Saturday, January 22, 2022

Konsep Dasar Multi Kamera

Berbagai macam teknik produksi digunakan dalam membuat sebuah program televisi. Teknik yang digunakan bisa berdasarkan format program, besar kecilnya program, peralatan yang digunakan, dan budget. Menurut buku “video production handbook” karya Gerald Millerson dan Jim Owens,  teknik produksi terdiri dari single kamera, multi camera, multi kamera ISO dan multi kamera tanpa switcher. Beberapa tulisan hanya membagi dua cara berproduksi sebuah program hanya menjadi dua yaitu teknik single kamera dan teknik multi kamera.



Masing masing teknik tersebut memiliki keterbatasan dan keunggulannya sendiri, beberapa program seperti olahraga, musik dan talkshow sangat tidak efektif menggunakan single camera, karena tidak dapat mengcover seluruh aktifitas secara terus menerus,untuk beberapa program lain seperti liputan berita mungkin pemakaian single camera lebih efektif.

DEFINISI MULTI CAMERA

1.“Suatu cara produksi yang unik dimana dua atau lebih camera digunakan untuk merekam suatu adegan,yang memungkinkan terjadinya pengeditan secara simultan”

2.“Teknik yang di gunakan dalam pembuatan film dengan merekam secara bersamaan dalam satu adegan dengan menggunakan lebih satu camera” 

3.“Produksi multi camera menggunakan filosofi perekaman gambar scene bukan shot,jadi yang di rekam multi camera adalah scene (adegan) bukan shot (gambar) “(menjadi sutradara televise,naratama)

Berdasarkan pendapat dari berbagai kalangan tersebut dan beberapa referensi yang saya baca, akhirnya saya menyimpulkan bahwa definisi multi camera adalah:

“suatu proses produksi yang menggunakan dua camera atau lebih dan terhubung dalam satu system yang terintegrasi”

Jadi pada intinya multi camera merupakan sebuah teknik produksi yang menggunakan dua atau lebih kamera. Semua kamera terhubung melalui alat yang disebut switcher (vision mixer) yang dapat melakukan pemilihan gambar secara realtime dari beberapa sudut pengambilan gambar.

Penggunaan teknik multi camera ini dapat digunakan untuk produksi baik indoor maupun outdoor. Indoor dalam hal ini bisa di studio maupun di suatu ruangan yang memang sengaja di set untuk sebuah produksi (ballroom, gedung pertemuan, mall dll). Sedangkan yang dimaksud outdoor bisa di lakukan pada sebuah area yang di set untuk produksi (lapangan, taman dll).

Tidak semua produksi yang menggunakan teknik multi camera selalu di siarkan secara langsung, bisa juga untuk acara yang bersifat rekaman (taping). Penggunaan teknik multi camera dilakukan agar mempercepat proses produksi dan menjaga kesinambungan gambar. Seperti kita ketahui dalam proses teknik multi camera menggunakan switcher sehingga sudah terjadi proses editing.

Dalam pelaksanaan produksi multi camera biasanya dipimpin oleh seseorang yang disebut Pengarah Acara atau dibeberapa stasiun TV menyebutnya PD (Program Director). Pengarah acara dapat melihat beberapa sudut pandang dari beberapa camera yang berbeda secara bersamaan melalui monitor yang ada di Control Room. Berbeda dengan single camera  posisi sutradara/pengarah acara lebih dekat dengan posisi camera, di multi camera posisi pengarah acara biasanya berada di ruang yang terpisah (control room) dan pada saat memberi perintah kepada kameraman dilakukan dengan menggunakan komunikasi berupa intercom.

Produksi multi camera dapat dilakukan dengan berbagai cara,seperti:

1.Live, di siarkan secara langsung ke pemirsa

2..Live on tape, di rekam dari awal sampai akhir acara seperti live namun ada waktu untuk post productions sehingga memungkinkan  sutradara merapikan jika ada yang kurang

3.Scene by scene, shoting di lakukan per adegan kemudian di koreksi jika ada yang perlu

4.Shot by shot, di lakukan agar tidak mengganggu atau mengulangi adegan

Mengapa menggunakan multi camera

Multi camera di gunakan dengan berbagai macam alasan yang berbeda beda, sebagai contoh ketika menggunakan multi camera maka mempersingkat proses editing karena sudah terjadi proses editing saat shoting berlangsung, berbeda jika tidak menggunakan multi camera editor harus datang dan mengedit berulangkali sehingga menghabiskan banyak waktu. Untuk beberapa program multi camera memberikan kebebasan kepada talent untuk berimprovisasi dalam adegan tanpa takut kehilangan momen. Alasan yang lain adalah camera dapat mengcover pengambilan gambar dengan  shot dan angle yang berbeda beda dalam satu kesempatan.

Menggunakan multi kamera memungkinkan anda mengambil gambar dari berbagai sudut secara bersamaan dalam satu adegan. Menggunakan banyak kamera memang membutuhkan waktu yang lebih lama dalam persiapan dan penyetelan peralatan dibanding single kamera . Walaupun begitu proses produksi dapat berjalan lebih cepat.

