Jika anda ingin membeli kamera video tentunya dibuat bingung
karena pilihannya sangat banyak. Apakah anda akan membeli camcorder ataukah
dslr?
Sejak tahun 2008 ketika Nikon mengeluarkan Nikon D90 yang
mampu merekam video dengan resolusi HD, dunia perekaman video telah berubah
secara signifikan. Selama ini kualitas HD hanya didapat jika menggunakan
camcorder maka sejak kemunculan D90 mendapat saingan ketat dari jenis DSLR.
Memang ada beberapa perbedaan pendapat yang harus
dipertimbangkan saat kita ingin membeli kamera untuk kebutuhan produksi video.
Saya akan menguraikan beberapa hal penting yang harus di ingat saat ingin
memutuskan hal tersebut.
Setidaknya ada 4 hal penting yang harus di ingat saat ingin
memutuskan apakah memilih camcorder atau DSLR. Yaitu Dampak Visual, harga,
audio, dan viewfinder.
Dampak Visual
Perbedaan yang paling jelas saat kita pertama kali
menyaksikan pengambilan video yang menggunakan DSLR adalah kedalaman gambarnya
atau yang kita kenal dengan Depth Of Field (DOF). Latar belakang akan tampak
lebih blur sehingga memberikan efek gambar yang sinematik. Anda dapat dengan
mudah mengarahkan perhatian audien ke obyek yang ingin anda tampilkan. Hal ini
hanya dapat dihasilkan oleh kamera DSLR dengan ukuran sensor gambar yang lebih
besar dari camcorder.
Hal lain yang harus dipertimbangkan adalah mengenai durasi
perekaman. DSLR memiliki keterbatasan dalam hal merekam video, umumnya dibatasi
maksimal 29.59 detik. Walaupun perkembangan saat ini beberapa DSLR juga mampu
merekam lebih dari itu. Camcorder memiliki kelebihan dapat merekam video dengan
durasi tak terbatas tergantung resolusi ataupun pengaturan kompresi yang
digunakan.
Harga
Harga menjadi salah satu factor yang menjadi pertimbangan
saat memilih kamera. Saat ini kamera DSLR dapat dibeli dengan harga yang lebih
murah dibanding camcorder. Dibandingkan camcorder, dengan harga yang sama DSLR
mampu memberikan hasil yang lebih bagus.
Audio
Salah satu keterbatasan utama DSLR adalah pada audio. Jarang
sekali yang memiliki input audio XLR, yang merupakan standar industry untuk
koneksi audio. Sebagian besar hanya menggunakan input mini jack atau 3.5 mm
yang kurang dapat di andalkan.
Selain
menggunakan input XLR, kebanyakan camcorder memiliki lebih dari satu input
audio. Ini akan memungkinkan untuk merekam trek audio terpisah. Misalnya, jika
Anda merekam wawancara dua orang, sebaiknya gunakan 2 mikrofon dan pisahkan
suara dari setiap subjek ke trek audio terpisah. Ini akan memungkinkan
fleksibilitas yang lebih besar dalam proses editing nanti.
Hal lain kekurangan DSLR dalam aspek audio adalah tidak
dapat memantau audio saat melakukan perekaman, sedangkan camcorder hamper semuanya
memiliki kemampuan untuk mengontrol audio yang masuk melalui headphone.
Viewfinder
Keterbatasan lain dari DSLR adalah dalam hal jendela bidik
(viewfinder). Saat kita merekam dalam suasana lingkungan yang sangat terang,
camcorder dapat memberi dua pilihan menmggunakan viewfinder atau LCD.
Viewfinder dengan pelindung memungkinkan cameraman dapat membidik dengan jelas
tanpa terganggu oleh silau cahaya.
Kelebihan lain camcorder adalah LCD nya dapat diputar
sehingga memudahkan saat merekam gambar dalam posisi high angle ataupun low
angle. Beberapa merk DSLR saat ini juga menggunakan lcd yang dapat diputar
sesuai kebutuhan namun terbatas hanya pada
type tertentu saja.
Kesimpulan
Kesimpulan dari camcorder vs DSLR adalah bahwa DSLR memang
lebih unggul dari beberapa hal, di antaranya dari segi budget, kemudahan
penggunaan dan hasil yang jauh lebih baik. Namun jika anda adalah sesorang yang
akan serius menekuni bidang video maka camcorder akan menjadi rekomendasi untuk
jangka panjang, camcorder menawarkan opsi yang lebih professional daripada DSLR.
0 Comments:
Post a Comment