Bagi pekerja film dan tv atau juga mereka yang sudah terbiasa dengan bidang ini, mungkin ini rejeki yang harus segera ditindak-lanjuti, kalau gak, bisa lain cerita. Tapi kalau kebetulan anda masih awam ataupun hanya paham setengah-tengah, apa jadinya ?
Pilihan ada 3, anda lempar job tersebut ke rekan atau kenalan yang terbiasa dengan pekerjaan ini dan anda akan mendapatkan komisi, istilah kata ”jual putus” dan anda bisa meminta fee sebagai marketing saja. Atau anda berikan tapi anda terlibat di dalamnya, terserah posisi yang anda inginkan di situ yang penting anda terlibat dan ingin belajar. Dan pilihan ketiga, anda nekat dan pura-pura yakin mengerti dunia ini. Ini sangat berbahaya.
Untuk anda yang memilih pilihan ke dua dan ketiga, ini ada sedikit ilmu untuk meminimalkan tingkat resiko anda itu. Ajaran ini memang tidak serta merta menjadikan anda seorang pakar di bidang ini, karena selain butuh ketrampilan khusus, latihan dan jam terbang tentunya ikut menentukan. Tapi setidaknya anda akan mulai mengerti, betapa asyiknya mengerjakan proyek tersebut jika kita memahami prosedur dan keilmuannya.
Diklasifikasikan menurut teknis syuting, sebuah produksi film atau televisi itu dibagi menjadi 2 jenis : studio (in door) dan EFP (elektrical field production atau yang lebih dikenal dengan istilah ”out door”).
Produksi yang dilakukan di studio, hampir seratus persen kegiatan syutingnya dilangsungkan di sebuah studio dengan equipment dan fasilitas standard sutido. Beberapa contoh tayangan sejenis ini, antaranya : serial friends, melrose place, Bajaj Bajuri, OB, dll.
Sedang pengertian yang kedua, EFP, keseluruhan syuting dilangsungkan di luar / outdoor yang tentunta standar equipement dan fasilitasnya agak berbeda dengan yang di studio. Sebut saja tayangan sejenis ini : Prison Break, Sex and the city, Bioskop Indonesia nya Trans TV dan hampir kebanyakan ftv lepas local yang tayang di Indonesia.
Pada beberapa program, ada yang melakukan kombinasi antar keduanya, ada studio dan out door juga, tak lain untuk memberikan variasi gambar dan menambah mood film itu sendiri.
LANGKAH AWAL
Yang pertama sekali, yang harus anda lakukan untuk masuk dalam industri ini adalah buat dealing / persetujuan yang jelas dengan pihak pemberi pekerjaan. Ikat dalam sebuah perjanjian tertulis (MOU), berapa kesepakatan budget yang diterima dan kapan tanggal deadline nya. Ini penting karena budget merupakan motor anda bergerak dan deadline sebagai rambu lalu lintas pergerakan anda. Keduanya akan menentukan jenis produksi, tingkat kesulitan dan time line produksi anda.
Setelah 2 hal di atas dipenuhi, mulailah anda memikirkan siapa pasukan anda yang akan terlibat dalam proyek ini. Ini yang paling awal sekali.
Banyak tidaknya man power yang terlibat tergantung dari besar kecilnya arel pekerjaan anda. Ini dia orang-orang yang harus segera anda libatkan.
01. Script Writer
Orang yang menuliskan cerita. Cari segera penulis cerita sesuai dengan genre film cerita yang akan anda buat. Bisa penulis terkenal, bisa juga pemula. Ini tentunya sangat berkaitan dengan budget anda. Yang pasti anda harus mencari penulis yang sudah terbiasa dengan pembuatan scenario film atau sinetron.
Ingat, jangan termakan dengan nama besar, karena banyak sekali penulis-penulis pemula yang sebenarnya potensial yang hanya menunggu kesempatan saja. Anda bisa melirik mereka juga.
02. Producer
Dalam konteks ini, posisi producer adalah sang pemberi pekerjaan, bisa station tv atau production house. Dia lah yang akan mendanai keseluruhan produksi anda. Margin anda pun datang dari orang ini.
03. Executive Producer
Adalah orang yang menjalankan modal sang producer untuk produksinya. Biasa dikenal dengan istilah Producer Pelaksana.
