. Sutradara juga tidak perlu menghentikan camera rolling hanya untuk menentukan perpindahan angle dari sebuah shot.
2) Mengurangi resiko
Meskipun dalam produksi drama ataupun cerita fiksi seorang sutradara dapat mengulangi tiap adegan hingga mendapatkan yang sempurna. Dalam kenyataannya ada beberapa adegan yang mungkin terlupa hingga harus mengulang dari awal lagi yang tentunya memakan waktu lebih lama. Dengan menggunakan banyak kamera jika satu adegan tidak dapat diambil maka kamera lain bisa mengambilnya dengan sudt yang berbeda.
3) Magic Moment
Momen atau kejadian penting tidak dapat diulang. Untuk itu dalam setiap produksi menggunakan multi camera setiap cameraman harus memperhitungkan setiap momen yang terjadi. Dalam produksi ini tentunya melibatkan beberapa orang cameraman yang mungkin memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Namun yang harus dipahami bahwa seorang cameraman tidak hanya memiliki kemampuan secara teknis tapi juga soal rasa dalam mengambil gambar.
4) Dinamis dan Tidak Membosankan
Ibarat menonton sebuah pertunjukan panggung yang ditata apik, penggunaan multi kamera dalam produksi non fiksi akan membantu mata penonton untuk menikmati acara secara dinamis dan tidak membosankan. Hal ini dikarenakan perpindahan gambar (pemotongan gambar) yang dilakukan secara langsung tanpa pengulangan akan menghasilkan visualisasi yang beragam, variasi angle camera dan variasi tata cahaya. Ditangan sutradaralah kedinamisan gambar yang harmonis akan ditangkap mata pemirsa
5) Fleksibel dalam Pengeditan
Untuk
produksi yang menggunakan proses editing, editor memiliki keleluasaan lebih
banyak dalam memilih gambar. Penggunaan banyak kamera memberikan alternatif
sudut pengambilan gambar lebih banyak.
Karakteristik program yang menggunakan teknik multi
camera
1) Program disiarkan secara live mapun rekaman
2) Dalam produksinya berjalan secara linier dan tidak dapat diulang untuk keperluan pengambilan gambar (talkshow, game show, sidang paripurna dll). Program yang sudah dapat dipastikan lokasinya, sehingga peralatan dapat diatur sedemikian rupa pada lokasi tersebut
Secara umum penggunaan teknik multi camera ini memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Penggunaan peralatan yang cukup banyak, seperti beberapa kamera, switcher, sistem audio, sistem lighting dan tentunya jumlah kru. Namun biaya yang cukup besar ini sebanding dengan kecepatan, ketepatan dan variasi shot yang dihasilkan.
Beberapa
camera dihubungkan dengan menggunakan video out, SDI (serial digital interface)
out ataupun HDMI menggunakan kabel ke sebuah video switcher (vision mixer).
Pada produksi dengan skala besar atau profesional output kamera dihubungkan
terlebih dahulu ke Camera Control Unit (CCU). Fungsi switcher adalah memilih
gambar dari beberapa sumber video yang masuk berupa video, grafis maupun
template untuk selanjutnya diolah, dipadukan hingga menjadi hasil yang utuh.
Hasil
output switcher dihubungan ke beberapa monitor untuk melihat secara realtime aktifitas setiap kamera, video
preview dan video program. Untuk memastikan bahwa semua video yang sudah
dipilih melalui tombol tombol di switcher terekam dengan baik maka dibutuhkan video recorder. Recorder ini
juga bisa berfungsi sebagai pemutar video.
Sumber Referensi:
https://bukukomunikasi.wordpress.com/2017/09/13/buku-ajar-produksi-program-televisi-multi-camera/
https://www.timecodesystems.com/why-shoot-multicamera/#:~:text=Multicamera%20filming%20makes%20for%20much,adds%20depth%20to%20your%20story.
https://glocast.com/benefit-of-using-more-than-one-camera-for-your-event-video/
https://www.prestosports.com/blog/2017/04/four-multi-camera-production-techniques
https://www.premiumbeat.com/blog/3-tips-you-must-know-before-shooting-a-multicam-production/
Naratama (2013).
Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi-Camera. Jakarta : PT.
Grasindo.
(http://outatthepictures.wordpress.com)
0 Comments:
Post a Comment