Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi saat ini membawa perubahan signifikan hampir
disegala bidang. Semakin murah dan semakin cepatnya akses internet juga
memudahkan kita dalam melakukan live streaming. Lahirnya teknologi live
streaming dan video conference membawa keuntungan bagi kita agar selalu menambah
wawasan baru secara cepat dan mudah. Tak bisa dipungkiri bahwa live streaming
dapat dijadikan cara ampuh untuk menyampaikan sebuah informasi.
LPPM
ATVI sebagai sebuah lembaga yang mewadahi para dosen dalam melakukan penelitian
dan pengabdian masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian masyarakat, dosen dosen
Akademi televsi Indonesia (ATVI) memberikan pengetahuan berdasarkan kompetensi
yang dimilikinya melalui kanal Youtube dengan nama Teras LPPM ATVI.
Program Teras LPPM ATVI ini berdurasi selama 90 menit
yang terbagi menjadi tiga segmen. Pembagian segmen ini sebenarnya agar materi
yang disampaikan terarah, dengan durasi yang juga fleksibel. Segmen 1 membahas
materi secara umum agar audiens dapat menangkap esensi dari topik yang dibahas,
segmen 2 sudah mulai terarah dan materi yang dibahas di arahkan agar sesuai
dengan judul, di segmen ini mulai ada pertanyaan dari audiens yang dikirim baik
melalui video maupun kolom chat, kemudian segmen terakhir masih melanjutkan hal
hal khusus yang belum dibahas di segmen sebelumnya, dengan membacakan
pertanyaan lagi dan terakhir di tutup dengan membacakan penanya yang
mendapatkan hadiah kemudian closing statemen dari narasumber.
Dalam
pelaksanaannya kita awali dengan melakukan rapat tim teras untuk menentukan
siapa narasumber, pemandu acara, dan yang memantau pertanyaan di chat. Pemilihan narasumber kita lihat berdasarkan kompetensi yang
dimiliki dosen tersebut dan materi yang disampaikan relevan dengan kondisi
sekarang. Walaupun bahasannya berat diharapkan disampaikan dengan bahasa yang
sederhana sehingga audiens dapat menyimak dan mengikuti topiknya.
Pemandu acara (host) juga tidak sembarangan orang bisa
mengisi posisi ini, karena mengalir atau tidaknya acara ini sangat tergantung
kepiawaiannya dalam membawakan acara. Host harus memahami materi yang dibahas
juga membuat tiga segmen tersebut sesuai dengan rundown yang sudah dibuat.
Apalagi jika narasumber membahas materi yang seharusnya bukan di segmen
tersebut maka peran host sangat berarti agar dapat mengarahkan sesuai
segmentasinya.
Orang yang tidak nampak di layar namun juga memiliki
peran penting adalah yang bertugas memantau dan mencatat setiap pertanyaan yang
ada di kolom chat. Dia akan memilih pertanyaan pertanyaan yang sekiranya dapat
mewakili audiens dan sesuai dengan topik. Diharapkan host hanya konsentrasi
mengawal acara selama live dan membacakan pertanyaan dari audiens yang dikirim.
Jika narasumber dan host sudah terpilih langkah
selanjutnya adalah melakukan briefing melalui zoom. Dalam briefing ini yang sangat berperan adalah tim kreatif yang
akan menjelaskan terkait judul dan arah diskusi yang terjadi. Tim kreatif akan
membuat kisi kisi konten yang akan dibahas tiap segmennya agar narasumber dan
host bisa saling memahami. Jika narasumber kurang memahami apa yang di arahkan
tim kreatif terbuka diskusi sebelum siaran langsung berlangsung.
Setelah semua yang terkait konten sudah dipahami maka
tinggal tim teknis yang akan melakukan briefing baik kepada narasumber maupun
host. Seperti kita ketahui karena ini dilakukan secara online maka yang
berkaitan dengan teknis juga harus diperhatikan. Hal hal yang menjadi perhatian
adalah terkait jaringan internet, penggunaan webcam, pencahayaan dan komposisi.
Alur program ini menggunakan aplikasi video conference zoom kemudian disiarkan
ke Youtube melalui Software OBS. Tim teknis akan membuat link zoom yang akan
dikirimkan baik kepada narasumber maupun host, mereka akan melakukan diskusi
dari rumah mereka masing masing. Semua dikendalikan melalui seperangkat computer
yang di ubah sebagai ruang pengendali
siaran (MCR). Penjelasan terkait detil teknis akan penulis bahas di tulisan
berikutnya.
0 Comments:
Post a Comment