Wednesday, January 19, 2022

DSLR vs Camcorder

 

Jika anda ingin membeli kamera video tentunya dibuat bingung karena pilihannya sangat banyak. Apakah anda akan membeli camcorder ataukah dslr?

Sejak tahun 2008 ketika Nikon mengeluarkan Nikon D90 yang mampu merekam video dengan resolusi HD, dunia perekaman video telah berubah secara signifikan. Selama ini kualitas HD hanya didapat jika menggunakan camcorder maka sejak kemunculan D90 mendapat saingan ketat dari jenis DSLR.

Memang ada beberapa perbedaan pendapat yang harus dipertimbangkan saat kita ingin membeli kamera untuk kebutuhan produksi video. Saya akan menguraikan beberapa hal penting yang harus di ingat saat ingin memutuskan hal tersebut.



Setidaknya ada 4 hal penting yang harus di ingat saat ingin memutuskan apakah memilih camcorder atau DSLR. Yaitu Dampak Visual, harga, audio, dan viewfinder.

Dampak Visual

Perbedaan yang paling jelas saat kita pertama kali menyaksikan pengambilan video yang menggunakan DSLR adalah kedalaman gambarnya atau yang kita kenal dengan Depth Of Field (DOF). Latar belakang akan tampak lebih blur sehingga memberikan efek gambar yang sinematik. Anda dapat dengan mudah mengarahkan perhatian audien ke obyek yang ingin anda tampilkan. Hal ini hanya dapat dihasilkan oleh kamera DSLR dengan ukuran sensor gambar yang lebih besar dari camcorder.

Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai durasi perekaman. DSLR memiliki keterbatasan dalam hal merekam video, umumnya dibatasi maksimal 29.59 detik. Walaupun perkembangan saat ini beberapa DSLR juga mampu merekam lebih dari itu. Camcorder memiliki kelebihan dapat merekam video dengan durasi tak terbatas tergantung resolusi ataupun pengaturan kompresi yang digunakan.

Harga

Harga menjadi salah satu factor yang menjadi pertimbangan saat memilih kamera. Saat ini kamera DSLR dapat dibeli dengan harga yang lebih murah dibanding camcorder. Dibandingkan camcorder, dengan harga yang sama DSLR mampu memberikan hasil yang lebih bagus.

Audio

Salah satu keterbatasan utama DSLR adalah pada audio. Jarang sekali yang memiliki input audio XLR, yang merupakan standar industry untuk koneksi audio. Sebagian besar hanya menggunakan input mini jack atau 3.5 mm yang kurang dapat di andalkan.

Selain menggunakan input XLR, kebanyakan camcorder memiliki lebih dari satu input audio. Ini akan memungkinkan untuk merekam trek audio terpisah. Misalnya, jika Anda merekam wawancara dua orang, sebaiknya gunakan 2 mikrofon dan pisahkan suara dari setiap subjek ke trek audio terpisah. Ini akan memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dalam proses editing nanti.

Hal lain kekurangan DSLR dalam aspek audio adalah tidak dapat memantau audio saat melakukan perekaman, sedangkan camcorder hamper semuanya memiliki kemampuan untuk mengontrol audio yang masuk melalui headphone.

 

Viewfinder

Keterbatasan lain dari DSLR adalah dalam hal jendela bidik (viewfinder). Saat kita merekam dalam suasana lingkungan yang sangat terang, camcorder dapat memberi dua pilihan menmggunakan viewfinder atau LCD. Viewfinder dengan pelindung memungkinkan cameraman dapat membidik dengan jelas tanpa terganggu oleh silau cahaya.

Kelebihan lain camcorder adalah LCD nya dapat diputar sehingga memudahkan saat merekam gambar dalam posisi high angle ataupun low angle. Beberapa merk DSLR saat ini juga menggunakan lcd yang dapat diputar sesuai kebutuhan namun terbatas hanya pada  type tertentu saja.

Kesimpulan

Kesimpulan dari camcorder vs DSLR adalah bahwa DSLR memang lebih unggul dari beberapa hal, di antaranya dari segi budget, kemudahan penggunaan dan hasil yang jauh lebih baik. Namun jika anda adalah sesorang yang akan serius menekuni bidang video maka camcorder akan menjadi rekomendasi untuk jangka panjang, camcorder menawarkan opsi yang lebih professional daripada DSLR.

sumber https://www.learn-tvproduction.com

0 Comments:

Post a Comment