Ada dua pengertian rupanya untuk sebuatan EP ini. Di produksi drama atau film layar lebar, EP ini mengacuh pada pengertiaan di atas, yakni orang yang lansung berhubungan dengan sang producer. Tapi dalam produksi televisi kebanyakan, EP dianggap sebagai atasan sang producer.
EP adalah bos, karena dia lah yang akan membuat produksi ini untung atau merugi, dia lah yang akan menentukan budget produksi sekian dan margin sekian. Karena anda sebagai orang yg ketiban rejeki mendapat job, anda lah yang akan di posisi ini. Kemampuan manajerial dan kebijaksanaan anda tertantang di sini.
04. Line Producer
Untuk proyek-proyek yang tidak begitu besar, biasanya EP akan turun langsung. Tapi andai ia merasa perlu perpanjangan tangan, maka ia akan mencari seorang ”Line Producer”. Orang ini yang akan menangani produksi sesuai dengan budget yang diturunkan oleh seorang EP.
Carilah Line Producer yang bisa bersinergi dengan anda. Disarankan, jangan mencari orang yang sekedar penurut, yang selalu melakukan apa yang anda perintahkan tapi carilah orang yang tahu apa yang harus dilakukan dan paham benar jobnya sebagai seorang Line Producer.
05. Director
Alias sutradara, dia lah yang akan menerjemahkan script dan keinginan producer ke dalam wujud audio-visual.
06. Production Design
Jika produksi anda terbilang besar dan kolosal, ada baiknya anda menghire posisi ini. Seorang yang akan mendisain produksi anda sedemikian rupa hingga sesuai dengan tuntutan creative dan cerita. Dia yang akan menyelaraskan segala unsur creative dan artistik, mulai dari setting, wardrobe, hair & make up, pemilihan warna hingga detil property.
Tapi jika anda merasa budget anda pas-pas an, ya gak apa-apa, anda bisa hilangkan posisi ini dan memecahnya satu per satu, maksudnya orang yang mengurusi wardrobe sendiri, hair & make up, dan juga art desainer.
07. Casting Director / Talent dept.
Jangan sekali-kali memandang remeh bagian pencari pemain / talent yang biasa juga disebut dengan casting director. Jika anda ingin tertib, serahkan saja final script kepada orang ini dan dia akan mencasting sebanyak mungkin untuk mencari pemain sesuai tuntutan script. Biasanya casting director ini akan berhubungan langsung dengan sang sutradara.
08. Finance / Budget Control
Kalau anda ingin dibilang profesional, serahkanlah urusan perduitan kepada satu orang yang anda tunjuk sebagai finance atau budget control. Sedikit kurang elok jika saat anda miting dengan producer atau juga crew, tiba-tiba dari divisi art meminta uang pada anda hanya sekedar untuk membeli property kursi. Bisa dibayangkan, bagaimana orang lain akan menilai anda.
09. Production Manager
Biasa dipanggil dengan sebutan manajer produksi atau pimpinan produksi. Orang ini akan bertanggung jawab langsung kepada Line Producer. Jika tidak ada line producer atau executive producer, dia akan langsung berhubungan dengan producer.
Kelangsungan produksi, pengadaan sarana dan fasilitas produksi, pantauan produksi, jalan tidaknya masing-masing departemen ada dibawah komando si manajer. Dia lah salah satu ’soulmate’ nya sutradara di lapangan. Karena management produksi yang bagus akan mempengaruhi mood dan kinerja seorang sutradara di lapangan.
Pintar-pintar lah mencari orang ini.
Dalam bahasa umumnya, para man power di atas masuk dalam jajaran manajemen kantor alias tim inti produksi. Selama pengalaman saya berproduksi, mereka lah yang pertama sekali saya libatkan untuk brainstorming dan diskusi. Setelah urusan internal beres, manajer produksi akan segera mencari crew yang akan terlibat dalam produksi ini. Siapa saja crew yang akan dibutuhkan dalam sebuah produksi ftv atau film cerita, kita akan lanjut di diskusi berikutnya. Jika anda tertarik, ayo ikut terus dan kita bisa diskusi bersama untuk melihat betapa mengasyikan dunia produksi yang satu ini.
0 Comments:
Post a Comment