Beberapa hal yang membuat penggunaan multi kamera lebih populer:

1)     Live Show

Live show Setiap produksi multi kamera adalah live show. Hal ini dikarenakan setiap kamera merekam setiap adegan dalam waktu yang bersamaan. Bukan hanya itu, adegan pun berlangsung bersamaan mulai dari penampilan aktor atau pemain atau musisi diatas panggung, dialog yang berkembang dari naskah yang direncanakan, penataan lampu yang sesuai dengan kebutuhan gambar hingga ke urusan wardrobe dan set yang tidak dapat diubah seenaknya. Sutradara juga tidak perlu menghentikan camera rolling hanya untuk menentukan perpindahan angle dari sebuah shot.

2)     Mengurangi resiko

Meskipun dalam produksi drama ataupun cerita fiksi seorang sutradara dapat mengulangi tiap adegan hingga mendapatkan yang sempurna. Dalam kenyataannya ada beberapa adegan yang mungkin terlupa hingga harus mengulang dari awal lagi yang tentunya memakan waktu lebih lama. Dengan menggunakan banyak kamera jika satu adegan tidak dapat diambil maka kamera lain bisa mengambilnya dengan sudt yang berbeda.

3)     Magic Moment

Momen atau kejadian penting tidak dapat diulang. Untuk itu dalam setiap produksi menggunakan multi camera setiap cameraman harus memperhitungkan setiap momen yang terjadi. Dalam produksi ini tentunya melibatkan beberapa orang cameraman yang mungkin memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Namun yang harus dipahami bahwa seorang cameraman tidak hanya memiliki kemampuan secara teknis tapi juga soal rasa dalam mengambil gambar.

4)    Dinamis dan Tidak Membosankan

Ibarat menonton sebuah pertunjukan panggung yang ditata apik, penggunaan multi kamera dalam produksi non fiksi akan membantu mata penonton untuk menikmati acara secara dinamis dan tidak membosankan. Hal ini dikarenakan perpindahan gambar (pemotongan gambar) yang dilakukan secara langsung tanpa pengulangan akan menghasilkan visualisasi yang beragam, variasi angle camera dan variasi tata cahaya. Ditangan sutradaralah kedinamisan gambar yang harmonis akan ditangkap mata pemirsa

5)    Fleksibel dalam Pengeditan

Untuk produksi yang menggunakan proses editing, editor memiliki keleluasaan lebih banyak dalam memilih gambar. Penggunaan banyak kamera memberikan alternatif sudut pengambilan gambar lebih banyak.

 

Karakteristik program yang menggunakan teknik multi camera

1)      Program disiarkan secara live mapun rekaman

2)      Dalam produksinya berjalan secara linier dan tidak dapat diulang untuk keperluan pengambilan gambar (talkshow, game show, sidang paripurna dll).  Program yang sudah dapat dipastikan lokasinya, sehingga peralatan dapat diatur sedemikian rupa pada lokasi tersebut

Secara umum penggunaan teknik multi camera ini memang membutuhkan biaya yang cukup besar. Penggunaan peralatan yang cukup banyak, seperti beberapa kamera, switcher, sistem audio, sistem lighting dan tentunya jumlah kru. Namun biaya yang cukup besar ini sebanding dengan kecepatan, ketepatan dan variasi shot yang dihasilkan.

 Diagram Multi Kamera


Diagram Multi Kamera Broadcast

Beberapa camera dihubungkan dengan menggunakan video out, SDI (serial digital interface) out ataupun HDMI menggunakan kabel ke sebuah video switcher (vision mixer). Pada produksi dengan skala besar atau profesional output kamera dihubungkan terlebih dahulu ke Camera Control Unit (CCU). Fungsi switcher adalah memilih gambar dari beberapa sumber video yang masuk berupa video, grafis maupun template untuk selanjutnya diolah, dipadukan hingga menjadi hasil yang utuh.

Hasil output switcher dihubungan ke beberapa monitor untuk melihat  secara realtime aktifitas setiap kamera, video preview dan video program. Untuk memastikan bahwa semua video yang sudah dipilih melalui tombol tombol di switcher terekam dengan baik  maka dibutuhkan video recorder. Recorder ini juga bisa berfungsi sebagai pemutar video.


Sumber Referensi:

https://bukukomunikasi.wordpress.com/2017/09/13/buku-ajar-produksi-program-televisi-multi-camera/

https://www.timecodesystems.com/why-shoot-multicamera/#:~:text=Multicamera%20filming%20makes%20for%20much,adds%20depth%20to%20your%20story.

https://glocast.com/benefit-of-using-more-than-one-camera-for-your-event-video/

https://www.prestosports.com/blog/2017/04/four-multi-camera-production-techniques

https://www.premiumbeat.com/blog/3-tips-you-must-know-before-shooting-a-multicam-production/

Naratama (2013). Menjadi Sutradara Televisi : Dengan Single dan Multi-Camera. Jakarta : PT. Grasindo.

(http://outatthepictures.wordpress.com)

 

 

 

0 Comments:

Post a Comment